Six

311 47 26
                                    

Taeyong bangun dari tidurnya dan langsung bersiap untuk berangkat ke kampus. Inginnya ia menjemput Yuri terlebih dahulu, namun Yuri menolak ajakannya karena ia akan pergi bersama dengan sahabat-sahabatnya hari ini.

Taeyong terduduk di tempat tidur setelah ia mandi dan mengenakan pakaiannya. pikirannya menerawang perkataan Sehun semalam. Darimana ia tahu jika dirinya sakit. seingatnya tidak ada yang tahu tentang penyakitnya kecuali dirinya, orang tuanya, dokter dan tentunya Tuhan.

Setelah cukup lama berpikir Taeyong memutuskan untuk beranjak dan berangkat ke kampus. Saat hendak masuk ke dalam mobil, matanya melihat lelaki itu, Oh Sehun dengan wajah yang babak belur. tunggu, babak belur?

"Apa yang terjadi dengannya dalam semalam?", pikir Taeyong.

"Ada apa dengan wajahmu?", Tanya Taeyong untuk mengusir rasa penasarannya.

"Bukan urusanmu.", Jawab Sehun ketus.

"Aku tahu kau minum-minum semalam, tapi bagaimana bisa wajahmu jadi seperti ini?", Tanya Taeyong lagi.

"Uruslah urusanmu sendiri, Lee Taeyong.", Balas Sehun.

~

Sehun berjalan dengan santai melewati koridor kampus, orang-orang terkejut melihat bagaimana wajah lelaki tampan itu sudah dipenuhi luka. Bahkan beberapa orang mulai berbisik-bisik.

"Ada apa dengan wajahnya?"

"Siapa yang sudah merusak wajah tampannya?!"

"Mungkinkah ia berurusan dengan amggota geng?"

"Dia masih tetap tampan walau dengan luka diwajahnya."

Sehun mengabaikan semua perkataan orang-orang yang terdengar olehnya.

"Sehun-ah.", Panggil Yuri membuat Sehun menoleh ke arahnya dan tersenyum sambil berjalan menghampirinya.

"Kau bertengkar?", Tanya Yuri terkejut melihat wajah Sehun yang tertutup oleh memar.

Sehun tidak menjawab, ia hanya menampilkan senyumnya.

"Kau tidak akan menjawabnya?", Tanya Yuri lagi sedangkan Sehun sepertinya masih enggan untuk menjawab karena tidak ada satupun reaksi yang diberikan olehnya kecuali senyum yang terasa sangat tulus dan ditujukan oleh gadis yang ada dihadapannya.

"Mungkinkah...", Tanya Yuri masih menggantung karena ia masih ragu untuk menanyakannya.

"Mungkinkah Taeyong yang melakukannya?", Tanya Yuri hati-hati mengingat perkataam Sehun kemarin tentang hubungan mereka berdua yang tidak begitu baik walaupun mereka adalah saudara.

"Aku tidak sebrengsek itu.", Jawab Taeyong yang sepertinya ia mendengar semua percakapan Yuri dan Sehun.

"Aku memang tidak menyukainya, tapi aku tidak akan melakukan apapun padanya seandainya saja ia tidak membuat masalah denganku.", Ucap Taeyong.

Yuri merasa menyesal karena sudah menuduh Taeyong.

"Maafkan aku, tidak seharusnya aku berpikir seperti itu.", Ucap Yuri.

Sehun yang berada disana menyaksikan perdebatan kedua insan yang ada dihadapannya.

"Aku pergi ke kelas duluan.", Ucap Sehun. Taeyong benar-benar tidak mengerti dengan sikap Sehun. Tidak biasanya lelaki itu tidak memulai perdebatan dengannya.

~

"Kau sudah mengobatinya?", Tanya Yuri yang dengan cepat menyusul Sehun ke kelas dan sekarang sudah duduk tepat di sampingnya.

Sehun menggeleng.

"Yakk, Setidaknya kau harus mengobatinya.", Kesal Yuri dan dengan reflex memegang lengan Sehun dan menariknya untuk mengajak lelaki itu ke ruang kesehatan.

Done for Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang