Ditempat gelap, dan tidak berpenghuni Gadis ditinggalkan.
Satu jam sudah Nadia, Nabila, dan Andini pergi dari tempat itu.
Dan saat itu juga ada cahaya yang menampilkan seorang wanita paruh baya.
Ia mengarahkan tongkatnya ke arah Gadis, dan seketika hilang bersamaan dengan Gadis.
👻👻👻
Gadis mengerjapkan matanya. Dan saat matanya sudah benar-benar terbuka, ia melihat wanita paruh baya.
"I-ini dimana?" tanya Gadis kepada wanita paruh baya itu.
"Kamu ada dirumah saya. Rasa sakitnya sudah hilang ya?"
Gadis mengernyitkan kening nya.
"Maksudnya?"
"Kepala mu mengenai paku yang tertancap di kayu, membuat kepala mu mengeluarkan banyak darah." Ucap wanita paruh baya tersebut. Gadis menganga tidak percaya. Harus nya dia sudah tiada, bukan?
"Tapi-"
"Kamu masih bisa hidup, karena kekuatan yang saya miliki." Wanita paruh baya tersebut menghampiri Gadis, dan memberinya minum.
"Minumlah, dan kamu akan mengingat kejadian satu jam yang lalu." Gadis masih heran, apa maksud dari ucapan wanita tersebut?
Namun, Gadis menerima minuman itu karena tenggorokannya merasa kering.
Benar apa yang diucapkan wanita paruh baya tadi, setelah minuman itu dihabiskan oleh Gadis, Gadis kembali mengingat kejadian itu. Kejadian yang sepertinya tidak akan ia lupakan untuk kedua kalinya.
"Jadi, kamu sudah mengingat nya?" Gadis mengangguk.
"Tapi, darimana kamu bisa menemukan ku?"
"Panggil diriku dengan sebutan nenek." Ucap wanita paruh baya itu.
"Kau tidak menjawab pertanyaan ku nek." Timpal Gadis.
"Kau tak perlu mengetahuinya."
"Tapi-"
"Sudahlah, yang terpenting, apa kau mau membalas perbuatan mereka?" Gadis mengernyitkan keningnya.
"Bila kamu mau, saya bisa membantu. Tapi, bila kamu tidak ingin membalasnya, saya tidak bisa berbuat apa-apa selain pergi dari sini."
"Ma-maksud Nenek?"
"Sudahlah, jawab saja mau atau tidak. Saya tak suka orang yang bertele-tele."
"Ba-baiklah. Aku mau." Setelah mendengar jawaban Gadis, wanita paruh baya itu tersenyum. Lebih tepat nya menyeringai.
"Baiklah, saya akan membalas perbuatan mereka. Sesuai dengan perbuatan mereka padamu, namun tentu saja balas dendam pasti akan lebih menyakitkan. Lebih baik sekarang kamu tidur, besok kamu harus tetap bersekolah." Gadis mengangguk, dan membaringkan tubuhnya dikasur, lalu terlelap.
Wanita paruh baya itu melihat sekilas ke arah Gadis dan menghilang.
👻👻👻
"Nak, bangunlah."
Gadis perlahan membuka matanya. "Iya Nek?" lalu duduk.
"Bergegaslah mandi, lalu pergi bersekolah tetapi sebelum berangkat, makanlah terlebih dahulu makanan yang sudah saya buat. Ingat, pesan saya bersikap lah biasa." Gadis mengangguk, lalu pergi menuju kamar mandi. Namun, langkah nya terhenti, dan saat mulut nya hendak terbuka, Gadis mendengar...
"Kamar mandi nya ada didekat dapur, belok kanan kamu bisa melihatnya." Seperti bisa membaca pikiran Gadis saja. Wanita paruh baya itu menjawab tanpa melihat Gadis. Sungguh hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Tau Ini Bukan Mimpi
Teen FictionBalas dendam. Itulah yang dimimpikan oleh seseorang. Dimimpi itu, dia sering dibully oleh ketiga temannya. Didalam mimpi itu juga, dirinya hampir tiada karena ulah mereka bertiga. Namun, ada keajaiban yang membuat dirinya masih bisa bernafas. Say...