Special Chapter

7.1K 456 23
                                    







Mingyu mengambil hari libur untuk menemani istrinya di rumah.

Usia kandungan Wonwoo sudah masuk bulan ke sembilan.

Saat ini Mingyu tengah mengelus perut buncit sang istri di sofa ruang tengah.

"Sshh"

"Sayang kenapa?"

"Gak apa kok. Dedeknya nendang agak kenceng tadi." Jawab Wonwoo dengan senyuman cantik yang selalu membuat Mingyu terpesona dan semakin jatuh dalam pesona dan diri istrinya.

.

.

"Sayang, aku siap-siap ya sehabis ini kita ke rumah sakit."

"Gyu~~"

"Iya kenapa sayang?"

"A-aku~~ hiks hiks"

"Hei kok nangis? Kenapa?"

"Aku takut~~"

"Hei ada aku. Aku yakin kamu kuat sayang. Ada aku disamping kamu. Cukup percaya dan genggam tangan aku. Oke?"

"Makasih sayang. Udah mau nerima aku."

.

.

Jennie merupakan dokter yang memeriksa Wonwoo saat pingsan dulu merupakan dokter pribadi Wonwoo selama dia hamil.

Tepat hari ini sesuai dengan rencana Wonwoo akan melakukan operasi.

Mingyu yang baru kali ini menghadapi situasi seperti ini sangat gugup tetapi dia berusaha profesional untuk lebih menenangkan istrinya.

Dalam waktu yang lumayan selama melakukan operasi akhirnya Wonwoo melewati masa sulitnya.

Mingyu menangis melihat anaknya yang lahir dalam keadaan sehat.

Seorang bayi perempuan yang sangat cantik menangis menghiasi suasana ruang operasi.

Setelah semua selesai. Wonwoo dipindahkan ke ruang rawat dan sedang dalam pengaruh obat pemulihan sehingga dia terlelap.

Perawat masih meletakkan anak mereka di ruang khusus bayi. Bayinya baru akan diserahkan setelah Wonwoo bangun dari tidurnya.

Mingyu sangat bersyukur melihat kebahagian kecil ini.

Bahkan dia sampai memeluk orang tuanya dan menangis berterima kasih karena sudah mengijinkan dirinya bersama Wonwoo.

Bahkan Mingyu sampai menangis dalam pelukan Jeonghan karena sangat bersyukur dia bisa mengalami semua ini.




.

.

"Aigoo anak Mama. Hayoo siapa itu yang toel-toel pipinya~~"

Wonwoo sedang menggendong anaknya dan Mingyu yang berada di sampingnya mengganggu sang anak dengan menoel-noel pipi tembam anaknya itu.

Anaknya seperti merespon apa yang diucapkan sang Mama. Ia seperti mencari siapa yang mengganggu tidurnya.

Mingyu tersenyum melihat anaknya yang merespon mereka. Dia sungguh bahagia dengan kehadiran sang buah hati.

"Gyu~"

"Hm? Ada apa sayang?"

"Siapa nama anak kita?"

"Eum~~~ Kim Ji Yeon. Gimana?"

"Nama yang bagus. Hallooo Jiyeon ssyang. Ini Mama Wonu dan yang ini Papa Mingyu."

Mingyu tak dapat berhenti tersenyum melihat kehangatan di depannya. Kedua orang yang sangat dicintai saling tersenyum seperti menyampaikan perasaan satu sama lain.

Lengkap sudah kebahagiaan hidup Mingyu.

Hidup bersama kedua orang yang sangat dia cintai dan dia sayangi.

















END



















Hai jumpa lagi. Akhirnya beneran end...

Maaf banget kalau end nya gak sesuai ekspektasi kalian.

Dan aku juga lagi ga terlalu bisa mikir, lagi kacau.

Tugas nambah banyak terus nambah berita tentang Scoups..

Ayah seventeen dan para Carat. Jujur aku sedih banget pas tau beritanya.
Tapi, tak apa ini lebih baik daripada Ayah Coups harus menguras energinya lagi dan membuatnya semakin sakit.

Aku hanya bisa berdoa yang terbaik.....







And.......

Aku punya satu lagi nih info...

Aku ada buat ff baru tapi belum aku upload...

Upload tidak ya???? 🤔🤔

Ceritanya agak lebih tinggi konflik, bahasa, dan sebagainya yang pasti...

Aku kurang yakin sih bakal bagus...

Tapi coba deh kalian vote mau apa engga di up?

Tapi coba deh kalian vote mau apa engga di up?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kesayangan Gyu Hyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang