12. Draft

194 36 8
                                    


"Dia nggak mau ketemu aku lagi.."

"HAH?" sontak keempat lelaki itu terkejut, Yohan pun sampai menganga agak lama.

"Bang Sat sama Chaca nggak..." lebih baik Hendra tak melanjutkan ucapannya.

"Nggak kok, gua sama Chaca nggak putus" tanpa diberi aba-aba, keempat lelaki itu menghela napas lega bersamaan.

"Tapi ya gitu, dia butuh waktu buat nata hati. Makanya dia nggak mau ketemu sama gua dulu"

"Iya tapi kalo dipikir-pikir bener juga, Bang. Meskipun dia udah tau kalo Bang Sat nggak nggak ada apa-apa sama Sherlyn, tapi dia pasti masih tetep kaget. Jadi mending kalian berdua jaga jarak dulu" tumben Yohan bicara dengan bijak.

"Sok bijak lu, Han" cibir Wardana.

"Tapi kalian tetep kontakan, kan?" tanya Hendra yang Satya jawab dengan deheman.

"Tapi ya gitu, dia minta dibatasi, nggak mau seintens dan sesering biasanya. Pokoknya cuma ngabarin kalo baik-baik aja gitu.

"Sat, gua minta maaf ya. Karena kelakuan adek gua, lu sama Chaca jadi--"

Satya tau kalau Jeremy akan berkata seperti itu, lantas dia langsung memotong ucapan Jeremy.

"Lu nggak perlu minta maaf, Jer. Ini bukan salah adek lu, cuma gua aja yang kurang jaga hatinya Cha--"

Wardana mulai kesal dengan kedua temannya. Tadi saja tiba-tiba saling aju jotos, sekarang malah saling melempar maaf.

"Tadi udah gua bilang kan, nggak ada yang salah" ucapnya dengan penuh penekanan, dia geregetan dengan Satya dan Jeremy.

Namun ucapannya Justru mengundang tawa semua, karena tidak biasanya Wardana ngegas seperti itu.

"Kok malah ketawa sih?" Wardana merasa tengsin.

Suasana pun menjadi tidak setegang sebelumnya, kini mereka pun bisa melepas tawa karena melihat wajah Wardana yang ingin terlihat garang, tapi tidak bisa karena jenis wajahnya yang cukup imut.

***

"Enaknya jadi maba, masih bisa santai-santai kayak gitu" cibir Satya pada adiknya yang sedang bersantai di ranjangnya sambil bermain laptop.

"Ngapain sih, dek?"

Penasaran, Satya mendekati Yuna dan duduk di tepi ranjang sambil melirik ke layar laptop.

"Biasa, Bang"

Terpampang media sosial yang dari nama akunnya memperlihatkan kalau itu bukan akun milik Yuna.

Draft FPK

Ya, Satya dan Yuna adalah kakak adik yang harusnya bersyukur, karena bisa kuliah di fakuktas dan jurusan yang sama.

Baru semester dua, Yuna sudah mendaftar menjadi anggota BEM di fakultasnya dan langsung diterima menjadi staff Departemen Komunikasi dan Informasi.

Yuna yang memegang akun Draft di fakultasnya, akun yang menampung semua isi hati mahasiswa fakultasnya, yang akan diposting dengan atau tanpa nama pengirim.

"Seneng banget lu kalo lagi megang akun gituan" cibir Satya.

"Abis yang dikirim mereka tuh lucu-lucu tau. Oh iya, kapan hari gua juga liat Kak Sakura sama Bang Jeremy ngirim beginian loh"

"Serius lo?"

"Nih gua bukain" Yuna langsung mencari pesan dengan pengirim kedua orang yang baru saja ia sebut.

PERFECT [Cho Seungyoun and Lee Chaeyeon] ✔ | 2nd of FLASH SERIES I AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang