BISIKAN LUNA

48 14 0
                                    

Rinduku menyapa kembali. Tanpa membalas sapaan rindu aku mencoba untuk tidak peduli dan memendamnya lagi.

Kali ini menyiksa. Lebih menyiksa lagi saat aku berpapasan dengan Mentari yang tersenyum menang dari sebelah Gana.

Aku membencinya. Aku membenci senyuman itu.

Sampai di kelas aku duduk di bangku Gana. Menanti lelaki itu datang berharap dia mengajakku bicara dari tempatnya.

Tepat bel masuk berbunyi Gana datang sendirian. Mendekatiku bingung, Gana bertanya.

“Lo ngapain?”

Aku berdiri lalu mendekati telinga Gana. Mataku panas lantas berair.

“Aku, benci Mentari.” bisikku kemudian pergi meninggalkan bangkunya.

Dari mata ekor aku melihat Gana masih menatapku sampai aku duduk di bangkuku sendiri.

Tanpa ingin tau apa respon dari dia. Aku kembali tidak peduli.

Cerita Luna - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang