14. Beautiful Girl

231 36 22
                                    




Sang bunda hanya terkekeh menanggapi anaknya yang saat ini sedang kebingungan.

"Ngapain bunda sama nenek bahas yang Chaca gini lah, gitulah, buat apa coba?"

"Gini loh, kamu kan dari dulu suka banget kalo lihat cecan, jadi Bunda kira kamu emang cari pacar yang cecan2 gitu. Makanya bunda sama nenek agak kaget pas kamu bawa Chaca"

"Emangnya menurut bunda Chaca nggak cantik, gitu?" mungkin ini pertama kalinya Satya bicara dengan sang Bunda dengan menaikkan nada bicaranya, membuat sang bunda melotot.

"Maaf bun, Satya kelepasan"

"Semua cewek itu cantik, tapi mereka cantik dengan caranya masing-masing. Mereka cantik dengan ciri khasnya sendiri"

"Dan cecan2 yang biasa kamu tunjukin di ig atau yutub itu cantiknya beda sama cantiknya Chaca, makanya Bunda agak kaget aja. Ternyata tipe cewek yang kamu suka itu ya yang kayak Chaca, nggak yang kayak cecan2 itu"

"Jadi itu inti dari pembicaraan bunda sama nenek?" kemudian sang bunda berdehem.

"Terus tentang Chaca yang--"

"Chaca itu juga cantik. Bunda ngomong kayak gitu pas itu cuma saking herannya aja, ternyata kamu kepincutnya sama cewek chubby imut2 kayak Chaca gitu, bukan yang cantik ala2 selebgram "

"Jadi, bunda sama sekali nggak ada masalah tentang hubungan aku sama Chaca, kan?"

"Kalo tentang pacar itu bunda sih nggak mau ikut campur, lagian kamu kan yang ngejalanin, jadi ya terserah kamu. Pokoknya kalo kamu udah yakin sama yang kamu pilih, bunda pasti bakal dukung"

"Dan seiring berjalannya waktu, bunda sama nenek juga makin ngedukung hubungan kalian. Bunda sama nenek itu salut banget sama Chaca, dia bisa bikin kamu berubah"

"Maksud bunda?"

"Kamu sadar nggak, sih? Semenjak kamu pacaran sama Chaca, kamu berubah loh. Kamu jadi orang yang lebih semangat, lebih suka senyum, lebih peduli sama orang lain, dan lebih rajin kuliah juga. Sekarang kamu itu jadi orang yang lebih hangat, lebih humble sama semuanya. Dan setelah kamu ajak dia main kerumah, bunda makin yakin kalo kamu berubah karena Chaca"

"Satya, bunda emang gatau gimana mantan-mantan kamu dulu. Tapi yang jelas, kamu pinter banget cari pacar, dapetnya yang kayak Chaca" sang bunda langsung mengacungkan kedua jempolnya.

"Kalo sekalian jadi istri gimana, bun?" ucap Satya dengan enteng, membuat bunda langsung menjitak kening Satya.

"Istri, istri, kerja aja belom. Anak orang mau kamu kasih makan apa coba? Makanya cepetan selesain skripsnya, biar cepet lulus, biar cepet kerja, terus baru bisa nikahin anak orang"

"Iya Bunda, ini kan Satya udah hampir selesai penelitiannya"

"Jadi, kamu beneran serius sama Chaca, nih?"

"Iya lah, Bun. Kalo nggak, ngapain Satya kenalin Chaca sama Bunda? Kalo Satya nggak serius sama Chaca, pasti dia nggak bakal Satya bawa kerumah, kayak mantan-mantan aku dulu"

"Anak bunda ini pede banget sih. Iya kalo Chaca mau jadi istri kamu, kalo nggak gimana?"

"Eh ya jangan didoain gitu dong bun, Bunda itu harus doain yang baik-baik buat Satya. Katanya Bunda mau dapet menantu idaman, jadi bunda doain biar Chaca mau aku ajak serius"

"Cha, udahan dong nangisnya" Sakura mencoba menenangkan Satya, sambil menepuk-nepuk bahu sahabatnya itu.

Perhatian ibu dan anak yang sedari tadi berbicara serius kini teralihkan oleh ucapan Sakura yang terdengar cukup lantang didekat mereka.

PERFECT [Cho Seungyoun and Lee Chaeyeon] ✔ | 2nd of FLASH SERIES I AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang