Bulu mata lentik nya bergerak. Rasa pusingnya masih ada hanya saja sedikit berkurang, tangan kanannya juga sedikit sakit rasanya ada yang menancap di sana.
Charlotte melihat kesekeliling, putih! Bau aroma obat obatan meyakinkan Charlotte bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit. Ia mengerang, memijat kepalanya, mengubah posisinya menjadi duduk.
"Kau sudah sadar, Carl?" Kata seorang laki laki dengan suara beratnya, yah dia Sammy.
Sammy membantu Charlotte bergerak dan menyimpan Bantalnya di belakang Charlotte sehingga Charlotte menyandar di kepala ranjang.
"Aku kenapa, ayah?" Tanya Charlotte lemah, matanya masih tidak bisa menangkap jelas sekeliling, yang ia lihat di ruangannya ada beberapa orang.
Ia mengerejapkan matanya, melihat ibunya yang duduk di sofa. Matanya sembab melihat ke arahnya.
Olivia duduk di samping ibunya sambil mengelus punggung ibunya, seperti sedang menenangkan. Masih memakai pakaian tadi siang.
Jonathan juga duduk di sana dengan wajah khawatir bercampur emosi, jasnya masih menempel di tubuhnya, hanya saja dasinya sudah longgar dan rambutnya sedikit berantakan.
Seth juga ada di sana berdiri di samping Jonathan, iamenatapnya, dengan tatapan yang sulit di artikan. Jasnya sudah di lepas, ia hanya menggunakan jas berwarna putih dengan tangan di gulung sampai siku menampilkan tato burung di tangannya, kancing teratasnya juga sudah terbuka, dasinya sudah longgar, dan rambutnya berantakan. Namun menimbulkan kesan. Seksi!
Tidak tidak!
Ia teringat sesuatu, tangan kirinya mengelus perutnya. Apakah semua tahu mengenai dirinya? Ataukah terjadi sesuatu dengan janinnya?
"Ayah," lirih Charlotte, matanya mulai berkaca-kaca.
Sammy mengangguk, mengelus rambut Charlotte, "Istrilah! Semua baik baik saja."
"Aku baik baik saja, kalian butuh jawaban ku, maka bertanya lah!" Charlotte tidak ingin menutupi segalanya, biarlah semuanya tahu mengenai dirinya.
"Siapa dia? Siapa yang menghamilimu?" Pertanyaan pertama yang di lontarkan Chaty membuat hatinya bergetar, dadanya bergemuruh. Rasanya sangat sesak. Rasanya ada 1 ton batu yang menimpa dadanya.
Semua mata tertuju padanya, menunggu jawaban dari Charlotte, merek abutuh jawaban Charlotte.
Charlotte menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu," jawab Charlotte lemah.
"Aku akan menghajarnya, Cral! Siapa dia yang berani beraninya menyentuh mu!" Dengus Jonathan. Tapi Charlotte masih diam.
Hingga Chaty kembali bersuara "Apa maksud mu tidak tahu, Carl?" Ujar Chaty, kini wanita setengah paruh baya itu berdiri menghampiri putrinya, yang sedang di tenangkan oleh Sammy di sampingnya.
Charlotte hanya diam, memejamkan matanya, detik itu pula matanya berair.
"Aku kecewa padamu! Aku percaya padamu! Saat Seth mengatakan kau menjual tubuhmu aku marah pada Seth! Tapi benar perkataannya. Kau menjual tubuh mu!" Kata Chaty dengan berlinang air mata.
Ia sangat percaya pada putrinya, sangat percaya. Tapi kepercayaannya berbuah aib yang sangat besar dalam keluarga suaminya.
"Maaf," lirih Charlotte.
"Aku membesarkan mu dengan penuh kasih sayang, aku tidak pernah mengajarkan mu hal nista seperti itu! Kenapa kau meruntuhkan kepercayaan ku!" Isak Chaty.
Charlotte ingin berteriak. Ini bukan salahnya! Ini salah si bajingan biadab Seth! Ini salahnya! Semua salahnya.
Mata Charlotte menatap Seth dari balik bulu mata lentik nya. Seth tampak biasa saja, melihat dirinya yang hancur. Tidakkah dia memiliki rasa iba sedikit saja. Menengahinya pergaduhan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION and LOVE [ TAMAT ]☑️
Romance[Play Store] [ Dewasa-Romance ] ✓2 Nov 2019 Ketika gairahmu mendidih hanya karena melihat tubuh adik tirimu! Tentu saja dengan senang hati Seth terus melecehkan adik tirinya, menyalurkan hasratnya menggunakan tubuh menggoda dari Charlotte sang adik...