6. Similarity

189 36 5
                                    


Jeremy memberhentikan motornya dihalaman rumah Sherlyn. Gadis yang digonceng Jeremy langsung turus dan melepaskan helmnya.

Jeremy juga melepasnya, namun dia masih duduk di motornya. Lalu keduanya menggantungkan helm pada kaca spion motor.

Jeremy yang awalnya hendak melepas sarung tangannya tiba-tiba berhenti. Saat melihat Sherlyn yang begitu saja meninggalkannya dan akan masuk kedalam rumah, dia menahannya dengan memegang pergelangan tangan Sherlyn.

Gadis itu tidak menghiraukan pertayaan Jeremy saat dimotor, dia beralibi tidak dengar karena suara jalanan makin riuh.

Jeremy tahu, Sherlyn ingin kabur saat ini juga. Namun gadis itu tidak bisa, tangannya masih dipegang kuat olehnya.

"Apa?"

"Pertanyaan yang tadi belom dijawab"

"Tangannya lepasin dulu dong" Jeremy pun menuruti kemauan Sherlyn.

"Duduk sini" dia menepukkan jok motornya yang masih kosong.

Saat ini Jeremy sedang duduk menyandar di jok motornya, membuat dia terlihat duduk bersebelahan dengan Sherlyn saat gadis itu mebgisis kekosongan jok motornya.

"Tadi kamu ketemuan sama Satya?"

Sherlyn heran, mengapa Jeremy bisa tahu tentangnya yang tadi bersama Satya. Lagipula pertemuan kedua insan itu memang tidak terlalu lama.

"Kenapa tau2 tanya gitu?"

Jeremy tak langsung membalas ucapan gadis yang saat ini berhadapan dengannya itu.

Namun dia mengambil ponselnya, lalu mencari file bergambar dari albumnya.

"Nih.."

Jeremy menunjukkannya pada Sherlyn, membuat mata gadis itu membulat seketika.

Jeremy memperlihatkan hasil screenshot dari fitur find my phone. Gadis itu dibuatnya terkejut, karena ada tiga ikon ponsel disana.

"Jangan lupa, emailmu masih nyantol di hp aku. Seminggu yang lalu Satya juga login email disini, jadi emailnya dia juga nyantol"

Seperti yang kita tahu fitur itu digunakan untuk mencari lokasi suatu ponsel dengan cara login email yang terdaftar pada ponsel yang ingin dicari menggunakan ponsel orang lain.

Begitu Sherlyn sudah melihat apa yang ia tunjukkan, Jeremy langsung mengantongi ponselnya lagi didalam saku celananya.

"Karena Satya keluar dari lab tanpa ngasih kejelasan, aku terpaksa cari tau sendiri dia kemana. Karena rasanya urusannya dia urgent banget gitu, sampe harus ninggalin lab"

"Dan aku speechless begitu tau kalo kamu sama dia pas itu ada di tempat yang sama"

"Untung yang tau tentang ini cuma aku, coba kalo orang lain yang tau, apalagi Chaca, aku makin nggak enak sama mereka"

"Ya udah, kan mereka nggak tau, jadi gapapa dong"

"Tapi ya nggak gitu juga dong, emangnya kamu mau ngulang kejadian yang kayak dulu?"

"Lyn, jawab.." pintanya karena Sherlyn tak kunjung bicara.

"Aku tau kalo Kak Satya emang udah lama pacaran sama Kak Chaca, tapi.." Sherlyn bingung harus berkata apa, karena tidak mungkin dia langsung berterus terang.

"Kamu masih nggak bisa ngelupain Satya?"

"Mungkin.." mendengarnya membuat Jeremy mendesah kesal.

PERFECT [Cho Seungyoun and Lee Chaeyeon] ✔ | 2nd of FLASH SERIES I AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang