Bab Empat

5.4K 309 13
                                    

Rama POV

Gue meneguk kembali gelas yang entah keberapa. Suara musik yang berdetum kencang pun ga lagi menganggu telinga gue. Entah udah berapa banyak cewek yang gue usir karena menganggu gue di meja bar. Gue bener-bener ga peduli lagi dengan apapun!

Jujur, gue pernah ke klub malam. Beberapa kali sama temen-temen gue. Sinta juga pernah, dan ga bohong gue juga pernah minum. Ga sampai mabok, karena gue harus nyetir pulang. Lagipula, kalau sampai Kak Rega tahu, gue yakin gue ga akan selamat. Begitu juga dengan Sinta.

Hahaha.. Sinta.

Bener kata Kak Arya. Buku yang tadi siang gue baca itu... buku diary yang memuat semua jawaban yang gue butuhin. Semua... semua tentang Sinta ada di buku itu! Saat satu buku itu selesai gue baca, gue langsung berlari ke kamar Sinta dan membongkar barang-barang Sinta. Ada dua buku lagi yang sama persis, yang juga berisi diary Sinta.

Tahu apa yang gue rasain?

Gue sendiri ga tau!

Gue sebut diri gue kembaran Sinta, juga bilang diri gue bisa baca pikiran Sinta. Tapi ternyata gue ga pernah tau apapun tentang Sinta!

Sinta jatuh cinta sama sahabat gue sendiri, Galih! Begitu juga Galih yang sayang sama kembaran gue. Galih bahkan yang memberikan Sinta kalung dengan batu safir biru itu, kalung yang turun temurun ada di keluarganya! Mereka serius tapi ga pernah sekalipun Sinta bilang hal ini ke gue!

Tahu karena apa?

KARENA SINTA TAU GUE JATUH CINTA SAMA DIA!!!

Dia ga mau nyakitin gue, dan membiarkan hubungan dia dan Galih hanya mengambang begitu saja. Gue bener-bener ga percaya! Bahkan gue ga sadar sama sekali kalau air mata Sinta yang terus mengalir di hari pemakaman Galih itu air mata kesedihan, kekecewaan dan kehilangan Sinta karena orang yang dia cintai itu pergi!

Itu hanya satu dari puluhan rahasia yang Sinta simpan seorang diri!

Gue ga tau Sinta pernah di-bully sama cewek-cewek yang Sinta sebut sebagai 'fans fanatik' gue! Gue ga tau Sinta pernah dikurung di gudang sekolah sampai akhirnya dia ditolong satpam dan dia hanya bisa berbohong kalau dia belajar bareng sama temennya! Gue bahkan ga tau kalau temen-temen Sinta itu termasuk 'fans fanatik' gue yang jadi serigala berbulu domba! Gue ga tau sama sekali apapun tentang Sinta!

Gue juga ga tau kalau alasan Sinta ga mau pergi kuliah ke luar negeri itu karena dia takut mengalami hal yang sama dengan 'fans fanatik' gue lainnya! Gue ... gue bener-bener merasa orang terbego di dunia!

Tahu apa yang membuat gue lebih merasa lebih buruk lagi?!

Gue ga tau sama sekali Sinta pernah diperkosa!

Sinta ga pernah bicara apapun tentang hal itu ke gue, bahkan dia ga pernah nunjukin rasa sakit apapun di depan gue. Sinta menutupi semua dengan baik, sampai yang gue tau dari Sinta hanya sebagian kecil dari apa yang dia alami!

Sinta menulis semua hal yang dia ketahui dari gue di salah satu bukunya. Entah itu kebiasaan gue, kesukaan gue, apa yang gue benci. Dia mengerti gue, dan berharap gue selalu baik-baik aja sementara dia menanggung yang buruk.

Ha!

Luar biasa sekali! Selamat buat gue yang ga pernah mau tau apa yang terjadi kepada saudara kembar sekaligus orang yang gue cintai!

***

Rama POV

Sengatan matahari sukses membangunkan gue dari tidur. Gue mengerjap berkali-kali, dan mengerang sakit karena kepala gue rasanya seperti dihantam palu.

"Udah bangun, he?"

Great! Kak Rega duduk tepat di kursi yang menghadap gue, melipat tangannya dan tersenyum sinis. Ya, gue tau gue pasti dalam masalah sekarang.

Loving You #4 : Rama & SintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang