-Author Pov-
Setelah Bobby dan Jack pulang bersama, mereka sekarang lebih dekat, tapi jangan salah paham dulu ini dekat sahabat bukan dekat kek homo.
"Oe Bob gue duluan yak, gue mau ke kelas Manda dulu, dia udah nungguin nih." Pamit Jack kepada Bobby.
"Ok." Jawab Bobby.
***
Saat dikelas MandaSuara bel sudah berbunyi tandanya murid sekolah nusa cahaya atau lebih dikenal dengan nusca pulang, dan ini juga membuat semua murid langsung membereskan semua keperluan yang dipakai nya tadi ke tas.
"Lo pulang sama siapa?" Tanya Thia sambil membereskan buku-bukunya.
"Pulang sama... eh itu gue pulang sama bebeb Jack hehe." Balas Manda ketika melihat Jack sedang bersandar di depan pintu kelasnya, romantis juga yah si Jack.
"Oke, kita duluan yah." Gumam Manda sambil berjalan ke arah Jack.
"Oke hati hati lo berdua banyak nyamuk di jalan nanti ketabrak." Ujar Thia diselingi tawa renyahnya.
"Lo juga kali salah satu nyamuk nya." Sontak membuat Thia kaget karena ini bukan suara Jack maupun Manda tapi ini suara... Si Bobby.
"Eh ngagetin aja lo, kek jelangkung datang tak dijemput, pulang tak diantar." Gumam Manda.
"Lo ada apa kesini?" Tanya Jack.
"Mo jemput Thia, kalau gak gue jemput nanti dia jadi nyamuk dong, gue kan gak mau kalau Thia jadi nyamuk." Jawab Bobby.
Sontak membuat pipi Thia memanas, dan jantung nya berdegup kencang. -maapkan author yang lebay ini wkwk-
"Emangnya kenapa kalau Thia jadi nyamuk?" Tambah Manda.
"Nanti gak ada dong orang yang gue ajak jalan, dinner dan segala macamnya." Balas Bobby.
"Ih kok lo datang nya sama gue pas ada butuhnya doang." Ucap Thia.
"Gak usah banyak bacot, sini lo cewek nyamuk." Perintah Bobby.
"Kesini mana maksud lo." Jawab Thia.
"Eh tapi gue bukan cewek nyamuk yah, lo aja kali cowok nyamuk, malah ngatain gue lagi." Balas Thia lagi.
"Bodo, cewek nyamuk gue gak peduli." Gumam Bobby.
"Ih kok malah bahas nyamuk sih, kalo lo mau bertengkar jangan ajak kita dong, kita kan mau kencan." Ujar Manda.
"Yaudah kita duluan, silahkan dilanjutkan perkelahian nya udah sampai dimana." Gumam Jack sambil menarik tangan Manda dan berlari.
"Ini semua gara gara lo cowok nyamuk." Tuduh Thia.
"Kok malah gue yang dituduh, harusnya lo karena lo yang ngomong nyamuk duluan." Balas Bobby tak mau kalah.
"Tapi kan lo yang besar besarin malah ngata ngatain gue cewek nyamuk lagi, lo aja kali cowok nyamuk." Gumam Thia lalu melangkahkan kakinya keluar kelas karena lelah berdebat dengan Bobby.
"Lo mau kemana?" Tanya Bobby sambil mengejar Thia, karena memang Thia sudah jauh didepannya.
"Mau ke Korea, yah jelas ke rumah lah bego." Balas Thia sinis.
"Gue antar yah, nanti lo jadi cewek nyamuk lagi kalau pulang sendiri." Gumam Bobby.
"Terserah lo." Ujar Thia, karena dia memang lagi malas pulang sendiri, rejeki gak boleh ditolak.
"Oke." Ucap Bobby Sambil menarik tangan Thia menuju mobilnya.
***
Saat di mobil Bobby"Oy cewek nyamuk diem diem bae, mikirin apa si, mikirin gue yak ngaku lo." Gumam Bobby.
"Berhenti gak manggil gue cewek nyamuk." Ancam Thia.
Entah mengapa Bobby sangat menyukai jika Thia sedang sebel begini, baginya Thia sangat cantik tapi lebih cantik lagi kalau Thia tidak marah lagi padanya, jadi sekarang kita hentikan dulu cewek nyamuk nya dan minta maaf kepada Thia sekarang juga.
"Udah atuh neng marah nya." Goda Bobby menggunakan bahasa sunda.
"Gak lucu." Balas Thia.
"Iya yah gak lucu, tapi siapa dong yang lucu? Thia apa Lisa yah?" Tanya Bobby.
Thia tidak merespon ucapan Bobby karena Bobby gajenya lagi mode on.
"Thia aja deh yang lucu kek nyamuk, eh tapi nyamuk 'kan suka gigit manusia, lo gak gigit 'kan cewek nyamuk." Gumam Bobby.
Sudah cukup sekarang kesabaran Thia sudah habis, ni cowok musti di kasih pelajaran.
"Sekali lagi gue bilang, ini gak lucu." Balas Thia dengan nada sinis dan penuh penekanan.
Dan kebetulan mereka melewati jalan dimana ada penjual durian, dan ide jahil pun terlintas di pikiran Thia untuk membalas perlakuan Bobby selama ini terhadapnya.
"Bob berhenti dulu." Ucap Thia menyetopkan mobil Bobby, dan otomatis mobil Bobby ngerem mendadak dan kepala mereka kejedot kedepan lebih tepatnya di dashboard.
"Gak usah ngagetin juga ogeb, ini pala gue benjol." Gumam Bobby sambil mengelus dahi nya yang benjol.
"Halah lemah lo, gue gak sakit tuh." Balas Thia, dan membuat Bobby mengeram kesal.
"Lo mau apa berhenti disini?" Tanya Bobby.
"Kita kesana yuk." Ajak Thia sembari menunjuk tempat yang dia mau datangin.
"Ke penjual durian?" Tanya Bobby.
"Gak usah banyak tanya." Gumam thia sambil menarik tangan Bobby turun dari mobil.
"Gue gak mau ah." Ujar Bobby.
"Emang kenapa?" Tanya Thia sambil tersenyum penuh arti.
"Ih pokok nya gue gak mau ke sana." Kekeuh dia dengan pendirian yang tidak mau kesana.
"Sekarang gue tanya, lo cowok apa cewek, masa' takutnya ama durian." Sindir Thia.
"Kalau gue bilang gak ya enggak, gak usah maksa emang lo siapa." Balas Bobby geram.
Ucapan Bobby membuat Thia seperti terkena belati putih, ia sangat tertusuk oleh ucapan Bobby.
"Ok kalau lo gak mau."
Thia berlari ke jalanan sambil menyetopkan taksi yang lewat didepan nya.
"Kok jadi malah gini sih, gue kan cuman mau balas dia, emang dia gak sadar apa gue mulu yang di nistain." Gumam Thia sambil menahan isak tangisnya.
"Bahkan dia gak ngejar gue setidaknya dia minta maaf kek ke gue." Batin Thia.
Dan akhirnya Thia pun sampai di rumahnya dan membayar taksi dulu tentunya.
"Makasih pak." Ujar Thia sambil menyodorkan uang bayaran taksi.
"Sama sama neng." Jawab pak taksi.
Vomment❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
One Heart
Teen Fiction"Cinta itu terkadang datang ga sadar waktu, tempat dan objek, dan entah kenapa hati gue milih lo jadi tempat berlabuh." -Cynthia Melissa "I don't know why my heart always it's you, stuck with you. And please stay with me." -Bobby Martin Cynthia Meli...