Setelah jam istirahat habis, seluruh siswa berbondong-bondong memasuki kelas.
Tapi tidak dengan Dongpyo. Ia lari keluar UKS dan pergi ke tengah lapangan, terik matahari semakin menjadi-jadi.
Bingo!
Di sana ada Seungwoo yang masih hormat kepada bendera, badannya tegap, matanya benar-benar menatap ke arah Sang bendera merah putih yang berkibar dengan lantangnya.
Dongpyo berdiri tepat di hadapannya, namun tak dihiraukan. Seungwoo seolah menganggap Dongpyo tak ada ada disana dan tetap fokus hormat pada bendera.
"Seungwoo, maaf?" cicitnya.
Masih tak dihiraukan, maka Dongpyo menarik paksa tangan Seungwoo yang sedang hormat, kemudian digenggam.
Mau tak mau Seungwoo harus menatap ketua osis yang ada di hadapannya saat ini. Lebih tepatnya tatapan malas.
Ia menaikan satu alisnya, seolah sedang bertanya ada apa? Lo ganggu. Dan Dongpyo tau itu.
"Seungwoo, gue bener-bener minta maaf."
"Atas?"
"Hukuman yang gue kasih keterlaluan, maaf gue ngga tau kalo lo bener-bener bakal lakuin hukuman yang gue kasih, gue kira lo ngga akan mau dan milih buat kabur. Sorry.. Dan makasih udah bawa gue ke UKS??"
Seungwoo terkekeh pelan, bukan itu permasalahannya sekarang. Mau di suruh berdiri satu harian full juga ia sanggup. Tapi, benar-benar bukan itu point nya sekarang.
Si kurcaci ini sungguh tak peka ya, huh?
"Terus?"
Dongpyo hempasin tangan Seungwoo karena kesal dengan tanggapan itu. Ada apa dengannya? Apa ia marah? Marah sebab apa?
"Ya gue minta maaf, di maafin ngga?!"
"Gue maafin."
Seungwoo mau kurcaci ini segera pergi dari hadapannya, ia tak mau luluh dengan cepat hanya karena melihat puppy eyes nya.
Selain itu, kurcaci di depannya ini masih belum pulih banget dari sakitnya!
"Serius? Lo ikhlas ngga maafin nya?"
"Hm."
"Seungwoo!"
"Iya ikhlas! Pergi lo dari sini cepet."
"Lo ngusir gue?"
"Iya, gue ngusir lo. Sana pergi!"
Dongpyo tetap tidak mau pergi dari tempat, itu membuat Seungwoo jadi sedikit khawatir. Takut pingsan lagi.
"Son Dongpyo, pergi."
"Ngga mau!"
Oke, Seungwoo jadi bingung sendiri. Kenapa jadi gini sih? Bukannya anteng-anteng di UKS sama Yohan, malah nyusulin kesini, buat apa?
Tau masih sakit, malah maksain diri, bodoh itu namanya. Cari penyakit.
Yang lebih tinggi menghela nafas beratnya. "Terus mau lo apa?!" Ia benar-benar tidak tau lagi harus gimana hadepin kurcaci.
"Udahan, lo ngga usah lanjutin hukuman. Temenin gue aja di UKS."
Seungwoo total bingung, apa setelah pingsan Dongpyo jadi sedikit miring?
"Ngga bis-"
"Ayo ikut!"
Akhirnya, Dongpyo menarik paksa tangan Seungwoo dengan sekuat tenaganya. Yang di tarik hanya bisa pasrah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Berandal | Seungpyo
FanficSon Dongpyo berharap masa OSIS nya cepat berakhir, karena sudah tidak sanggup lagi menghadapi seorang Han Seungwoo. [Harsh words, Non-baku, B×B!]