Part 6

129K 1.9K 12
                                    

"Leonil...."

Leonil Langsung menatap mario dengan senyuman yang masih menghiasai bibirnya.

"Iya kak....!"

"Kamu Mau menjadi kekasihku."

DEG......

Leonil langsung mengatupkan rahangnya dan menatap mario dengan melebarkan kedua matanya dengan sempurna.

"Mm..a.k..s.ud.. k.a.k.r.i.o .A..p.a" Tanya leonil mencicit.

Mario Tersenyum dan bangun dari kursinya. ia berjongkok di hadapan leonil dan memegang kedua tangan leonil dengan sangat erat tapi lembut.

"Aku tidak pernah merasakan perasaan ini sebelumnya leonil. dan kamu pun sangat tahu tentang hal itu, aku juga tidak sepenuhnya bisa yakin tentang perasaan ku sendiri saat ini padamu. tapi hatiku selalu berdebar ketika berdekatan dengan kamu bahkan tubuhku beraksi layaknya aku pria muda yang masih awam dalam hal pacaran. dan aku pun selalu takut jika kamu malah akan mencintai laki-laki lain nantinya jika aku tidak menyatakan perasaanki saat ini sama kamu. aku tahu kamu juga mencintaiku leonil. Jadi, Maukah kamu menjalani hubungan kita menjadi sepasang kekasih mulai hari ini. aku tahu umur kita juga berbeda jauh, tapi tidak akan ada yang peduli jika kita saling mencintai bukan..!!"

GLEKK.......

Leonil rasanya butuh air sekarang. tenggorokannya benar-benar terasa kering saat ini.

"Kak Rio serius?"

Mario Tersenyum mengerti. "Sangat. leonil"

Leonil tersenyum dan mengangguk dengan cepat. "Iya kak, Leonil mau menjadi kekasih kak rio."

Mario mengacak rambut leonil dan mengecup keningnya sekilas.

"Mulai saat ini kamu milikku leonil."

"Iya kak, kakak juga. mulai saat ini kamu mario hanya milikku."

Mario terkekeh dan mengangguk. "Baiklah. aku hanya milik mu mulai saat ini."

Leonil mengangguk dengan bahagia.
"Terimakasih kak.."

"Untuk apa?"

Pelayan datang membawakan pesanan makanan mereka. mario pun duduk kembali ke kursi kayunya dan mengambil makanan untuk dirinya dan juga leonil. ia sempat bergumam Nuhun dalam bahasa sunda sebelum pelayan itu tersenyum dan berlalu kembali ke tempatnya.

"Nuhun?" tanya leonil menaikan satu alisnya.

"Hmm.. Terimakasih dalam bahasa Sunda."

Leonil hanya ber-o-ria pada mario.

"Tadi kamu juga mengatakan terimakasih, terimakasih untuk apa leonil.?" Tanya mario mulai memakan makan malamnya.

Leonil pun mulai memakan makanan baru di hadapannya dengan semangat. Mario tersenyum melihat keantusiasan leonil terhadap makanan Sederhana khas sunda itu.

"Karna kakak sudah mengajak leonil pacaran. leonil tidak tahu, jika kakak tidak mengatakan itu mungkin sampai leonil kuliah dan menetap di luar negri sekalipun leonil tidak akan berani untuk mengungkapkan perasaan leonil terhadap kak rio." Ucap leonil mulai menyendokan makanan yang berasal dari dalam daun pisang kedalam mulutnya.

Mario menghentikan makan malamnya dan menatap leonil dengan tajam.

"Kamu akan menetap di luar negri?"

Leonil Yang sedang antusias dengan makanan barunya yang ia rasa sangat enak itu langsung mengalihkan tatapannya pada mario saat mendengar suara tidak suka dari kekasih barunya itu.

Leonil mengangguk setelah menelan makanan nya.

"Aku akan mengambil kuliah di Standford university dengan jurusan bisnis internasional kak, dan yang jelas itu akan membutuhkan waktu setidaknya lima tahun di tambah waktu dengan bekerja sama dengan satu perusahaan di sana untuk mengelolah kemampuan bisnisku nanti."

Mario Jelas sangat tidak suka dengan pemikiran leonil yang akan pergi setelah lulus SMA. meskipun ia tidak akan melarang leonil untuk kuliah nantinya, tapi di amerika terlalu jauh dengan waktu yang sangat clear-cut perbedaannya.

"Apa pilihan kamu itu sudah bulat!" Tanya mario yang sudah tidak berselera lagi terhadap makanan di hadapannya.

Leonil tahu perbedaan wajah mario yang seakan tidak suka dengan rencana masa depannya.

"Mm... apa kak rio tidak suka?''

Mario jelas langsung menganggukan kepalanya dengan tegas. ia menatap leonil dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Tapi bukannya kakak juga berasal dari New york, lumayan....." leonil langsung menghentikan ucapan nya saat melihat mario yang malah menatap tajam padanya sekarang.

"Aku memang berasal dari sana leonil. tapi aku sudah menetap di indonesia lama dan aku juga mengurus perusahaanku sendiri di sini. Dan tidak ada niatan untukku kembali kesana lagi."

Oh ok, leonil jadi tahu sekarang.

"Terus aku harus bagaimana. Momy dan dady juga kak pito sudah sangat mendukung keinginanku itu kak. jika aku tiba-tiba membatalkan rencana untuk kuliah di sana aku yakin mereka akan kecewa padaku."

Mario menghela nafasnya dan mengangguk singkat.

"Kita bicarakan ini lain kali. kita lanjutkan saja makan nya, nanti terlalu kemalaman kita kembali nya."

Leonil hanya mengangguk dan mulai menyendokan lagi makanannya dengan lesu.

Baru juga pacaran. sudah perang dingin.

*********************



enibahri
22-11-19

LEONILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang