Twenty Three

307 36 10
                                    

"Jangan donorkan jantungmu pada Taeyong."

Sehun terlihat sangat terkejut.

"Jangan lakukan itu, aku mohon.", Pinta Yuri serius.

"Aku sudah berjanji untuk melakukannya sejak dulu.", Ucap Sehun.

"Itu sama saja dengan pembunuhan!", Seru Yuri marah.

"Jantung, bukanlah donor sepele Sehun-ah. Setelah kau mendonorkannya, kau akan meninggalkan kita semua.", dadanya naik turun karena mengatur nafasnya. Hatinya bergemuruh menahan amarah di dalam dirinya.

"Aku tahu..", Jawab Sehun.

"Kau sudah dikuasai amarah, jadi tenangkan dirimu dulu. Lagipula ini tidak merugikan siapa pun, justru kau diuntungkan, Lee Taeyong akan kembali dengan sehat."

"Kau menganggapku apa Oh Sehun?!", Yuri keluar dari mobil Sehun dan membanting pintunya keras.

"Dia pasti menganggapku hanyalah seorang wanita egois?!", gerutu Yuri, lalu menghentikan langkahnya ketika melihat mobil Taeyong sudah terparkir di halaman rumahnya.

"Tapi dia memang benar. Aku terlalu egois selama ini. Penyihir! Wanita egois!", maki Yuri pada dirinya sendiri sesekali memukul dirinya sendiri dan menangis disana sampai tangan kekar menarik tubuh ringkihnya ke dalam pelukan sang pemilik tangan.

"Tidak, kau tidak seperti itu."

"Taeyong, Apa yang akan terjadi padanya jika ia mengetahuinya?", Tanya Yuri dalam isak tangisnya.

"Jangan beritahu dia.", jawab Sehun.

"Apa yang tidak aku ketahui?", Yuri dan Sehun sangat terkejut melihat Taeyong sudah berdiri tak jauh dari mereka.

"Jawab aku! Apa yang tidak aku ketahui?", Teriak Taeyong marah.

"Yuri-ya. Kenapa menyebut dirimu egois?"

"Taeyong-ah, ini tidak seperti yang kau pikirkan.", Yuri mencoba menjelaskan kepada Taeyong.

"Memangnya kau tahu apa yang sedang kupikirkan?", Taeyong menatap Yuri dingin.

"Lee Taeyong. Dengarkan dulu penjelasan kami.", panggil Sehun saat Taeyong hendak berjalan ke mobilnya.

"Ini tentang penyakitmu.", Ucap Yuri sambil menundukkan kepalanya.

"Kau sudah sadar, bahwa kau mungkin tidak bisa bersama denganku lebih lama lagi karena penyakitku?"

"Lee Taeyong, kau sudah keterlaluan.", peringat Sehun.

"Bisakah kita bicara hanya berdua?", Tanya Yuri pada Sehun.

"Yuri-ya."

"Kumohon."

Sehun mendesah pasrah lalu berjalam meninggalkan Yuri dan Taeyong yang masih enggan berbalik menatap Taeyong.

"Taeyong-ah, kau akan terus seperti ini?", Tanya Yuri melihat Taeyong yang tak bergeminh sedikit pun.

"Ada yang ingin kukatakan padamu."

"Tolonglah mengerti posisiku.", Mohon Yuri dengan suara yang bergetar.

"Appamu meminta tolong padaku."

Taeyong berbalik menatap Yuri saat gadis itu menyebutkan appanya.

Mereka bertatapan cukup lama dengan tatapan sendu masing-masing.

#Flashback#

Sore ini, Yuri berjalan dengan riang, mengingat Taeyong yang sedang menunggunya untuk pulang bersama.

Done for Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang