11 : Nasi, Pisang & Sambel

2.2K 339 111
                                    

*Komen gak kalian (๑•̀д•́๑) gak komen nanti kita kemusuhan

.
.
.

"Pyo, mau balik bareng gue apa gimana?" tanya Yohan.

Bel panjang sudah berbunyi lima menit yang lalu, Dongpyo berpikir sebentar, tadi Seungwoo ngajak dia pulang bareng 'kan?

Tapi kok batang hidungnya belum nongol.

"Umm, gimana ya.."

"Udah kayak apaan aja lo segala mikir-mikir dulu. Apa lo mau balik bareng si Seungwoo?"

"Enggakk!"

"Yaudah, ayo balik bareng gue. Lumayan kan duit lo disimpen buat beli kuota."

Yohan jalan keluar kelas sembari gendong tasnya di bahu. Dongpyo melirik jam yang bertengger di tangannya.

"Si jerapah jadi ngajak pulang bareng ngga sih? Anjir— kok gue jadi pusing begini sih cuma mau pulang doang."

Akhirnya Dongpyo keluar kelas nyusul Yohan yang udah ada di ujung lorong, matanya sesekali menyapu pandangan sekitar, mencari batang hidungnya Seungwoo.

Tapi ngga ketemu. Dia hela nafas gusar kemudian berlari menyusul Yohan yang udah ada di parkiran lagi nyalain motor.

"Lo nyariin apaan sih? Ayo naek."

"H-ha? I-iya ini gue naek, sabar dong elah."

"Lo nya lama, gue laper."

"Bawel! Udah nih. Ayo jalan!"

Yohan terkekeh kecil, dia lirik lewat kaca spion, dibelakangnya, Dongpyo sedang mempout lucu sembari ngerutin alisnya.

Kemudian berjalan.

[B e r a n d a l]

"Pyo, itu apaan deh rame-rame?" tanya Yohan ketika melihat segerombolan orang di ujung jalan.

Dongpyo menggeser kepalanya kesamping, terus lihat kedepan.

"Gak tau? Apaan ya, Han."

Dia menyipitkan matanya, ketika jarak mereka kian mendekat, Dongpyo baru sadar kalau yang ada disana adalah gengannya Seungwoo yang sedang berantem dengan anak sekolah lain.

Disana, Seungwoo udah lumayan babak belur, tapi ngga babak belur banget. Like, cuma sudut bibir yang robek dan lebam ungu di bagian rahang.

Sementara Seungyoun dan Hangyul masih sehat walafiat.

Bayangin, tiga lawan lima belas orang. Jelas kalah telak. Bukan tawuran tapi jatuhnya malah sedang di keroyok.

Dongpyo puter otak, kemudian membisikan rencananya ke telinga Yohan.

"POLISI!!! POLISI, PAK DISINI PAKK!!"

Yohan dan Dongpyo berteriak sembari pura-pura menunjuk kearah segerombolan orang itu, sampai semenit kemudian mereka bubar menaiki motornya masing-masing dan meninggalkan tiga serangkai itu yang langsung duduk ngedeprok di aspal sambil meluruskan kakinya.

Yohan memberhentikan motornya ketepi jalan, dan Dongpyo langsung turun berlari kearah mereka.

"Kalian gak papa?" tanyanya.

Seungwoo hanya bisa menatap wajah kecil ketua osisnya dengan lekat, karena takut Dongpyo marah.

"Gak papa."

"Kalian ngapain sih emangnya? Harus banget apa ribut-ribut kayak gini? Kalian udah gede loh, harusnya bisa mikir kalau gak semuanya harus diselesaikan dengan cara pukul memukul. Apalagi kalian masih pakai seragam sekolah, biar apasih? Biar keren? Kalian gak keren sama sekali." ucap Dongpyo.

Berandal | SeungpyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang