D-31

68 9 0
                                    

Gumpalan menyerupai kapas tebal nampak menggantung berat di langit, dengan warnanya yg kelabu itu menampakkan bahwa ia ingin menumpahkan semua rintikkan tangisnya ke bumi. Pagi ini sangat muram, matahari sepertinya enggan menyinari bumi dan memberi keceriaan

Soojin masih terduduk di tempat tidurnya, ia belum mengganti bajunya sama sekali dari semalam. Karena ia tak punya baju ganti disini. Pergi mendadak dalam bencana, pastinya ia tak bersiap sama sekali. Bahkan kemarin, ia sudah wanti wanti bahwa hembusan nyawanya itu hanya sampai hari itu. Ia tak mengharap lebih untuk hidup saat itu, tetapi ia tak menyangka yoongi memilihnya untuk tetap hidup

"Jika aku tetap disini, itu pasti akan merepotkan yoongi" gumamnya sendiri

Ia berpikir bahwa seharusnya ia pergi saja dari sini, bukan pergi untuk melaporkan yoongi. Melainkan pergi untuk bertanggung jawab, dia tak mau makin menyakiti yoongi dengan dia selalu berada di sisinya. Dirinya yg berstatus sebagai anak seorang pembunuh keluarganya. Dia tak mau makin membuat yoongi kesulitan

"Sepertinya..aku memang harus pergi dari sini"

Ceklek

"Ini bajumu, aku baru membelinya tadi" sahut orang itu setelah memasuki kamar sambil membawa sekantung plastik besar yg soojin yakini berisi baju baju wanita

"Tidak perlu...yoongi.." panggil soojin

"Eoh?"

"Sepertinya aku pergi saja dari sini, aku akan cari tempat tinggal sendiri. Dan kau tinggal disini, kita tinggal masing masing saja..aku tak mau memberatkanmu" jelas soojin. Yoongi terlihat bingung, "itu sama saja aku melepas saksi dari semua yg kulakukan" balasnya

"Tidak..aku janji aku tidak akan melaporkan mu ke polisi, kau bisa percaya padaku kan?"

Yoongi menggeleng, "begini saja, jika aku melaporkan mu. Maka kau pun harus melaporkanku, walaupun aku tak akan melakukan itu" ucap soojin

"Bukan itu yg kumau" gumam yoongi

"Aku ingin kau tetap disini, karena hatimu..kau harus bersamaku, jika perlu selamanya" lanjut yoongi lagi dengan nada lembut, entah kenapa tiba tiba hati soojin terasa hangat mendengar perkataan yoongi tadi

"Jika aku bersamamu..aku yakin kau akan terus ingat kejadian itu, kau tak akan lupa bahwa aku adalah pembunuh Jimin dan sahabat mu"

"Ya..aku tak akan melupakan itu, tapi aku bisa menerimanya..perlahan aku coba menerima bahwa kau adalah pembunuh jimin dan sahabatku jhope, perlahan lahan aku ingin memaafkan mu. Maka dari itu kau harus bersamaku"

Soojin mengambil tangan yoongi lalu menggenggam nya, "aku tetap harus pergi, kau bisa mengantarku mencari rumah..dan jika kau sudah bisa memaafkanku, kau bisa menemui ku"

"Aku tidak akan merahasiakan alamat rumahku nanti..tenanglah" lanjutnya lagi

Yoongi terdiam, apa yg harus ia lakukan? Mengikat soojin disini dan terus membuat hatinya sakit, atau melepasnya pergi? Dia bingung dengan hatinya saat ini..di otaknya ia menolak untuk mencintai soojin, namun hatinya berkata lain

"Baiklah...aku akan mengantarmu" ucapnya


Setelah lama mencari rumah untuk soojin, akhirnya ia pun menemukan rumah yg cocok. Bukan lagi rumah mewah dengan pelayan yg tersedia, melainkan sebuah rumah sederhana, tanpa pembantu, bahkan tanpa perabotan sekunder untuk menghibur pemiliknya

"Tak ada televisi, kipas angin, Apalagi AC. Kau yakin bisa tinggal disini?" Sahut yoongi

"Aku bisa...semua barang itu akan kubeli sedikit sedikit, tabunganku tak cukup untuk membeli itu sekarang"
Jawab soojin sambil tersenyum

"Maaf...ini semua salahku" lirih yoongi tertunduk

"Aniya...ini juga salahku, dan ini sudah terjadi, jadi..kita harus cari cara untuk bertahan hidup tanpa menyalahkan siapapun"

Tak disangka yoongi melangkahkan kakinya, yoongi memeluk tubuh soojin erat. Hangat dan nyaman. Dua pemuda pemudi itu mencurahkan semua rasa sayang mereka, yg tak bisa mereka ungkapkan satu sama lain

Pundak soojin terasa basah, "yoongi..kau menangis?" Tanya soojin. Yoongi melepaskan pelukannya, dengan mata yg masih basah dengan air matanya itu ia mengangguk

Soojin terkekeh gemas, "tenanglah..aku hanya pindah, kau bisa menemui ku kalau kau sudah memaafkanku bukan?"

Yoongi mendekatkan bibirnya ke bibir soojin, ia mengecup nya lebih dulu sebelum sebuah lumatan lumatan lembut ia keluarkan untuk melepas semua gundah di hatinya

Jujur saja, dia mencintai soojin. Walaupun bukan waktu yg lama tinggal bersamanya, namun itu cukup untuk membuat yoongi jatuh cinta dengan soojin. Dia tak peduli jika rasa cintanya itu hanya sepihak, yang jelas dia mencintai soojin. Tanpa harus ia ucapkan dengan kata kata

"Aku akan menemuimu lagi, aku janji" ucap yoongi setelah menyudahi ciumannya dengan soojin

Tapi entah kenapa aku merasa seakan aku tak bisa bertemu denganmu lagi, kuharap kenyataannya tak akan seperti itu -yoongi



"Kau sudah mengantarnya? Pastikan dia masih dalam jangkauan kita"
Ujar Siwon setelah yoongi kembali kerumahnya

"Biarkan dia, aku tak akan memantaunya..biarkan dia hidup tenang" jawab yoongi

"Kau ini kenapa? Bukankah kau dendam padanya? Sekarang kau melepasnya? Dia itu bisa jadi lubang hitam buat kita, jika dia melapor maka kita bisa di penjara yoongi!" Tegur Siwon yg geram melihat yoongi melemah

"Biarkan dia! sudah kubilang padamu..biarkan dia hidup tenang, dia tak mau bersamaku! Hiks.." ucap yoongi disertai rintikan air mata. Siwon  terkejut melihat yoongi meluapkan emosinya dan juga menangis di depannya

"Ingat yoongi! Dia dan keluarganya itu pembunuh!" Tegas Siwon lagi

"AKU TAHU! Aku tak akan melupakan itu..tapi aku bisa memaafkan nya, aku bisa menerimanya. Walaupun aku tak bisa melupakannya, tak apa..walaupun rasa sakit ini terus menghantuiku setiap saat" jelas yoongi masih dengan air matanya

"Terserah padamu, asalkan kau bisa pastikan dia tak melapor pada polisi" Siwon berlalu meninggalkan yoongi yg masih menunduk menangis

Aku percaya padamu soojin -yoongi


Aku meminta maaf atas semua yg keluargaku lakukan padamu. Kami sudah menghancurkan keluargamu, aku sudah membunuh temanmu dan juga Jimin yg kau anggap sebagai adikmu. Aku meminta maaf atas sikap ayahku dan juga kakakku yg membunuh ketua Jong yg baru kau ketahui adalah kakakmu. Kau anak malang, sangat malang. Hingga aku tak tahu bagaimana caranya meminta maaf padamu yoongi. Semua yg kau balas kepada keluargaku, anggap saja kita sudah impas. Tapi entah kenapa setiap aku berpikir seperti itu, aku tetap merasa bahwa keluargaku jauh lebih rendah -soojin




[TBC]

I'm D-BOY [Complete✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang