♥~ 7 ~♥

204 46 30
                                    


Lupakan kejadian yang kemarin karena Sakata yang membuatmu menangis sekarang kamu sudah memakluminya dan menjalani hari Senin ini dengan kesabaran.

Hari Senin ya, apakah hari ini adalah hari yang indah? Mungkin iya tapi tidak untukmu karena kedua orang tuamu sudah pulang ke rumah saat kamu tertidur tanpa memberi kabar.

Kamu yang hendak berangkat ke kampus dikejutkan dengan ibumu yang sedang membaca majalah.

"Ibu? Kenapa sudah pulang?"

"Suka banget orang tuanya gak pulang-pulang, nanti siapa yang bayar listrik hah?!" marah ibumu.

"Ya maaf, kan (y/n)-chan kaget kok kalian sudah pulang tanpa kasih kabar dulu." kamu langsung duduk di dekat ibumu.

"Bagaimana?" tanya ibumu.

"Bagaimana yang bagaimana? Ibu saja pagi-pagi langsung tanya bagaimana. Bagaimana saya bisa tahu jawabannya kalau ibu cuma tanya bagaimana?" kesalmu karena pagi-pagi udah dikasih pembicaraan kode cewek dari ibumu.

Manalagi kamu belum sarapan jadi susah untuk nyambung ke pembicaraan.

"Maksud ibumu apa kamu sudah mendapatkan kepastian dari Sakata?" ayahmu datang dari arah dapur membenarkan ucapan ibumu.

"Errr..." kau bingung ingin jawab apa. Ingin bilang iya tapi Sakatanya aja gak peka, nanti dikira bohong. Ingin jawab tidak takunya orang tuamu kecewa.

Kau melirik kakakmu yang hanya memberi isyarat untuk jujur saja.

"...tidak..." lirihmu.

"Tidak katamu?! Ibu sudah memberimu waktu lima tahun untuk mendapatkan calon dan kamu sia-siakan?" marah ibumu.

"Tapi bu, ini terlalu cepat untukku."

"Tidak ada tapi-tapi, lima tahun tetap lima tahun. Secepatnya ibu akan membawakanmu calon suami untukmu." perintah ibumu mutlak tanpa pembantahan.

"Pokonya aku tidak mau! Sudahlah aku mau berangkat!" bantahmu dengan meninggalkan rumah.

.
.
.

"Apa-apaan itu memaksaku untuk secepatnya menikah. Kalian saja tidak tahu perjuanganku dan kalian hanya asal nyuruh." gumammu hingga kamu berpapasan dengan Sakata.

"(Y/n)-chan ohayou!"

"Oh."

"Soal yang kemarin, aku minta maaf ya."

"Iya iya terserah! Sekarang minggir aku mau berangkat kuliah." usirmu dan langsung mengabaikan Sakata yang ada disampingmu.

Sakata terkejut dengan sifatmu yang tiba-tiba berubah, biasanya jika bertemu Sakata pasti akan ceria tapi sekarang tidak.

"(Y/n)-cha..." lirih Sakata yang melihatmu berjalan menjauh tanpa sepatah kata-kata manis darimu.

Salah Sakata dimatamu itu apa coba?

===

Kamu yang baru turun dari bus tidak sengaja menabrak Luz.

Ayolah, dari sekian 4 miliyar orang kenapa hanya Luz yang kamu tabrak?

"Maaf sudah menabrakmu." Luz membantu kamu berdiri.

"Humm."

"Kamu kenapa lagi?"

"Gak ada apa apa kok."

"Apa karena Sakata?"

Dirimu tertegun dengan pertanyaan Luz yang hampir benar.

Sebenarnya faktor penyebab ngambekmu itu adalah pertanyaan ibumu dan statusmu dengan Sakata yang membuat ibumu marah besar.

"Mari kita bicarakan masalahmu tentang Sakata di kantin kampusmu." Luz menggandeng tanganmu masuk ke kampusmu.

Biarkan saja Luz hari ini menemanimu karena kamu juga butuh teman untuk diajak curhat.

Kamu hanya menceritakan problema Sakata yang memang tidak peka dan kamu yang harus membayar bagian Sakata setiap kali kencan.

"Tapi kamu bahagia kan?" Luz langsung mengambil kesimpulan dari ceritamu.

"Yah, seperti itulah kelihatannya."

"Kamu pasti ingatkan hal-hal bodoh yang dilakukannya hanya untuk membuatmu senang."

Dirimu mengingat-ingat hal bodoh Sakata yang selalu berusaha untuk membuatmu senang. Dimulai dari Sakata yang membelikan banyak merch, menghadiakan gaun seharga gajinya, bahkan dia nekat bolak-balik dari tur konsernya di Sapporo ke Tokyo hanya untuk menjengukmu yang hanya kena demam.

Terkadang sifat bodohnya yang perhatian ini selalu membuatmu lupa akan kejengkelanmu terhadap Sakata.

"Masih marah dengan Sakata?" tanya Luz.

"Kurasa tidak."

Luz bangkit dari duduknya lalu mengelus lembut pucuk kepalamu.

"Yah sampai disini saja pembicaraan kita." pamit Luz.

"Mau kemana?"

"Aku masih ada rekaman, jadi kamu selesaikan skripsimu karena sebentar lagi akan wisuda."

"Un! Arigatou Luz-kun."

"Iya, sampai jumpa."

.
.
.
.
.







Mayday mayday ada penikung!1!1!1 Luz penikung! 1!1!1!1 Sakata cepatlah peka biar doinya kgk direbut sama tuh jerapah!!

ばかが大好き ~Baka Ga Daisuki~(Sakata X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang