Part 13

123 13 0
                                    

Waktu keluar main dihabiskan Aletta termenung. Bukan karena Reyhan yang sudah memutuskan hubungan Mereke. Tapi, tentang Nitta. Ia sudah mengenal Nitta dari ia duduk di Sekolah Dasar bagaimana mungkin ia masih tak peka dengan sifat Nitta?! Kalau saja waktu bisa ia ulang. Ia tak ingin terjebak pada kenyataan yang pahit ini.

Hingga pada akhirnya Salsa dan Cindy berhasil membuatnya bercerita tentang kejadian yang dialaminya kemarin.

"Hah?! Kok Nitta jadi nyalahin Lo ta?!" Cindy dengan tatapan tak percaya.

"Sumpah! Gue kesal banget sama Nitta! Dia kenapa sih?! Dia aja nggak pernah cerita ke kita kalau dia suka sama Reyhan. Terus sekarang bisa-bisa nya dia nyalahin Lo karena jadian sama Reyhan?!"

Tatapan Salsa penuh dengan amarah. Ia mengepalkan tangannya. Jika Nitta ada dihadapan nya saat ini mungkin sudah sedari tadi Salsa memukulnya. Bagaimana tidak?! Salsa pernah mengikuti silat ketika SMP. Mungkin jurusnya sangat berguna pada saat-saat seperti ini.

"Terus si Reyhan juga kenapa sih?! Apa dia nggak mikirin perasaan Lo? Kalau dia udah nggak sayang lagi sama Lo kan bisa di bicarakan baik-baik. Emang ya jaman sekarang orang punya hati tapi nggak dipakai!" Ucap Cindy sambil mengelus punggung Aletta yang dari tadi tak henti mengeluarkan cairan bening itu.

"Udah ta! Tentang Reyhan itu Lo nggak perlu pikirin. Apalagi si Nitta gak usah lo ribetin! Lo masih punya gue dan Cindy yang selalu ada untuk Lo. Kita udah bersahabat bahkan lebih lama dari pada si Nitta!"

"Ini bukan tentang lama atau nggak nya Sal! Ini tentang gue! Kenapa gue sejahat itu sama Nitta? Kenapa gue gak pernah peka sama orang-orang disekitar gue? Gue udah buat persahabatan kita hancur. Maafin gue." Aletta menangis tersedu-sedu. Untung saja dikelas hanya ada mereka bertiga.

"Ta! Dengerin gue baik-baik! Bukan Lo yang penyebab semua ini! Ini salah Nitta! Dia yang nggak mau jujur ke kita! Dan satu lagi. Lo ngga jahat ta! Dan bukan Lo yang nggak peka. Tapi Nitta yang nggak mau cerita ke kita! Sekarang dia mutusin persahabatan dengan kita itu pilihan dia ta!"

"Tapi gu-gue.." padahal Aletta belum sempat menyudahi kalimatnya tapi Salsa sudah memeluk Aletta dan Cindy.

...

Kriing!
Bel pulang berbunyi. Aletta menyusuri koridor untuk menuju gerbang sekolah nya. Namun langkahnya terhenti karena ada seseorang yang menggenggam tangan nya dari belakang.

"Maaf ta!" Kalimat itu yang Aletta dengar. Ia mengenali suara lembut itu. Lalu ia memalingkan tubuhnya kearah suara itu berasal.

"Lepasin gue sekarang!"

"Tapi Lo mau maafin gue kan?!" Aletta menatap Reyhan sendu. tapi ia tak menjawab. Dengan susah payah Aletta menahan air matanya. Ia tak ingin terlihat lemah dihadapan cowok itu.

"Ta kita masih bisa jadi teman baik! Lo jangan kayak gini. Gue telfon Lo nggak angkat. Gue chat ngga Lo balas. Lo jangan kayak bocah ta!" Kalimat terakhir yang Reyhan katakan membuat air mata Aletta jatuh.

"Iya! Gue emang bocah Reyhan! Dan gue akui itu! Gue ngga bisa untuk bersikap seakan-akan semuanya baik-baik aja! Gue ngga bisa berteman baik dengan seorang pengkhianat kayak Lo! Sekarang lepasin tangan gue! Biarin gue pergi dari kehidupan lo! Itukan yang Lo mau?! Dan semoga Lo bahagia!!" Aletta menarik tangannya dengan kasar. Ia melangkahkan kakinya dengan cepat.

"Reyhan? Lo lama banget sih?! Gue udah nunggu Lo dari tadi diparkiran tau!" Ucap wanita itu sambil memeluk Reyhan.

"Ih apaan sih Lo?! Jangan peluk-peluk gue!" Mood Reyhan semakin hancur setelah kedatangan wanita itu.

"Yaudah. Gue nggak peluk Lo deh. Cepetan ke mobil. Terus kita mampir ke resto dulu. Gue lapar. Hehe." Wanita cantik itu berjalan didepan Reyhan. Sedangkan Reyhan? Ia mengikuti nya dari belakang.

"Ternyata ini yang nge-buat Lo mutusin hubungan kita? Huft! Lo berhasil Reyhan! Berhasil ngebuat ekspetasi gue yang awalnya baik tentang Lo rusak! Gue harap Lo bahagia dengan wanita yang Lo pilih itu!" Gumam Aletta dengan mata yang sudah membasahi pipi mulus nya. Ternyata sedari tadi ia melihat kedatangan wanita itu dibalik dinding.

...

REYTTA •COMPLETED• by alfmyfcrsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang