Andini menghela nafas. Dan membaringkan tubuhnya. Jujur, ia merasa takut dan bingung disaat yang bersamaan.
Ia merasa takut karena kejadian tadi. Dan ia bingung karena, bagaimana bisa Nadia tewas karena tenggelam? Padahal, Nadia adalah orang yang paling bisa renang daripada semua teman-teman sekelasnya yang lain, termasuk dirinya. Ini tidak masuk logika.
Andini menghela nafas panjang.
"Udahlah gak usah dipikirin, mending nonton video." Usulnya, pada diri sendiri.
Lalu, ia beranjak dari kasur, dan mengambil laptop yang berada diatas meja belajar.
Setelah itu, ia langsung membuka laptopnya dan membuka aplikasi video yang di dalamnya terdapat banyak kumpulan video anime.
Saat ia sedang menonton, perut nya berbunyi. Andini menepuk keningnya.
"Oiya, gue lupa. Harusnya gue ambil cemilan dulu, baru nonton." Ujarnya. Setelah itu ia video yang ia tonton langsung dipause.
Rumah Andini terbilang luas, tapi tidak tingkat. Karena, ibunya takut ketinggian.
Saat diperjalan menuju dapur, Andini seperti melihat sekelebat bayangan hitam yang lewat di hadapannya dengan cepat.
Namun, saat ia mencari, bayangan itu hilang. Andini menelan ludahnya sendiri.
Saat ia akan melanjutkan perjalanannya, Andini merasa seperti ada yang lewat di belakangnya dengan cepat. Dan saat Andini menengok, tidak ada siapapun. Andini menahan nafas, lalu membuangnya. Berusaha menenangkan diri.
"Tenang, itu cuma ilusi. Cuma ilusi." Ucapnya. Dan saat ia akan melanjutkan perjalanannya, perutnya serasa mual, dan detik berikutnya ia memuntahkan paku-paku dan kayu yang terbilang banyak. Andini mengerjapkan matanya.
"Ke-kenapa bisa?"
Dan saat Andini hendak melangkah lagi, sekelebat bayangan hitam melewatinya dari belakang. Andini yang merasa, langsung melihat kebelakang.
Dan ia langsung melihat sosok wanita yang sangat ia kenal. Andini menelan ludahnya.
"Ga-gadis, ngapain lo disini?!" ujarnya, sembari memundurkan langkahnya. Gadis tidak menjawab, ia hanya tersenyum, lebih tepatnya menyeringai seram.
Gadis yang Andini kenal bukanlah yang seperti ini. Ini... ini seperti bukan Gadis! Tapi, wajahnya ini, adalah wajah Gadis.
Dan saat Gadis berlari mendekatinya--dengan tangan kanan memegang pisau--, Andini langsung menghindar. Dan saat Andini melihat kemana Gadis pergi, ia tersungkur kebelakang karena terkejut melihat Gadis ada di hadapannya, dengan mendadak. Membuat ia terpeleset mengenai paku, dan terjatuh kelantai dengan kening yang tertancap di kayu--yang terdapat paku.
Sosok Gadis--yang entah itu Gadis atau bukan--langsung menyeringai seram, dan menghilang.
👻👻👻
Gadis mengerjapkan matanya, saat ia terbangun dari mimpi buruknya.
"I-ibu, sekarang jam berapa?" tanya Gadis, sembari duduk, saat melihat Karin yang sedang membereskan bajunya.
"18.15. Memang kenapa?"
"A-apa?! Berarti aku tidur udah 3 jam dong?" tanya Gadis, membelalak. Karin mengangguk.
"Ada apa memangnya?"
"Tadi, aku mimpi buruk Bu," sahut Gadis.
"Oh, mungkin itu karena kamu tidur jam segini. Makanya, tidur itu tau waktu dong, sayang." Sahut Karin. Gadis hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Memang kamu mimpi apa?" sambung Karin.
"Mimpinya panjang banget Bu," sahut Gadis.
"Yasudah, kalo gitu kamu bersihkan dirimu. Lalu kita makan malam, seusai makan malam kamu bisa bercerita." Ujar Karin. Gadis mengangguk.
"Yasudah, Ibu tunggu dibawah." Sambung Karin. Setelah Karin keluar dari kamar, Gadis menghela nafas.
"Hah. Mimpi itu, kenapa berasa nyata ya? Dan aku juga gak inget siapa itu Andini, Nabila, dan Nadia? Apa dulu aku kayak gitu? Mimpi itu, bener-bener bikin aku bingung." Gumam Gadis. Gadis menghela nafas lagi. Lalu beranjak dari kasur, dan langsung masuk kedalam kamar mandi.
👻👻👻
Yuhuuu!
Satu part lagi kita ending.
Gimana part ini? Pendek ya?;(
Ya mangapin:D
Itu nama saya Thor! (Mang Apin)
Ya, maaf mang. Keceplosan:D
Yang tadi negur saya itu tukang bersih-bersih disekolah saya:D Hehe.
Jangan lupa vote dan komen ya!
Saya butuh kritik dan saran kalian wahai para readers😚
I love you♡
I love you too♡
By=Krysta_2106♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Tau Ini Bukan Mimpi
Teen FictionBalas dendam. Itulah yang dimimpikan oleh seseorang. Dimimpi itu, dia sering dibully oleh ketiga temannya. Didalam mimpi itu juga, dirinya hampir tiada karena ulah mereka bertiga. Namun, ada keajaiban yang membuat dirinya masih bisa bernafas. Say...