iv || mission

755 165 9
                                    

©prrplehyacinths
_________


Setelahnya Dejun melalui hari-harinya merasa seolah sedang dikuntit seorang perempuan-yang tidak lain tidak bukan adalah Gracia yang rajin muncul di lingkungan kampusnya.

Anehnya tidak ada yang memedulikan perempuan itu, barang sedetik pun, seolah perempuan itu tidak kasat mata atau apalah-mungkin memang begitu, perempuan itu, Gracia, menggunakan trik trik masa depannya yang bisa menghilang atau apalah, seperti menggunakan jubah dissaparate milik Harry di serial Harry Potter.

Ada kalanya mata mereka bertemu, Gracia melambai menyapa Dejun dengan senyum anehnya sementara Dejun memutuskan untuk melengang pergi menarik Guanheng-yang omong-omong seringkali menempel pada Dejun bak lintah-menjauh dari posisi mereka semula.

Bagi Gracia, semua itu hiburannya di waktu senggang.

Ada waktunya dimana ia sama sekali tidak akan bertatap muka dengan pria itu, namun Gracia selalu berhasil menemukannya, entah di toko buku, entah di Arcade karena diseret Guanheng, atau entah di taman antah berantah.

Kadang pria itu dengan jahilnya melangkah kembali ke pantai tempat mereka bertemu.

Gracia hanya memerhatikan, memerhatikan pria itu terduduk mendengarkan deburan ombak yang tidak terlalu dahsyat, celananya dikotori pasir, Gracia berdiri jauh dari pria itu, masih dalam mode tak kasat mata yang membuatnya tidak bisa dilihat oleh orang lain.

Yah mode tidak kasat matanya selalu berguna, kecuali pada oknum oknum tertentu, contohnya yang baru saja berteleportasi didekat Gracia ini, seorang pria...

Dia tidak asing.

"Dia selamat ya?"

Gracia mempunyai reflek alami untuk mencabut pistolnya jika dia menyadari berbagai macam bentuk ancaman disekitarnya, maka itu yang dia lakukan, menutupi siluet Dejun dan menodongkan pistol secara refleks sebagai bentuk perlindungan untuk pria itu, si sumber suara mengangkat tangannya. "Whoa-whoa, santai Grace aku tidak bersenjata," dia mengatakan begitu seraya menyeringai, Gracia mempertahankan posisinya.

"Jackson Wang," Gracia dengan nada tegas menyebut nama lengkapnya, menyiapkan pelatuk agar siap ditekan, Gracia mengecek pistolnya, amunisi pistolnya terisi penuh, dia membidik lurus. "Ada urusan apa kamu ke 2019? Wakil komandan peleton dua chrono-unit?"

"Lengkap juga, aku suka itu," Jackson terkekeh melihat perempuan didepannya memasang sikap defensif, Gracia malah makin mempererat cengkramannya pada gagang pistol.

Pemandangan yang tidak pernah gagal membuat ngeri anggota lain, saat dia masih menjadi salah satu anggota Chrono-unit. Gracia Huang tidak pernah benar-benar berubah, bahkan setelah empat tahun.

"Aku tidak datang dengan maksud jahat," Jackson menurunkan tangannya, merogoh saku celana seragamnya yang berwarna abu-abu. "Komandanmu memintaku menitipkan misi untukmu," sebuah alat familiar keluar dari saku itu, berbentuk tabung panjang yang cukup kecil untuk digenggam.

Alat pengantar misi yang biasa diterimanya di tahun 2035.

Gracia menurunkan bidikannya, mengambil alih genggaman senjatanya di tangan kiri sementara tangan kanannya mengambil tabung itu, mengabaikan hembusan nafas yang lega datang dari arah Jackson. "Komandanku mengirimkan misi? Sampai seperti ini? Membuatmu menyusulku ke masa ini?"

Underwater || X.JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang