Chapter 1

158 20 0
                                    

Selamat membaca 🌟

"Dad, kau tau? Aku ikut ekskul mulai hari ini." Mond memasukkan beberapa buku kedalam ranselnya saat Chou memeriksanya dikamar, saat itu jam setengah delapan, dan baru setengah jam ia sampai tapi memutuskan memeriksa Mond terlebih dahulu.

"Oh ya? Apa itu? Kau ikut kelas bahasa Inggris?"

Mon menggeleng kecil sambil menengok kearah Chou yang duduk di atas ranjang berbentuk mobil balap itu, masih mengenakan setelan jasnya. "Itu badminton Dad, permainan yang memakai raket dan juga bola dari bulu angsa." Mond menjelaskan.

Iya! Tentu saja Chou tau, tapi yang membuat keningnya berkerut adalah pilihan ekskul yang Mond ambil, mereka bukan keturunan atlit.

"Kau sudah bertanya pada Mommy?"

"Sure... Mom bilang aku harus bertanya padamu dulu, bolehkah?" Mond beralih duduk di pangkuan Chou bergelayut dengan mata yang memancarkan permohonan penuh harap.

"Kau yakin Pumpkin? Tidak mencoba memilih yang lebih mudah? Seperti catur, mungkin?"

Mond tergelak, tangan mungilnya berusaha menutupi suara tawa kecilnya yang riang. "I don't think so Dad, itu permainan orang tua, seperti kau dan kakek."

Chou menarik ujung bibirnya, tersenyum sambil mengajak poni Mond. "Cobalah untuk tidak kelelahan, My Pumpkin.." katanya sambil mengecup sayang pipi Mond. "Ayolah, waktunya sarapan, Mom pasti sudah menunggu dibawah."

Mond tidak bicara lagi saat Chou menggendongnya dikedua tangannya.

Di meja makan Popor sudah menunggu, dengan senyum terukir di wajahnya ia begitu bersemangat menyambut dua orang kesukaannya berjalan menuju meja makan.

"Hei... Ada yang senang karena di gendong Dad ya?" Popor menyambut Mond, menurunkannya dari gendongan Chou. Anaknya itu agak tergelak dengan gelitikan kecil yang Popor berikan.

"Biar aku yang mengantar Mond ke sekolah." Chou bicara saat Popor mulai mendudukkan Mond Di kursi.

Popor tersenyum, lalu memanggil seorang pembantu untuk menemani Mond makan sedangkan ia menarik Chou menjauh.

"Kau baru sampai, Chang noi." Popor berdiri dihadapan Chou mengelus lembut permukaan jas suaminya yang entah bagaimana sudah berbeda dengan jas yang ia pakai saat pergi dua hari yang lalu, dari aromanya Popor juga sudah tau kalau Chou sudah mandi.

"Aku harus berangkat lagi ke kantor." sahutan datar itu terdengar bersama dengan helaan berat dari mulut Chou.

"Jadi..."---Popor menarik diri--"Tidak ada istirahat?"

"Aku sudah istirahat, tenang saja." Choi berlalu begitu cepat, kembali kemeja makan dan bercengkrama lagi dengan Mond.

Popor terpaku ditempatnya. Bibirnya terkantup rapat dan air mata menggenang mengaburkan penglihatannya.
Terlalu jelas, Chou menghindarinya dengan cukup terang-terangan. Sudah hampir satu bulan lebih semua ini terjadi, dan makin kesini Popor semakin takut. Chou semakin menjauh darinya, juga Mond. Pekerjaan masih jadi tamengnya untuk alasan tidak pulang satu atau dua hari.

Ya! Popor tau, Chou sibuk. Sangat-sangat sibuk. Semenjak satu tahun lalu ia memegang penuh perusahaan, ia jadi sering keluar kota, tapi bukan hanya itu alasannya. Sikap dingin Chou yang membuat hati Popor nyeri. Ia tau kalau suaminya bukan orang yang spontanitas dan juga terbuka, tapi firasatnya selalu saja buruk jika Chou pergi.

Ah, tidak! Ada apa dia ini!! Mereka sudah menikah sepuluh tahun, sangat wajar jika segalanya mulai berubah, harusnya ia mengerti dan memahami posisi suaminya. Chou sibuk, harusnya ia mendukungnya bukan malah berpikir yang tidak-tidak.

"Mom! Aku akan berangkat!" Suara Mond menyentaknya. Cepat-cepat Popor menghapus kesedihan yang keburu mengambil alih wajahnya.

"Ya Pumpkin! Mom datang!"

Popor mengantar mereka hingga halaman. Mond mendaratkan ciuman bertubi-tubi di permukaan wajah Popor hingga dia terkikik dibuatnya. "Aku sayang padamu Mom, sampai jumpa saat makan malam." katanya lalu bergegas masuk kedalam mobil.

"Jaga dirimu Por." Chou meraihnya, memberikan kecupan singkat didahi Popor, lalu segera berlalu.

Popor melambaikan tangannya mengantarkan kepergian anak dan suaminya keluar dari pagar rumah.

"Kalian berdua... Hati-hati! Mommy menunggu dirumah!" Popor berteriak riang walau tau suaranya tidak akan terdengar lagi.





********
===BROKEN===
.
.
.
Chocogranule 2021

BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang