Part 19

256 10 0
                                    

Kini Aletta sudah berada di sebuah kamar VIP disalah satu rumah sakit ternama. Ia memperhatikan bayi kecil yang sangat tampan itu.

"Jangan ganteng-ganteng banget ya sayang! Nanti aunty suka." Ujar Aletta yang membuat seisi ruangan itu terkekeh.

"Kakak mau kasih nama dia apa?"

"Hmm kakak belum Nemu satu kata lagi yang cocok untuk dia ta." Ujar Lala.

"Atha Shakiel. Artinya lelaki baik yang senantiasa dilindungi tuhan. Aletta mau nambahin?" Ucap Lala sambil menatap putra pertama nya yang tampan itu. Aletta mengangguk kesenangan. Untuk pertama kalinya ia disuruh memberi nama pada seorang anak manusia.

"Rayhaan." Kata itu terucap begitu saja dari mulut nya.

"Hmm. Rayhaan? Bagus. Dibagian mana diselipkan ta?" Aletta tersadar dari lamunannya.

"Hah?! Apa kak?"

"Tadi kamu bilang Rayhaan? Kakak suka nama itu. Bagusnya dibagian mana kita tambahkan namanya?" Aletta membuka membulatkan matanya. Bagaimana bisa ia menyebutkan nama itu. Dan sekarang kakak sepupunya telah menyetujui nya. Setelah ini ketika ia melihat bayi itu dan mendengarkan namanya maka Aletta akan terus mengingat lelaki pemilik nama yang serupa itu.

"Hmm ditengah-tengah aja kak. Atha Rayhaan Shakiel. Artinya lelaki baik yang tampan senantiasa dalam dilindungi Tuhan."

Semua anggota keluarga yang ada diruangan itu mengangguk setuju dengan ucapan Aletta.

...

Aletta membuka matanya perlahan. Badannya terasa pegal-pegal semua karena tidur dalam kondisi duduk. Ia menginap dikamar rumah sakit yang ditempati kakak sepupunya itu karena bunda tidak mengizinkan nya pulang kerumahnya tadi malam.

Aletta berjalan di koridor rumah sakit sendirian. Ia ingin mencari udara segar. Tiba-tiba ada yang memegang tangan nya hingga membuat langkahnya terhenti.

"Apaansih?!" Aletta kaget setelah melihat sosok yang ada dihadapan nya. Cewe itu adalah cewe yang merebut Reyhan nya.

"Lo Aletta?" Ucap cewe itu. Aletta hanya membalasnya dengan anggukan pelan. Ia menatap gadis itu tak suka. Bagaimana bisa seseorang yang 'merebut' kekasihnya dengan mudahnya datang dan berbicara seperti ini kepadanya.

"Bisa kita bicara sebentar?" Tanpa menunggu jawaban Aletta gadis itu membawa Aletta ke taman rumah sakit.

"Lo apaansih narik-narik tangan gue?!!" Aletta kesal karena pergelangan tangannya memerah.

"Oh. Maaf."

"Gue ngajak lo kesini untuk bicarakan tentang Reyhan."

"Reyhan? Gue udah nggak mood ngebahas tentang dia." Aletta beranjak dari tempat duduknya dan pergi dari hadapan gadis itu. Namun langkahnya terhenti saat mendengar kata yang terucap dari mulut gadis itu.

"Reyhan kritis!" Ucapan itu membuat Aletta memucat. Hatinya tak bisa terlihat baik-baik saja mendengar itu.

"Kri-kritis?! Ma-maksud Lo apaan ha?!" Emosi Aletta tak tertahan. Ia tak suka mendengar berita dari gadis itu.

"Ta. Sekarang Reyhan butuh Lo sebagai penyemangat nya."

"Apaansih ha?! Lo kalau ngomong yang bener!"

Aletta kembali duduk karena ditarik oleh gadis itu.

"Ta. Gue tau Lo pasti salah paham dengan pelukan itu. Reyhan udah cerita semuanya sebelum kita ketemu di supermarket malam tadi. Tadi nya dia pengen ceritain semuanya sendiri ke Lo. Tapi sekarang keadaan gak izinin itu ta. Reyhan kritis sejak tadi malam. Setelah pertemuan itu."

REYTTA •COMPLETED• by alfmyfcrsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang