late night drive

7.6K 908 259
                                    

"maksud gue kenapa lo menanyakan hal yang jelas-jelas lo udah tau jawabannya?"

Yaya berpikir apa arti tujuan perkataan Doyoung. Tapi sentilan didahinya kembali membuyarkan pikirannya.

"kalo gak ngerti gak usah dipaksa"

"ih bentar aku mikir dulu" Doyoung terkekeh melajukan mobilnya kembali. Yaya berusaha keras berpikir tapi tetep aja gak ngerti.

"aku nyerah deh, coba nanti malem aku tanya bang atuy"

Doyoung tertawa, "gak usah dipikirin"

"ih aku gak ngerti abisnya, kata-katanya sulit" Yaya kembali menyandarkan kepalanya ke bahu Doyoung, memeluk lengannya erat.

"aku gak tau late night drive bisa semenyenangkan ini" celetuk Yaya. Doyoung mengangguk.

"apa yang lo rasain sekarang?"

"apa ya? seneng, deg degan, gemes gitu deh hehe. Kalo kakak?"

"sama" ucap Doyoung singkat.

Mereka menghabiskan waktu berjam-jam mengelilingi kota jakarta. Hingga jam menunjukan pukul setengah 1 malam. Doyoung mengantarkan kembali Yaya pulang.

"makasih kak, late night drive yang gak akan pernah aku lupain sampai kapan pun" Yaya tersenyum. Doyoung juga tersenyum.

"pegang kata-kata lo Ya"

"siapp bos" Yaya membentuk sikap hormat membuat Doyoung gemas.

"mau peluk, boleh?" tanya Yaya ragu. Doyoung menatap Yaya dalam.

"kenapa harus minta izin?" Doyoung membuka lengannya lebar-lebar. Yaya tersenyum kemudian memeluk Doyoung. Menghirup dalam-dalam aroma parfum yang sangat ia sukai itu. Merasakan kehangatan dekapan Doyoung, seakan-akan Yaya gak mau melepaskan Doyoung sampai kapanpun.

Begitupun Doyoung.

"aku sayang sama kakak, banget" ucap Yaya menenggelamkan kepalanya di dada Doyoung. Doyoung mengelus rambut Yaya berulang kali, menaruh dagunya diatas kepala Yaya.

"gue juga" ucap Doyoung pelan, sangat pelan sampai Yaya gak bisa mendengarnya.

Doyoung melepaskan pelukan mereka kemudian menyuruh Yaya masuk karena udah malem banget.

"masih mau disini" rengek Yaya.

"udah malem Ya, masuk sekarang" Yaya mengerucutkan bibirnya, tetep ngerengek masih mau disana bersama Doyoung.

Doyoung mengepalkan tangannya, ada gejolak emosi aneh yang merasuki hatinya, Doyoung berusaha mati-matian menahannya.

"Ya, masuk. besok gue kesini lagi"

"iya iya" Yaya mengambil buket bunga dihadapannya lalu membuka pintu mobil.

"kakak jalan aja" kata Yaya. Doyoung menggeleng. "gue jalan kalau lo udah masuk"

Yaya mendengus kemudian dadah ke Doyoung. Yaya berjalan memasuki gerbang rumahnya, Doyoung menghela nafas, menyentuh dadanya yang detak jantungnya sudah sangat gak realistis.

modusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang