Part 1

249K 2.5K 25
                                    

Leonil Bersembunyi Di balik tembok di lantai dua di dekat kamarnya dan menatap ke arah bawah dengan sembunyi-sembunyi. di sana ada dua sahabat baik kakaknya yang selalu datang dengan rutin ke mari hanya untuk sekedar berkumpul ataupun berbagi masalah ataupun lagi berdiskusi bersama tentang masalah perempuan yang menurut leonil tidak penting.

Ia Menyunggingkan senyuman lebarnya saat menatap pria dewasa yang sudah membuat hatinya ketar ketir itu tertawa dengan bebas bersama dengan kakak dan juga salah satu temannya itu dibawah.

Mario Xavier, Nama pria dewasa yang sudah mencuri hatinya sejak ia masih duduk di bangku SMP itu selalu bersikap baik padanya. meskipun leonil tahu Mario begitu baik dan lembut pada nya hanya karna ia adalah adik dari pito sahabatnya mario. tapi tetap saja perilaku mario itu malah membuat leonil menyukai bahkan bertahap mencintai pria dewasa itu.

Leonil bahkan tidak mengerti apa yang ia rasakan ini benar atau salah. tapi yang ia tahu hatinya selalu berdebar-debar saat melihat mario bahkan darahnya pun berdesir dengan sangat kencang hanya karna mario menyentuh telapak tangannya ataupun mengelus lembut pipinya meskipun itu hanya sekilas saja.

Leonil Masih terus menatap mario dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari bibirnya. ia juga Menggigit bibir bawahnya saat melihat mario mengusap bibir pria itu sendiri dengan menggunakan ibu jarinya.

Ah, aku ingin bibir sexy itu. Merasakan lidahnya melumat bibirku. sekali saja tidak masalah.

Leonil menunduk dan langsung menggelengkan kepalanya dengan gemas sendiri. ia bahkan terkekeh dengan bodoh saat dirinya malah membayangkan pikiran kotor seperti barusan.

Bodoh.

Leonil kembali Menatap mario dan tertegun saat pria itu juga tengah menatapnya dengan tajam. Ia langsung bersembunyi lagi dan berjalan dengan cepat menuju kamarnya yang tak jauh dari tangga.

Leonil menutup pintu kamarnya dan memegang dadanya sendiri dengan erat.

Dag...dig...dug...dag...dig...dug...dug

Astaga, Detak jantungnya selalu terpompa dengan sangat kencang setiap kali mario menatapnya. padahal itu hanya sebuah tatapan mata leonil.

Tapi sungguh, tatapan mario seperti mengguliti seluruh tubuhnya hidup-hidup dan dalam-dalam, bahkan malu yang leonil rasakan saat tertangkap basah sedang mengintip tadi, seperti ia sedang tidak berpaikan lengkap saja di hadapan pria itu. Alis telanjang. padahal sangat jelas ia berpakain dengan sangat lengkap hari ini.

Leonil menggeleng dan berjalan kearah ranjangnya dengan cepat. ia duduk disana dan mulai berpikir.

Bagaimana caranya aku bisa dekat dengan kak mario.

----------------------------------

Mario Tersenyum geli saat melihat Leonil adik dari sahabatnya barusan tertangkap lagi sedang menatapnya diam-diam. Ia sangat mengerti arti tatapan leonil padanya setiap kali mereka bertemu. adik dari pito sahabatnya itu akan terlihat malu-malu saat mereka bertemu atau leonil akan tersentak kaget saat ia mengelus lembut pipinya.

"Rio, lu jadi besok Ke surabaya?" Tanya pito membuyarkan lamunan mario.

"Iya, gue ada meeting penting disana" Sahut mario sambil meminum wine nya dengan perlahan.

"Tadinya gue mau menitipkan leonil lagi. tapi yasudahlah, gue bisa meminta bi ecot untuk menemani adek gue disini"

Mario menatap pito lama, ia memikirkan hal yang mungkin akan membuat ia bisa lebih dekat dengan leonil. "Emang lu mau kemana lagi?" Tanya mario saat sudah selesai dengan perang pikirannya sendiri.

Pito terkekeh geli. "Gue Harus menemui adek gue yang suka sama lu itu di tokyo. lu tau dia sangat rewel jika gue tidak menuruti keinginan dia untuk kesana."

Mario mengangguk. "Mona maksud lo?"

"Siapa lagi, adek gue leonil? dia tidak mungkin menyukai pria yang berbeda usia lima belas tahun dengan nya." Canda pito terbahak.

Mario Ikut tersenyum menimpali tawa pito. tapi ia menyunggingkan senyuman yang bahkan kebalikan dari apa yang pito utarakan barusan.

Bukan hanya adek lo mona yang menyukai gue pito, tapi adek kecil lo leonil juga menyukai gue. Sahut mario di dalam hati.

"Tidak masalah. Gue bisa menjaga adek lo pito!"

"APA?" Seruan itu bukan hanya dari pito, tapi ardan juga bersuara dengan lantang saat mendengar mario bersedia menjaga leonil.

"Kenapa! apa ada masalah?" Tanya mario santai.

"Lu yakin? Tadi lu bilang ada meeting penting di surabaya!" Ardan Menaikan satu alisnya menatap mario.

"Benar, Gue tidak akan memaksa lo buat menjaga adek gue jika lo sibuk mario."Timpal pito menatap mario dengan pandangan tidak enak.

Mario menggeleng. "Tidak sibuk juga, Ada William yang akan mengurusnya nanti. tenang saja" Sahut mario tenang.

Pito mengangguk dengan lega. "Baguslah kalo begitu. jadi deal ya, gue titip adek gue lagi ke lu mario!"

"Iya."

**********************


SHORT STORY.

GAK ADA KONFLIK BESAR DI CERITA INI.

TENANG DAN TENTRAM.

JIKA TIDAK SUKA DENGAN KETENANGAN JANGAN BUKA CERITA INI.

😘😘😘😘

enibahri
23-11-19

LEONILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang