Bagian 6 ( Berawal dari Pertengkaran )

57 5 0
                                    

...

Suatu malam di Pesantren pada musim piala dunia.

Seperti kebanyakan laki-laki, para santri Pesantren YG Darussalam juga tak ingin ketinggalan euphoria nya.

Untungnya pihak Pesantren memperbolehkan menonton bersama pertandingan sepak bola dunia tersebut setiap musim nya.

Malam ini pertandingan final, santriwan berkumpul di aula besar yang biasa di gunakan sebagai tempat untuk berbagai macam kegiatan besar.

Tak terlihat santriwati, ya jelas, ini kan wilayah nya para lelaki, dan memang tak ada santriwati hobi menonton nya.

Dalam ruangan sudah terbentang layar lebar untuk menonton. Santriwan masih terlihat keluyuran dan berisik sekali.
30 menit lagi pertandingan Prancis vs Kroasia akan di mulai.

Setiap santriwan punya tim unggulan nya masing-masing. Begitu juga geng nya Hanbin yang tak ketinggalan ikut menjadi suporter heboh.

"Prancis...prancis...." teriak Hanbin sambil mengibarkan gambar bendera Perancis yang di gambar nya pada sebuah kertas Hvs.

"Berisik ah belum juga mulai" June datang mentoyor kepala Hanbin.

"Cari tempat yang enak dong" Bobby di belakang June menenteng cemilan.

"Noh disitu aja biar jelas" Tunjuk Jinhwan setelah menscaning seluruh ruangan dengan matanya.

"Btw, Yoyo di mana nih?" Hanbin celingak-celinguk, geng nya kurang satu.

Di pintu masuk terlihat Yoyo berdiri dan mencari-cari geng nya.

"Yoyo Adikusuma di sini" Teriak Hanbin melambaikan tangan dari jauh.

Yang di panggil pun lekas lari ke kerumunan.

"Ape sih nama gue dipanggil gitu, noh di liatin Ustad " Bisik Yoyo menubruk Hanbin.

"Dari pada gue panggil Yoyo si Yoyo sambil nyanyi" Ledek Hanbin membenarkan sarung nya.

Yoyo cuma memasang wajah masam melihat tingkah Hanbin

"Duh, mata gue kok berat ya?" Ucap June dengan kopiah miring di kepala.

"Nih Kopi" Sodor Boby yang prepare banget persiapan nya dari tadi.

"Alhamdulillah, makasih ye bang" Terima June meminum kopi nya.

"Lo pada dukung siapa nih?" Tanya Jinhwan pada 4 teman nya.

serentak mereka ber 5 teriak Peranciiiiis...

Memang ya, udah kaya berbagi otak yang sama.

Pertandingan pun mulai, suasana riuh rendah, para Ustadz pun ikut membaur dengan santriwan nya. Ikut teriak jika mereka teriak, ikut bersorak dan tertawa bersama, itu lah kebersamaan pesantren yang tak kita dapatkan jika sekolah di tempat umum.

Di tengah permainan terlihat anak pak Kiai, Humaira dan beberapa teman nya mengantarkan minuman hangat untuk para Ustadz.

"Mbin...mbin... noh Humaira " bisik Yoyo narik kepala Hanbin yang lagi fokus sama bola.

"Mana..mana..." Hanbin langsung gercep.

"Tuuuh di pintu pojok" Tunjuk Yoyo.

Hanbin yang duduk di pojok kanan langsung menancapkan pandangan pada arah yang Yoyo tunjuk.
Terlihat sedikit senyum manis Humaira saat berbicara dengan Ustadz.

Humaira pun berlalu, Hanbin memegang dadanya dengan wajah datar beberapa saat dan 5 menit kemudian kembali bersorak menonton tim kesayangan nya.

Pertandingan semakin menegangkan karena waktu pertandingan tinggal 15 menit lagi, suporter Kroasia mulai memanas melihat skor 3-2 dengan Prancis yang unggul.

Assalamualaikum Calon MakmumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang