Alpha dengan alpha? Tidak mungkin atau mungkin?
Ini adalah Remake Story Dari Penulis asli @AESTHETICIDOL
🔞PERINGATAN🔞 & Mengandung unsur Gay/Homo/Yaoi
Ini adalah Jaemjen Area jangan salah lapak!!
Cover by @Aidila Adha
200314 #1 In Jaemjen🎉
2103...
| Alpha On Alpha [Jaemin X Jeno] 🐯🐶 | 🔎 Original Story From @psychopathjp 🔍 📝 Remake By Let_Me_Rest📝
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno terus berlari dan berlari. Dia ingin pergi jauh dari sekolahnya lebih tepat dia ingin pulang. Dia tidak peduli tentang dirinya yang seharusnya berada di kelas dan belajar seperti biasa.
Dia tahu jika dia kembali ke ruang kelas, pasti dia akan bertemu lagi dengan seseorang yang paling dia benci. Seseorang yang harus dia hindari untuk saat ini.
Jadi dia terus berlari di sekitar kawasan sekolah, mencari tempat bersembunyi sehingga bel istirahat berbunyi.
Setelah itu, dia bertemu dengan Mark dan memintanya untuk mengantarkan dirinya pulang ke rumah. Dia tidak punya mobil seperti Mark sebenarnya dia bahkan tidak bisa mengemudi atau memiliki lisensi. Selama dua tahun ini, dia selalu pergi ke sekolah dengan Mark.
Mark sama sekali tidak keberatan menjadi satu-satunya supir untuk Jeno karena Jeno adalah sahabatnya. Terkadang Jeno merasa dia tidak suka menunggu Mark jika dia ingin pulang seperti sekarang.
Dia bisa saja mengatakan kepada supir keluarganya untuk menjemput tetapi dia tidak ingin melakukannya karena dia terlalu takut kalau orang tuanya akan tahu dia bolos sekolah.
Setelah dia mendapatkan tempat persembunyian yang tepat, dia membaringkan tubuhnya di lantai dan entah bagaimana dia tidak menyadari bahwa matanya semakin berat. Wajah tertidurnya terlihat jauh lebih tenang, tidak seperti ketika dia bertemu Na Jaemin beberapa saat yang lalu.
Namun di suatu tempat di sebuah kelas, seseorang tidak dapat fokus pada apa yang didiskusikan guru di depan. Matanya tertuju ke langit melalui jendela di sampingnya sementara jari-jarinya mengetuk pada meja dengan lembut.
Dia mulai memikirkan sesuatu. Bukanlah tentang sesuatu tetapi tentang seseorang. Ketika dia membayangkan wajah orang itu, dia tersenyum pada dirinya sendiri sampai teman yang duduk di sebelahnya terganggu oleh sikap aneh Jaemin itu.
"Jaemin!" dia berbisik di telinga Jaemin. Dia tidak berani berbicara lebih keras karena guru yang mengajar saat ini dikenali sebagai salah satu guru yang galak.
Jaemin menggerakkan kepalanya perlahan ke kanan dan mengangkat salah satu alisnya sebagai tanda bertanya apa yang diinginkan oleh temannya.
"Kenapa kau tersenyum seperti orang gila? Apakah ada sesuatu yang menarik terjadi?"
"Hmm, tidak ada apa-apa yang terjadi. Aku hanya merasa bahagia. Jadi, apa aku tidak bisa tersenyum saat aku merasa bahagia seperti yang selalu kau lakukan?"
"Tentu saja kau bisa. Jujur saja kau tidak terlihat seperti orang gila tetapi lebih seperti seorang pedofil ketika mereka mendapatkan korban baru. Karena aku bisa mencium aromamu berubah....menjadi lebih seksi, mungkin?"
Jaemin tertawa kecil. "Apakah kau sedang menggoda atau memuji aku? Jangan bilang kau merasa tergoda dengan aku sekarang?"
"Jaemin! Kau sangat bodoh! Tidak akan pernah dalam ribuan tahun aku tergoda denganmu. Meskipun aku omega tapi aku tidak bodoh dalam memilih pasangan. Ingat, aku tidak akan tergoda atau jatuh cinta dengan kau karena kau bukan pria ideal aku." Katanya sambil merengek. Tak lupa dia juga cemberut mulutnya membuat dia terlihat lebih imut di mata Jaemin.
"Sebenarnya kaulah yang bodoh, Haechanie. Aku pintar, kaya, populer dan alpha yang kuat. Dan juga tampan. Kau yakin tidak tertarik padaku? Yah, aku juga orang yang setia. Jika aku mencintai seseorang, aku akan selalu mencintainya sampai akhir hayat aku. Jangan menyesal saat aku memiliki orang lain nanti."
"Jangan terlalu percaya diri! Dan jangan berani berbicara denganku sebab aku tidak ingin berbicara denganmu lagi karena sikap sok pedemu ini." Lalu matanya kembali tertuju pada papan tulis sementara Jaemin masih terkekeh melihat tingkah laku temannya yang lucu itu.