Sudah satu minggu berlalu semenjak kejadian Seth yang menemui Charlotte di kamarnya, dan semenjak itu pula, Seth tidak pernah lagi bicara pada Charlotte, hanya sekedar berpapasan pun, Seth enggan.
Bahkan sikapnya lebih angkuh, dingin dan egois. Dia bahkan sangat sibuk sekarang dengan pekerjaannya, tidak membiarkan dirinya hanya untuk bersantai saja. Pergi pagi, pulang tengah malam, itu kebiasaannya seminggu ini.
Sedangkan Charlotte, ia masih menyelesaikan beberapa kontrak kerjanya, membuatnya sedikit sibuk, tapi dirinya sesekali membatasi diri agar tidak terlalu kelelahan, agar tidak mempengaruhi kesehatan janinnya.
Olivia pun sebagai managernya menolak kontrak kerja yang baru. Dan beberapa kontrak kerja juga ada yang di batalkan oleh Olivia, karena melihat bagaimana kondisi tubuh Charlotte dan janin Charlotte.
Seperti sekarang ini, Charlotte harus di hadapi dengan sarapan sarapan yang membuatnya sangat mual, hanya melihatnya saja benar benar mual.
Baru saja ia menggigit roti nya, perutnya benar benar sudah bergejolak. Ingin mengeluarkan sesuatu. Dengan cepat Charlotte berdiri memuntahkan semua sisa makanan di perutnya ke wastafel dapur.
Seth yang melihat Charlotte sedikit berlari langsung ikut berlari. Mengikuti Charlotte, yang sedang memuntahkan isi perutnya.
"Huekkkkkkkk___"
"Huekkkkkkkk___"
Seth mengambil alih rambut Charlotte memegangnya lembut, lalu memijat tengkuk Charlotte.
"Huekkkkk___"
Charlotte memejamkan matanya, ia limbung. Rasanya sangat lemas, Seth langsung memeluk tubuh Charlotte dari samping. Sambil membersihkan kotoran Charlotte di wastafel. Setelah merasa bersih ia kembali mematikan keran airnya.
"Kau tidak apa apa?" Bisik Seth. Entahlah dorongan dari mana sehingga Seth berbuat seperti ini.
"Astaga, Carl! Seth, dia kenapa?" Tanya Sammy. Yang melihat Charlotte sedang berada di pelukan Seth. Tangan Charlotte dengan erat meremas kemeja Seth.
"Aku tidak tahu, ayah."
Chaty segara menghampiri anaknya karena kahwatir, melihat Charlotte lemas di pelukan Seth.
"Pergilah Se____Huekkkk____"
"Oh shit!" Gumam Seth ketika Charlotte memuntahkan isi perutnya kembali, dan kali ini semuanya mengenai pakaian Seth. Seth biasanya akan jiji dengan muntahan, tapi entahlah. Ia merasa biasa saja sekarang.
Dengan cepat Seth membopong tubuh Charlotte ke kamar Charlotte. Di ikuti oleh Sammy dan Chaty.
"Buatkan dia bubur!" Ujar Seth, setelah merebahkan tubuh Charlotte yang lemas. Chaty segera keluar dari kamar Charlotte membuatkan bubur untuk Charlotte.
Sedangkan Sammy merasa aneh, ia mengamati pergerakan Seth yang seperti khawatir terhadap Charlotte. Seth membuka jas dan kemejanya, lalu mencari minyak angin di atas meja rias Charlotte.
Setelah mendapatkannya ia segera memakaikannya, tapi sebelum Seth membuka baju Charlotte di bagian perutnya. Tangan Charlotte segera mencengkram erat pergelangan tangan Seth.
"Aku tidak apa apa," kata Charlotte dengan tatapan tajamnya. "Pergilah! Aku tidak membutuhkan mu, bajingan!" Desis Charlotte.
Seth berhenti! Ia menghela napas. Menghempaskan tangan Charlotte yang mencengkarm pergelangan tangannya. Dengan lembut Seth mengelus perut rata Charlotte dan mengoleskan minyak angin di sana.
"Keluar, bajingan!" Desis Charlotte.
Tanpa mengeluarkan suara, Seth menyimpan minyak angin di atas nakas. Mengambil kemeja dan jas kotor miliknya. Ia berhenti ketika Sammy memanggilnya.
"Seth! Ayah ingin bicara! Tunggu ayah di ruang kerja ayah!" Ujar Sammy dengan aura dinginnya. Setelah mendengar perkataan ayahnya. Kemudian Seth segera keluar, meninggalkan kamar Charlotte dengan rasa campur aduknya.
"Ayah akan memanggilkan Dokter untuk mu, Carl," kata Sammy sambil mengelus rambut Charlotte.
Charlotte menegang, ia membulat, "Ti__tidak ayah. A__aku baik baik saja, ini__ini hanya masuk angin biasa. Aku hanya butuh istirahat, seharian." Ujar Charlotte terbata.
Sammy mengangguk, "Baiklah."
Tidak beberapa lama Chaty datang dengan membawa nampan. Di tangannya.
"Baiklah ibumu datang, ayah akan menemui Seth dulu," kata Sammy lalu pergi meninggalkan istrinya dan anak tirinya.
Charlotte menghela napas panjang. Ia ingin menangis. Hampir saja Charlotte terbuai dengan aksi Seth! Tidak! Tidak akan lagi. Ia sudah hancur jadi biarkan semuanya hancur.
"Kau harus makan, Carl," ujar Chaty.
ToBeContinue
...Cerita ini murni hasil imajinasi keras penulis jika ada kesamaan nama tokoh, cast, nama negara, alur cerita itu murni ketidak sengajaan penulis...
Yah sedikit wkwk.
Gak papa lah yah.
Yang penting ngobatin rinduuuuuu nya kalian sama keburukan Seth wkwkwkJangan lupa vote sama Comen ya.
Aku kepengen vote sama komennya buanyyyyyyaaaaakkkkkk.Oke jangan lupa follow juga Ig aku.
Imdinanvts.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION and LOVE [ TAMAT ]☑️
Roman d'amour[Play Store] [ Dewasa-Romance ] ✓2 Nov 2019 Ketika gairahmu mendidih hanya karena melihat tubuh adik tirimu! Tentu saja dengan senang hati Seth terus melecehkan adik tirinya, menyalurkan hasratnya menggunakan tubuh menggoda dari Charlotte sang adik...