🌻2🌻

94 7 0
                                    

Typo bertebaran!!
Harap beritahu Author💜
Selamat membaca

✨✨✨✨


Suara Adzan Shubuh bergema sehingga membangun kan ku dari tidurku

Segera aku berjalan ke kamar mandi untuk mengabil wudhu dan segera menjalan kan perintah sang khaliq

Setelah selesai shalat akupun menadahkan kembali kedua tanganku, untuk memohon petunjuk sama Allah atas masalah yang tengah kuhadapi saat ini.

"YaAllah, harus kah hamba menerima perjodohan ini? Hamba takut jikalau hamba menerimanya, dan ternyata calon suami hamba nanti kasar kepada hamba yaallah. Hamba sangat bingung yaallah

Tapi hamba juga tidak mau mengecewakan alm abi dan umi yaallah. Yaallah hamba bingung, hamba takut, hamba sangat ingin menolak perjodohan ini yaallah,
Bismillah yaallah bantu hamba menerima ini yaallah
Hamba ingin melihat alm abi tenang disana

Aamiin yaa robbal alaamiin

Setelah selesai melaksana kan shalat shubuh akupun turun kebawah untuk.membantu bunda menyiapkan sarapan pagi.

"Assalamualaikum bunda nya syifa" ucapku menghampiri bunda

"Waalaikumsalam nak, yaallah kamu ini mengagetkan bunda saja hm"

"Hehehe maaf kan syifa umi, syifa ga sengaja beneran deh" ujarku sambil menunjukkan senyum manisku kepada umi

"Permintaan maaf diterima, anak umi memang pinter ya" ucap umi sambil membawa makanan ke meja makan

"Assalamualaikum umi, selamat pagi pricess nya abg" ucap bg ibra yang tiba tiba muncul dan langsung mengacak kepalaku yang dilapisi hijab

"Waalaikumsalam bang" ucap umi

"Waalaikumsalam abangnya syifa. Oiya bg sini duduk sebelah syifa" ujarku sambil menepuk nepuk bangku di sebelahku

"Oke deh, apa yang ngga untuk princess nya abang" ucap bg ibra

"Yuk dimakan dulu, ntar keburu dingin" ucap umi

Setelah sarapan siap, umi mulai membuka pembicaraan dengan menanyakan jawaban aku tentang perjodohan itu.

"Adek udah punya jawaban belum, kan wisuda nya udah siap kemarin" tanya umi

"Syifa hmm syifa hanya ingin melihat abi tenang umi.  Jadi syifa putuskan untuk menerima perjodohan ini umi" ucapku sambil menunduk

"Alhamdulillah sayang, umi  senang melihtnya nak. Umi bahagia sekali kamu menerimanya " ucap umi sambil memelukku karena bangku kami berdekatan.

"Adek gaperlu takut.  Adek akan tetap abang awasi,  karna abg ga mungkin mau princess nyaa abang kenapa kenapa" ucap bg ibra menenangkan aku seakan paham dengan kebimbangan hatiku

"Yaudah ah, sedih nya gausa larut larut. Abang harini pulang dari toko ga lama kan? Nanti abis maghrib keluarga calonnya syifa akan datang. Jadi abang juga harus ada nanti malam" ucap umi semangat

"Insha Allah ibra usahakan ya umi tutup toko cepat hari ini"

"Syifa harini kami jangan kemana mana, karna umi mau kamu dirumah aja"

Imam Yang Allah Kirim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang