Sampai saat ini pun sama seperti kemarin. Aku tidak bisa menjelaskannya lagi. Yang pasti, kemarin dan saat ini sama-sama hancur. Bedanya kali ini tidak berbentuk lagi.
Semua terasa buntu. Aku sendiri merasa ini sudah berujung. Tidak ada hal yang perlu diceritakan lagi di sini. Toh apa yang harus ku ceritakan lagi?
Aku yang menangis-nangis karna Gana jadi milik Mentari, atau aku yang mengurung diri di kamar sampai melewatkan waktu makanku?
Jangan serius. Aku hanya becanda.
Jujur, melupakan Gana memang bukan satu hal yang mudah. Apalagi aku dan dia berada di kelas yang sama. Canggung? Jelas iya. Tapi sungguh aku sudah mengacuhkannya sejauh ini.
Andai waktu itu aku tidak jujur padanya. Jika aku masih mengharapkannya. Maka ujungnya dia tidak akan menjauhiku dengan cara yang seperti ini. Kita akan selalu menjadi teman baik, berlaku untuk selamanya. Itulah kata yang terlontar darinya.
(Simpan namanya. Saat nama itu terucap lagi, yang perlu di lakukan hanya tersenyum. Merasa bangga karena pernah mengenal nama itu)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Luna - END
Short Story[Love Triangle Series] xxx Karena malu jika harus mengatakannya langsung, maka aku mengatakannya lewat catatan. Catatan yang aku harap suatu hari nanti akan kamu baca. Eh jangan deh, lebih baik kamu diam saja. Seperti biasanya. *** ©2019