Pukul setengah tujuh pagi Seungwoo sudah berada di sekolah, semua itu tak luput dari pandangan siswa-siswi dari ujung kaki hingga ujung rambutnya.
Han Seungwoo, si berandal ulung yang saat ini tampil berbeda. Semuanya taat aturan, dari seragam, sepatu, celana, rambut, semuanya sempurna, hanya saja kancing seragam paling atasnya sengaja di buka, soalnya ia merasa tercekik.
Tinggal nunggu Dongpyo keluar dari ruang osisnya, kemudian ia pamer.
Pamer apa? Pamer kerapihan!
"Woo? Sumpah?"
Itu Cho Seungyoun, kawan seperjuangannya, dan juga Lee Hangyul yang sedang memperhatikan penampilan Seungwoo, nampak tak percaya. Apa benar ini kawannya?
Hangyul memutar-mutar tubuh Seungwoo. "Lo serius Han Seungwoo? Kawan gue? Kok jadi begini? Kesambet apa lo, jingan?!"
Setelah tubuhnya di putar-putar, di tepok-tepok, Seungwoo cuma pamer senyum, tidak mau marah-marah takutnya Dongpyo tiba-tiba lewat.
"Gila lo ya senyum-senyum doang dari tadi. Gyul, kawan lo kenapa sih?"
"Dih! Kawan lo kali, mang!"
"Bukan kawan gue pokoknya."
"Lo pada bacot banget sih an—" ucapan Seungwoo terpotong kala melihat Dongpyo dan Yohan yang sedang berjalan kearahnya. "—nabelle." lanjutnya, habis itu menyengir.
Oh, Seungyoun tau.
Pasti semua karena ketua osis ini kawannya berubah. Ia menatap sinis Dongpyo yang sedang menatapnya juga dari atas hingga bawah.
"Kenapa lo liat-liat gue?" sinis Seungyoun. Lengannya di senggol Seungwoo, bertanda jangan galak-galak sama si manis-nya.
Dongpyo memutar bola matanya, terus perhatiannya kini terfokus pada Seungwoo yang sedang menyengir.
"Nah gitu dong, kalo rapih kan enak di pandang mata, ngga kayak orang disamping lo tuh, bikin sakit mata tau ngga?"
"Maksud lo apa!"
Baru saja Seungyoun ingin maju, namun ditahan Hangyul dan Seungwoo, menyuruhnya agar tidak terlalu emosi.
"Gue tandain lo sis."
"Sis? Lo kira gue mba mba online shop?"
"Bacot."
Seungyoun menarik tangan Hangyul untuk pergi dari situ, bisa-bisa ia kelepasan nanti nonjok si ketua osis, terus dapat surat peringatan kan berabeh.
"Maafin kawan gue ya, bos. Seungyoun memang gitu anaknya."
"Ngga papa sih, ngga kaget lagi soalnya mainnya sama lo."
Yohan yang merasa di abaikan cuma bisa diam dan mempoutkan bibirnya, karena bingung mau ngapain, mau nimbrung juga tidak enak.
"Yaudah bos, nanti pulang bareng gue ya!"
Setelah mengucapkan kalimat itu, Seungwoo berlari menyusul Seungyoun dan Hangyul, mumpung belum terlalu jauh.
Seperginya Seungwoo, Yohan menepuk pundak si kecil. "Pyo, ayo balik kelas."
"Lo duluan aja deh, Han. Gue masih harus keliling."
"Yaudah, lima menit sebelum bel masuk lo udah harus ada di kelas ya!"
"Iya!"
[B e r a n d a l]
"Apaan sih woo, jangan bucin-bucin banget dong? Masa cuma gara-gara si ketos pendek itu lo jadi gini?" ujar Seungyoun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandal | Seungpyo
FanfictionSon Dongpyo berharap masa OSIS nya cepat berakhir, karena sudah tidak sanggup lagi menghadapi seorang Han Seungwoo. [Harsh words, Non-baku, B×B!]