🌻6🌻

54 2 0
                                    

Syifa Pov

Setelah pengukuran baju, aku dan Adam tidak pernah lagi bertemu. Aku sibuk dengan kegiatan ku mengajar les privat dan membatu bang ibra di toko

Sementara dia sibuk dengan kerjaannya dikantor nya.

Tak terasa besok adalah hari pernikahan ku, hari dimana surga ku yang selama ini dibawah telapak kaki umi

Berpindah ke bawah telapak kaki suami ku, dan aku akan mengabdi menjadi istri yang penurut seperti yang umi lakukan semasa abi masi hidup

Aku menangis mengingat yang menjadi waliku esok bukan lah abi, tetapi bang ibrahim

"Abi.... Syifa rindu abi... Syifa ingin mendapat petuah dari abii" batin syifa sambil menatap foto dirinya dan abi nya

"Syifa akan menikah abii hiks hikss
Apa abi gamau liat syifa biii hikss hiks" tangis syifa pecah seketika

Syifa pun nangis tanpa suara dengan foto yang masi didalam dekapannya
Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamar nya

Tokk

Tokk

Tokk

Karena tidak mendapati sautan ibra pun membuka knop pintu kamar syifa.  Dan mendapati syifa sedang nangis segugukan dibawa lantai sambil memeluk sebuah bingkai foto

"Astagfirullah adek kenapa dek? " ucap yang tak lain dan tak bukan adalah abg yang paling kusayangi

"Syifa gapapa kok bang"

"Syofa gaboleh bohong sama abang"

"Syifa kenapa? Siapa yang udah berani buat princes nya abang sedih sampe seperti ini"

"Syifa gapapa bang, syifa hanya rindu sama abi. Syifa teringat besok adalah hari bahagia bagi syifa... Tapi abi tidak bisa menyaksi kannya"

"Kan masih ada abang dan umi dek, Adek gaboleh gini ya. Abi pasti sedih liat adek kaya gini"

Syifa tidak menjawab tapi malah memeluk erat abang nya tersebut

"Syifa sayang sama abang, syifa mohon apapun yang terjadi tolong rangkul syifa ya bang" tangis syifa pecah dipelukan ibra

"Abang akan tetap selalu ada untuk syifa. Abang akan tetap lindungi syifa walaupun syifa nantinya sudah ber suami"

"Makasih abang, terimakasih" ucapku lirih

"Udah ahh, dah mau jadi istri orang masak cengeng mulu sih. Senyum dong, senyum nya syifa kan manis"

"Bismillah ya bang, Insha Allah syifa bisa"

"Abang akan selalu jadi pelindung syifa. Jadi gausah sungkan cerita ke abang apa apa aja yang buat syifa sedih"

Mendengar penuturan dari bang ibra barusan, aku merasa beruntung memiliki abang yang baik dan sayang sama aku

"Syifaaa,  YaAllah dek kenapa matanya sembab? Karna abangmu ya? Ucap umi kaget yang melihat mataku sembab dan bang ibra yang berdiri didepanku

"Kok abang sih umi, Syifa nya aja tuh yang cengeng, dikit dikit nangis" ujar bang ibra yang tak terima

"Udah bang sana ah, diluar sana bantuin yang bisa dibantuin" ucap umi

"Iyaiyaa ini mau keluar" ucap bang ibra

"Adek kenapa? Di jahili lagi sama abang? Hm?  Tanya umi

"Hehehee umi tau aja, bang ibra kan raja jahil"

"Yaudah yuk bantuin umi didapur banyak yang harus disiapkan"

"Yaudah mi,  ayuk" ucapku semangat

*********

Adam Pov

Setelah pengukuran baju hari itu, aku harus melakukan perjalanan dinas dari kantor ku guna meninjau seberapa persen kesiapan cabang baru dari kantor papa yang sekarang ku kendalikan

Setelah 5 hari melakukan perjalanan bisnis aku masih di sibuk kan dengan rapat dengan berbagai perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan ku

Tapi sesibuk apapun aku selalu ku sempatkan untuk menghubungi Lisa. Karena dialah satu sumber semangatku

Ya walaupun aku tau, hubungan kami tidak akan pernah mendapat restu dari papa dan mama

Seperti saat ini,Walapun besok adalah hari pernikahan ku aku tetap bekerja

Ya, aku menghindari pertanyaan mama yang selalu membahas tentang hubungan ku dengan Lisa

Sebisa mungkin aku tetap bekerja agar aku tidak stres memikirkan semua ini

Saat ini aku baru saja keluar dari ruang rapatku. Dan handp phone ku bergetar muncul satu nama yang amat sangat aku rindukan

Lisa, dialah orang yang amat ku rindukan, karena beberapa hari ini dia sibuk dengan skripsi nya dan akupun sibuk dengan kerjaanku

Yang mengakibatkan kami tidak bisa bertatap muka secara langsung

"Hallo sayang" ucapku

"Hallo, kamu lagi apa"

"Aku baru aja siap rapat, gimana skripsi nya?"

"Skripsi aku aman terkendali dong, jadi tinggal wisuda nya aja"

"Waahh semalat ya sayang"

"Makasih sayang, oiya kamu sibuk ga harini? Aku kangen sama kamu"

"Harini? Nanti aku kabari kalo aku tidak jado rapat"

"Hmm yaudah deh gapapa, aku paham kamu sibuk buat kerja kan toh nanti buat aku juga"

"Pacar aku emang pinter"

"Hehehehe, yaudah ya sayang aku mau bantuin mama dulu masak. Kamu semangat kerja nya"

"Kamu juga semangat bantuin mama nya"

Tuttt tuuuttt

"Aaggrrhhhh, kenapa gini sih? Besok adalah hari pernikahan ku dengan gadis itu. Bagaimana kalo Lisa sempat tau kalo aku akan menikah tetapi bukan dengannya"

Tak lama hand phone Adam kembali berdering, memunculkan nama mama nya

Mama is calling

"Hallo Assalamualaikum ma"

"Waalaikumsalam dam, kamu dimana? Besok hari pernikahan kamu! Pulang sekarang atau mama akan marah sama kamu!"

"Iya ini Adam barusan siap rapat,  ini mau pulang"

"Cepetan, mama tunggu dirumah"

"Iya mama, yaudah ya adam tutup"

"Iya, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" ucapku

Tuuutt ttuuuttt

🐝🐝🐝🐝🐝🐝
Assaamualaikum teman teman hehehe, jamgan bosen ya sama cerita aku
Jangan lupa vote dan coment❤

Tbc:)

Imam Yang Allah Kirim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang