CHAPTER 13 ~ SURPRISE

75 17 0
                                    

Sesampainya mereka di mansion Bobby

"Ini dimana." Tanya Thia dengan tampang begonya tapi tetep cantik, mau diapain juga tuh muka juga tetap cantik elah.

"Gak usah banyak bacot, sini lu." Gumam Bobby sembari menarik tangan Thia.

"Iihh sakit tangan inces bang." Bobby hanya terdiam, terus berjalan dan mengabaikan ucapan Thia.

"Waahh keren banget, ini rumah lo." Tanya Thia, sambil melihat lihat interior rumah Bobby, karena memang mereka lagi di rumah Bobby tapi lebih tepatnya mansion Bobby.

"Iya." Jawab Bobby dengan singkat, padat dan jelas.

"Tapi ni rumah mewah amat yak." Batin Thia, sambil melihat lihat isi mansion Bobby. dasarnya perempuan emang matre, mau segimana kayanya mereka tapi tetep aja gak akan merubah sikap itu biar pun hanya sedikit.

"Dan ini bukan rumah tapi mansion, ingat!" Ujar Bobby.

"Ih sama aja si." Gumam Thia bermonolog, tapi masih didengar oleh Bobby.

Tiba tiba Bobby nutup mata Thia dengan kain yang tadi dia siapkan khusus untuk kejutan ini, yaps dia mau minta maaf pada Thia dengan cara surprise in dia, moga moga berhasil guyss, ucapkan amin paling serius sekarang. Aamiinn.

"Eh lu mau nyulik gue yak, ngaku lo." Teriak Thia. Thia mah teriak teriak mulu dikiranya hutan kali yak mansion si Bobby.

"Diem."

"Oke sini tangan lu, gue mau nunjukin sesuatu, karena nantinya lo bakal kejedot jadi mending gue pegangin." Gumam Bobby.

"Iya iya." Ujar Thia sambil menaikkan tangannya untuk di genggam Bobby.

"Ini tangan lo kok dingin." Ucap Thia yang merasa tangan Bobby dingin, dan yaa Bobby gugup guys.

"E..eh gak dingin kok, tangan lo aja kali." Alibi Bobby.

"Iyain aja biar cepet."

***
Sesampainya disuatu ruangan yang telah Bobby siapkan

"Udah sampe." Ujar Bobby sembari membuka kain di mata Thia.

"Gue pergi dulu yah ada urusan penting." Gumam Bobby lalu meninggalkan Thia sendiri di ruangan ini atau lebih tepatnya ruang bawah tanah ini, Bobby memang sengaja meninggalkan Thia sendiri di sana, dia telah merencanakan sesuatu untuk membuat Thia lebih bahagia.

"Ih, Bobby tega teganya ninggalin gue sendirian di tempat kek gini."

"Itu apaan." Ucap Thia yang melihat ada yang ganjal diatas meja, lalu mendekat ke arah yang dilihat nya tadi.

"Ini kertas apaan." Gumam Thia bermonolog lalu membuka kertas itu.

'buka lemari dekat pintu'

Thia bingung, siapa yang menulis ini? Tetapi dia tetap menuju lemari yang telah diperintahkan oleh penulis kertas itu.

Setelah Thia membuka lemari tersebut, dia mendapatkan sebuah kotak kado yang berisi petunjuk lagi dan sebuah kunci.

'buka pintu berwarna putih itu menggunakan kunci ini'

Thia membuka pintu putih menggunakan kunci yang telah diberikan oleh penulis tersebut, dan ternyata benar pintu nya terbuka.

Oke dia mulai tau siapa yang membuat ini semua.

Dia melihat sekeliling isi dalam ruangan tersebut, dia melihat ada hal ganjal lagi dalam sini.

Ia melihat botol yang berisi kertas misteri lalu membuka kertas itu.

'turun ke bawah menggunakan lift dekat meja ini' lalu ada gambar tanda panah ke bawah dengan angka 3.

"Hah mana ada lift." Gumam Thia lalu melihat ke sekitar, dan menemukan lift tersebut.

Dia masuk ke dalam lift tersebut dan menekan tombol ke bawah lalu menekan angka 3.

"Ini maksud si Bobby apa apa an kek gini." Batin Thia.

Setelah sampai ke lantai 3 bawah.

Dia kaget karena tiba-tiba lampu dimatikan di lantai tersebut, dia ketakutan, karena phobia gelap.

Dia menangis karena ketakutan, seketika lampu kembali menyala, tetapi dia masih menangis.

Dari belakang Thia ada Bobby yang langsung menghapus air mata Thia, Thia terlonjak kaget karena ada orang yang menghapus air mata nya.

"Ini hiks siapa." Tanya Thia lalu berbalik ke belakang dan dia melihat Bobby.

Sekejap mereka saling tatap dalam (kek sinetron sinetron gitu yak wkwk)

"Eh apa apaan lo liat liat gue." Sadar posisi mereka sekarang, lalu nampol muka Bobby.

Tapi kali ini Bobby diam dan gak ngebalas Thia, gila baru mau minta maaf masa tengkar duluan.

"Ck Thia ngerusak suasana banget." Batin Bobby, mana berani dia bicara gitu ama Thia.

Tiba tiba Bobby menggendong Thia ala bridal style menuju pelaminan eh suatu tempat deng hehe, yakali ke pelaminan, masih SMA gini juga.

Setelah mereka sampai di suatu tempat, di suatu tempat yang indah dimana tempatnya di penuhi bunga bunga, yang pastinya romantis, but she so weird with that. Bobby menyiapkan tempat ini hanya untuk meminta maaf pada Thia.

Baru mau minta maaf udah sweet kek gini, gimana kalau mau nembak nya pasti uwu banget huhu, mau juga adek diginiin bang :(

"Aku minta maaf atas apa yang telah ku lakukan kemarin, aku kemarin cuma kebawa emosi, so please, i'm so sorry, aku menyesal udah bentak kamu but you know i'm sorry. Maukah kamu memaafkan ku?" Ucap Bobby dengan penuh penghayatan.

Tolong Thia sekarang, dia merasa terbang, hatinya seolah penuh bunga bunga seperti tempat ini, dan perutnya seperti ada kupu kupu terasa geli.

Thia bingung, harus kah dia maafin Bobby, ya dia harus maafin Bobby, bayangin aja Bobby udah capek capek siapin ini semua lalu dia tak memaafkan nya, tapi maaf nya ini bukan keterpaksaan tapi ini murni karena dia melihat ketulusan dalam ucapan Bobby tadi.

Lagi pula ini romantis, Thia menyukai nya dia juga terhanyut akan pesona Bobby yang memakai tuxedo hitam ini, "oh tadi Bobby ganti baju pas dia ninggalin gue." Batin Thia.

Thia mengangguk "Iya aku udah maafin kamu." Seketika Bobby melayang kan kedua tangannya di udara karena berhasil mendapatkan maaf Thia kembali.

"Yeess, makasih yah udah maafin aku." Ucap Bobby.

"Jadi kita temenan lagi ni." Thia mengangguk kembali sebagai jawaban iya, soalnya dia tak sanggup berkata kata.

"Oke sekarang kita ke sana." Gumam Bobby lalu menunjuk ke arah meja yang berisi makanan khusus untuk mereka.

Thia tersenyum, Bobby juga, mereka bahagia, dan sangat sangat bahagia.

Malam itu bulan dan bintang bintang jadi saksi bisu bahagia mereka.

Mereka dinner bersama sambil sesekali bersenda gurau layaknya pasangan yang bahagia padahal nyata nya belum ada status yang pasti, atit ati adek bang, kenapa gak sekalian nembak aja? Tanya aja pada author, mengapa:v

"Thorr emang napa?" Tanya netizen.

(Ya kali main nembak nembak aja, belum genap sebulan juga kenal nya, tenang aja, author penganut happy ending kok hehe:v)

"Oke ini udah kemaleman, kita pulang yuk, gue antar." Gumam Bobby.

"Iya."

Lalu mereka pulang, tapi Bobby mampir dulu ke rumah Thia karena udah bawa anak orang sampe tengah malam, harus gentleman dong yah.

Setelah sudah meminta maaf kepada kedua calon mertua (eaaakk) akhirnya Bobby pulang ke rumahnya karena besok sekolah, dan ia yakin pasti dia akan terlambat bangun dan sekolah.

Vomment❣️

One Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang