Part 12

117 12 0
                                    

Setelah meyakinkan Winata agar mau mengizinkannya masuk sekolah hari ini. Randy mengantar Reyhan kesekolahnya. Kebetulan jalan menuju SMA Garuda dengan universitas nya searah.

...

Perpustakaan Sekolah -12.00 WIB

"Han?" Aletta menepuk pundak Reyhan yang sedang membaca novel. Reyhan hanya membalasnya dengan senyuman.

"Tumben kamu pakai hoodie? Lagi sakit?" Aletta menatap Hoodie yang berwarna dark blue yang dikenakan Reyhan.

"Nggak kok ta. Lagi pengen aja." Aletta hanya ber 'oh' ria menjawab penyataan Reyhan dan kembali menatap novel yang sedang ia pegang.

...

Kringg!
Bel pulang SMA Garuda berbunyi. Aletta berjalan menuju gerbang untuk menunggu pak Ilyas. Namun, ditengah perjalanan langkahnya terhenti melihat Reyhan yang dipeluk oleh seorang gadis cantik dan membiarkan gadis itu menarik tangannya menuju mobil berwarna hitam itu.

"Reyhan." Ucap Aletta lirih sambil melihat mobil itu menjauh. Hati nya sangat perih melihat kejadian yang terjadi didepan matanya.

Aletta duduk di bangku taman yang ada didekat gerbang masuk SMA Garuda. Air mata sudah terjatuh untuk kesekian kalinya. Ia tak menyangka bahwa orang yang selama ini yang memberinya kebahagiaan dengan mudah menghancurkan rasa bahagianya.

Tin!
Klakson mobil yang terdengar familiar ditelinga Aletta. Iya! Itu pak Ilyas. Aletta bergegas menghapus air matanya dan keluar gerbang sekolah untuk memasuki mobilnya.

Namun, Aletta melihat ada seorang gadis yang ia kenal. Sedang menyebrang. Tapi ada sebuah mobil yang melaju kencang. Tanpa pikir panjang Aletta berlari untuk menolong gadis itu.

"Renitta Awaaas!!" Aletta mendorong sahabatnya itu.

Syukurlah mereka selamat. Walaupun dengkul Aletta terluka karena terjatuh diaspal itu. Tapi ia lega karena sahabat nya tidak terluka sedikitpun.

"Nitta? Lo gapapa kan?"

"Kenapa Lo nolongin gue sih?! Biarin aja gue mati tadi ta! Biar Lo bisa lebih bahagia bareng Reyhan!"

Penyataan Nitta itu membuat Aletta bingung. Ada apa dengan sahabatnya?

"Nitta? Lo kenapa sih? Gue ngga ngerti!"

"Udahlah ta! Lo ngga usah pura-pura lugu! Lo udah ambil kebahagiaan gue ta!"

"Ngambil kebahagiaan Lo? Maksudnya apa?"

"Ta! Lo udah nge-rebut cowok yang selama ini gue suka! Beberapa hari ini gue diam tapi kayak nya diem nya gue gak buat Lo sadar ta! Yaudah. Biar gue kasih tau. Kenapa gue selalu ngejauh dari Lo,Salsa,dan Cindy? Itu karena ada Lo ta! Iya Lo! Gue benci sama Lo! Setelah gue tau Lo sama Reyhan kenal awalnya gue berpikir bahwa perkenalan kalian biasa aja. Tapi gue salah ya. Setelah Lo ngaku di grup chat kita kalau Lo pacaran sama dia. Disitu gue udah ngga percaya sama yang namanya persahabatan. apalagi Lo ta!"

"Gue nge-rebut Reyhan?! Nitta Lo aja ngga pernah bilang sama gue kalau Lo suka sama dia! Terus sekarang Lo tiba-tiba bilang kayak gini. Are you okey?!"

"Emang gue nggak pernah cerita sama Lo ataupun Salsa dan Cindy. Tapi harus nya Lo peka sebagai sahabat gue ta! Lo ingat waktu kita kelas X? Pertandingan basket itu dimenangkan oleh tim Reyhan kan? Gue sering banget muji-muji dia didepan kalian. Tapi respon kalian cuma bilang kalau gue itu 'bucin' 'alay+lebay'. Kalian terlalu biasa aja menanggapi perasaan gue. Padahal gue Sabahat kalian! Dari situ gue mulai diam. Tapi, diamnya gue malah ngebuat Lo sama Reyhan bersatu!"

Aletta kehabisan kata-kata. Ia memilih diam seribu bahasa. Renitta benar. Mengapa ia tak pernah berfikir sampai kesitu?

"Dan satu lagi ta! Tolong Lo dengerin baik-baik! Gue benci sama Lo. Dan gue rasa persahabatan kita cukup sampai disini!" Nitta meninggalkan Aletta sendirian tanpa mengucapkan terimakasih padahal Aletta sudah menyelamatkan nyawanya.

Air mata Aletta jatuh sambil melihat punggung sahabatnya itu menjauh.

...

Notifikasi handphone Aletta berbunyi. Ia langsung melihat pesan dari seseorang. Dan itu adalah Reyhan. Aletta hanya menge-read setiap pesan yang Reyhan kirimkan. Dada nya masih terasa sesak setelah melihat kejadian tadi sore itu.

"Ta?"
"Gue cuma mau bilang. Kayak nya hubungan kita cukup sampai disini ta. Maaf untuk semua kesalahan yang pernah gue lakuin ke Lo. Gue harap kita masih bisa menjadi teman baik."

Deg!
Setelah membaca pesan dari Reyhan dada Aletta terasa sesak. Bahkan sangat sesak dari sebelumnya. Bagaimana mungkin Reyhan memutuskan hubungannya secara sepihak? Tanpa menjelaskan siapa gadis yang memeluknya tadi sore itu?!

"Oh. Ok."

Sesingkat itulah jawaban yang dikirimkan Aletta kepada Reyhan. Otaknya sudah tak mampu menyusun kata-kata dengan baik.

"Ada apa dengan hari ini?! Kenapa semuanya terasa begitu buruk? Kenapa semuanya ninggalin gue sendirian?! Nitta? Reyhan? Apa kalian gak punya hati?! Kenapa hari ini harus ada?!!" Begitulah gumam Aletta yang diiringi oleh tangisannya. Ia sangat frustasi dengan yang terjadi hari ini.

Mungkin ia akan selalu mengingat hari ini disepanjang hidupnya. Hari dimana persahabatan yang ia bangun bertahun-tahun dengan Nitta hancur lebur seketika. Dan Reyhan yang meninggalkan nya tanpa menjelaskan sepatah katapun tentang gadis yang memeluknya.

...

REYTTA •COMPLETED• by alfmyfcrsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang