♥~ 10 ~♥

206 46 7
                                    

Nikmati typo yang bertebaran
Mari kita ceramahi si Sakata baka!1!1!11!
Auk ah males ngetik '3'

===

Setelah berjalan santai kakakmu dan Sakata memutuskan beristirahat di sebuah kursi taman kota.

"Sudah berapa lama kamu pacaran dengan adikku?" tanya kakakmu untuk mengganti topik pembicaraan.

"Sekitar..."

Sakata sedikit mengingat-ingat pertemuannya dengan dirimu.

"Lima tahun?" kakakmu memastikan.

"Nah itu dia!"

'Bahkan dia lupa kapan mereka jadian.' pikir kakakmu.

Tidak salah jika dirimu sering marah terhadap Sakata, orangnya saja pelupa.

"Lumayan lama untuk sepasasang kekasih yang belum sah." ujar kakakmu.

"Maksudnya?"

"Tidak, aku hanyalah seorang psikiater. Tugasku adalah menangani orang-orang dengan kondisi kejiwaan yang lebih rumit, misalnya depresi berat atau depresi mayor, gangguan bipolar, atau schizophrenia, bahkan seseorang yang memiliki pemikaran untuk hunuh diri juga aku tangani."

"Itu bagus sekali." kagum Sakata.

"Iya aku tahu, tapi entah kenapa akhir-akhir ini aku sering mendapatkan pasien dengan gangguan kejiwaan hanya karena masalah percintaan."

"Bahkan adikku sendiri..." lanjut kakamu.

Sakata bingung dengan ucapan terakhir kakakmu.

Ada apa dengan dirimu? Bagaimana bisa kamu memiliki gangguan jiwa padahal kamu terlihat baik-baik saja dihadapan orang lain?

Hanya satu pertanyaan besar yang ada di pikiran Sakata.

'Kenapa?'

"Jangan dipikirkan, (y/n)-chan tidak memiliki gangguan kejiwaan, dia hanya terkena depresi berat saja." ujar kakakmu sendu.

"Bagaimana bisa?"

"Itu sudah lama mungkin lima tahun lebih yang lalu, saat umur (y/n) baru menginjak umur 20 tahun. Disaat itulah kedua orang tua kami memaksa (y/n) untuk menikah agar segera memiliki cucu. Mungkin itu juga kesalahanku, umurku yang terpaut jauh 13 tahun dengannya seharusnya sudah memiliki keturunan kan? Bahkan sampai saat ini aku dan istriku belum dikarunia seorang anak. Itu juga sudah kehendak tuhan jadi kita berdoa saja untuk kehidupan yang lebih baik."

"Ahh kenapa aku malah cerita yang bukan urusanmu?" kakakmu bermonolog sendiri.

"Aku tahu aku hanyalah seorang dokter psikiater biasa, tapi aku akan menjadi dokter cinta hanya untuk memperbaiki hubungan rumit kalian. Jadi aku ingin tanya satu hal."

"Apa itu?"

Dengan air muka serius di wajah tampannya kakakmu mulai membuka mulutnya. "Perasaanmu pada adikku sebenarnya apa?"

Tentang perasaan lagi ya? Sakata terdiam sejenak memikirkan apa yang harus dia jawab. Apakah rasa suka, kasihan, menghargai, melingungi, atau yang paling penting setelah menjalin hubungan selama lima tahun?

Apakah cinta?

"Jika kau bilang masih menyukainya maka mundurlah karena (y/n) tidak menerima perasaan suka. Mungkin dia masih memakluminya jika 2 tahun berpacaran, kalau sudah 5 tahun begini, bukanya sudah lebih dari suka kan?"

Benar juga yah, apakah mungkin Sakata salah mengartikan perasaannya lima tahun terakhir?

"Aku... Tidak tahu.." ragu Sakata.

Kakakmu mengusap wajah kasar.

"Astaga, ternyata kau orang yang terlampau bodoh ternyata. Padahal masih banyak pria yang lebih baik darimu." ejek kakakmu bahkan dia tertawa jahat.

Sakata hanya bisa tertawa garing. Benar adanya yang diucapkan kakakmu.

"Tapi aku cukup berterima kasih. Karenamu, (y/n) bisa mengurangi depresinya."

"Bukan karena aku masih membiarkan kalian untuk berpacaran. Waktumu tidak cepat, segera ubah pemikiran bodohmu itu dan buat adikku bahagia atau kau tidak akan bisa bersama dengannya."

Begitu selesai dengan ucapannya, kakakmu bangkit dari duduknya hendak pergi pulang.

"Ngomong-ngomong bingkisan yang ada di paperbag itu buat adikku kan?" kakakmu menunjuk paperbag yang sedari tadi ada ditangan Sakata.

"Oh iya." Sakata segera memberikan paperbag tersebut ke kakakmu.

"Terima kasih, akan aku kasih ke (y/n)-chan."

Setelah itu kakakmu meninggalkan Sakata sendirian di bangku taman, membiarkan dirinya memikirkan kembali apa yang telah disampaikan kakakmu.

Terlalu susah untuk memikirkan jawaban yang berhubungan dengan perasaan dan mental, terlebih lagi dirimu yang sudah divonis kakakmu terkena depresi berat.

===

Gak tau kenapa tapi tak kasih spoiler kalo Sakata gak bakalan bersama readernya >:-D

Happy reading kawan-kawan.

April mop masih lama:v

ばかが大好き ~Baka Ga Daisuki~(Sakata X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang