Eight

284 46 17
                                    

"Aku merindukanmu"

Yeri berlari menghampiri Taeyong dan langsung memeluk pemuda itu membuat Yuri sangat terkejut melihat sikap gadis itu.

Taeyong menatap Yuri begitu juga sebaliknya.

"Yeri-ya, kau membuatnya tidak nyaman.", tegur Sehun, namun matanya masih terfokus pada Yuri.

"Oppa, aku selalu menunggumu, tapi kau tidak pernah datang, kau sangat jahat.", Ucap Yeri sambil memukul pelan lengan Taeyong.

Taeyong melirik ke arah Sehun, Sehun melihat ke arahnya dan menatapnya penuh harap agar Taeyong merespon Yeri.

"Eoh, maafkan aku, aku sangat sibuk hingga tidak bisa menemuimu.", Bohong Taeyong.

Yuri masih disana, ia terdiam tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

"Yuri-ya, perkenalkan ini adikku, Yeri.", Sehun yang melihat kebingungan di wajah Yuri pun akhirnya membuka suaranya untuk menjelaskan sedikit demi sedikit pada gadis itu.

"Eoh, Hai Yeri, aku Yuri", Yuri mendekat ke arah Yeri untuk menyapanya namun Yeri tiba-tiga memeluknya dengan sangat erat.

"Eonni, tolong aku.", Sehun, Taeyong, dan Yuri pun sangat terkejut mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut Yeri, dan gadis itu pun menangis dengan sangat kencang di pelukan Yuri.

~

"Taeyong-ah, kau berhutang penjelasan lain padaku.", Yuri membuka suaranya ditengah keheningan yang ia dan Taeyong ciptakan setelah pertemuan dengan Sehun dan Yeri tadi.

Taeyong menepikan mobilnya lalu memiringkan tubuhnya untuk menatap gadis yang ada di sampingnya. ditatapnya lekat gadis itu untuk beberapa saat.

"Aku tidak terlalu mengenalnya.", Yuri membulatkan matanya tidak percaya. bagaimana bisa?

"Aku hanya pernah bertemu sekali dengannya, Sehun yang mempertemukan kami. saat itu ia masih sangat baik padaku, ia sungguh seperti seorang hyung.", Taeyong menundukan kepalanya membuat Yuri merasa bersalah.

"Baiklah, aku mengerti. ayo kita pulang aku sangat lelah.", Yuri memijit pelan keningnya yang terasa sakit karena terlalu banyak berpikir.

Saat sudah sampai di rumah Yuri, Taeyong menahan Yuri yang hendak keluar dari mobilnya. Yuri menoleh ke arahnya dan memasang wajah bingungnya.

Taeyong mengeluarkan suatu kotak dari dashboard mobilnya, lalu memberikan kotak itu pada Yuri.

"Seharusnya aku tidak menyimpannya terlalu lama. Ambilah sekarang itu jadi milikmu.", Yuri menerima kotak itu dan membukanya. mata Yuri berbinar melihat isi kotak itu, itu adalah gantungan kunci berbentuk hati yang waktu itu Taeyong beli.

"Cantik, Terima kasih.", Yuri mengeluarkan gantungan kunci itu dan langsung memakaikannya di tasnya. Taeyong tersenyum melihat reaksi Yuri.

"Cepatlah masuk dan tidur. Kau pasti sangat lelah.", Yuri keluar dari mobil Taeyong dan melambaikan tangannya ke arah Taeyong sampai pemuda itu melajukan mobilnya pergi.

Saat mobil Taeyong sudah tak terlihat lagi, senyum di wajah Yuri hilang. Yuri terduduk di anak tangga menuju rumahnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. tak berapa lama ia melepaskan tangannya dan menatap gantungan kunci pemberian Taeyong.

"Terlalu banyak pertanyaan dikepalaku tentang kalian berdua.", Yuri mengalihkan pandangannya ke arah bulan yang sedang menunjukkan dirinya malam itu.

"Mendapatkan jawaban tentang kehidupan kalian jauh lebih sulit dari memecahkan suatu teka-teki.", Tambah Yuri lalu akhirnya ia bangkit berdiri dan masuk ke dalam rumahnnya.

Done for Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang