Chapter 8; shalat

2.8K 185 53
                                    

Suasana ruang makan tiba-tiba terasa sunyi. Hanya ada dentuman sendok dan garpu menyatu diatas piring masing-masing.

Hyunjin dan ryujin yang duduk berhadapan bersama felix itu merasa canggung. Padahal felix tidak melakukan apa-apa, selain duduk tenang dan fokus pada makanannya.

Ditengah saat ryujin sedikit melirik felix, kakinya merasakan gerakan sensual yang terus mengusapnya pada punggung kaki. Saat ia melirik kebawah, ternyata itu kaki hyunjin.

Hyunjin sengaja menempatkan kaki kirinya diatas kaki kanan ryujin, lalu digesekan secara sensual.

Ryujin melirik hyunjin yang hanya diam seperti tak terjadi apa-apa. Dengan emosi, ryujin menggerakan kakinya untuk menepis kaki hyunjin. Matanya pun tak luput memandang marah hyunjin dari samping.

Hyunjin terkekeh tanpa suara. Balas menatap ryujin, lalu kakinya terus menerus menganggu kaki ryujin. Sampai akhirnya, ryujin kesal setengah mati dan ia langsung saja menginjak kaki hyunjin.

"AWWW—mmhh!"pekikan hyunjin tertahan begitu ryujin mencubit pinggangnya ia langsung mengulum bibir menahan sakit.

"Kenapa hyunjin?"Tanya felix yang sedari tadi diam tak berkutik.

Ryujin tersenyum, tangannya masih mencubit pinggang hyunjin. "Gapapa lix, makan aja. Kamu sebentar lagi kekantor kan? Jadi kamu harus makan yang banyak. Biar tambah sehat. Yakan hyunjin?"

Yang merasa sedang dipaksa hanya tersenyum lalu mengangguk. "i-iya iya."

Felix menyipitkan matanya menatap mereka berdua. Tapi selanjutnya dia menggeleng sambil menghela nafas samar lalu lanjut memakan makanannya.

kini hyunjin dan ryujin saling menatap tajam satu sama lain. Mereka menggerakan bibir tanpa suara. Seperti berbicara dalam bahasa isyarat.

Hingga suara deritan kursi lagi-lagi mengalihkan atensi mereka berdua. "Aku pergi sekarang ya? Jaga diri kamu baik-baik. Dan lo hyunjin, jangan cari-cari masalah!"

Ryujin melepaskan cubitan dipinggang hyunjin, sedangkan hyunjin langsung mengangguk hormat pada felix.

Felix berdiri, diikuti ryujin lalu mereka berjalan menuju pintu meninggalkan hyunjin sendirian diruang makan.

"Lix!"

Ryujin sedikit berlari kearah felix yang hendak membuka pintu. "Hm?"Tanya felix membalikan badan.

Mendadak gugup, ryujin mengulurkan tangannya pada dasi felix yang tak rapi. "Dasi kamu."ucapnya membenarkan dasi felix.

Felix hanya diam menatap wajah ryujin. Setelah selesai, ryujin melepaskan tangannya lalu menatap felix.

"Udah? Thanks baby."Ucap felix lalu membuka pintu membuat ryujin menganga tak percaya. Biasanya setiap pergi kekantor felix selalu saja menempatkan diri untuk mencium ryujin. Tapi kini tidak.

"Lix!"Panggilnya lagi berlari mengejar felix yang sudah berada diluar rumah. Berbalik kembali dan felix mendapatkan tubuh ryujin sudah berada didepannya.

Karena tinggi mereka berbeda, ryujin mengepalkan tangannya lalu berjinjit kemudian mengecup sekilas bibir felix. Membuat sang empu terkejut lantas udara disekitarnya terasa berkurang.

"Hati-hati!"

Ryujin langsung berlari lagi kedalam rumah dengan malu. Sedangkan felix masih diam. Sedetik kemudian ia mengembangkan senyum cerah dibibirnya, lalu masuk kedalam mobil dan pergi dari halaman rumah.

"romantis uwu!"Sindir hyunjin begitu ryujin membuka pintu rumah. Ryujin hanya mendelik, berjalan kearah tangga menuju kamarnya.

Hyunjin melipat lengan didepan dada mengikuti ryujin dari belakang.

2 husband 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang