Disini hujan, Bu
Latar pekarangan basah penuh dengan sembilu
Pintu tua berisik kini diam membisu
Jendela tempat sinar matahari menyapa kini membeku
Angin yang sering menyanyi lembut kini menderuDisini hujan, Bu
Awanku mengabu;
Matahariku mengadu;
Kucingku menggerutu;
Aku justru kian sibuk dengan rinduMasih hujan, Bu
Tak ada akses untuk pulang
Aku ragu untuk menerjang
Rintiknya tajam menghadang
Katamu, aku tak boleh meriangMasih hujan, Bu
Tunggulah dengan tenang
Anakmu disini sedang berjuang;
Anakmu disini sedang berusaha menyeberang
Melintasi rintik yang membuat meradangHujannya tak kunjung reda, Bu
Aku takut terjebak di dunia dimensiku
Tak ada satupun di sisiku
Tak ada suara selain hujan yang menertawaiku
Tak ada cahaya selain petir yang menggetarkan sarafkuAku ingin pulang, Bu
Bosan aku dengan pilu
Bosan aku dengan rindu yang tak tahu malu
Bosan aku menunggu waktu
Bosan aku menunggu pelangi yang akan datang menghiburkuJemput aku, Bu
Aku butuh rumah
Aku butuh dekapanmu agar hidup terarah
Cerah
Aku butuh pelepasan dari masalahJemputlah aku, Bu
Tidakkah kau tunggu hasil dari misiku?
Tidakkah kau rindu?
Tidakkah kau rindu memarahiku?
Tidakkah kau rindu bercerita padaku?Jemput aku, Bu
Anakmu lelah
20 Mar '20
wldrii.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurnal Semesta
RandomWords are tears that have been written down. Tears are words that need to be shed -Paulo Coelho Hanya untuk hiburan, tapi semoga membuka sudut pandang:)