Untuk hari ini up leonil 3 part dulu. tadinya mau nyampe part 15 tapi gantian dulu sama yang lain.
Untuk pembaca setia leonil. Terima kasih banyak atas dukungan kalian selama ini pada cerita mereka. 🥺🤗😚
Aku sendiri yang membuat cerita ini bener2 nggak nyangka kalian akan suka sama cerita2 yang aku tulis di dunia orange ini😚 terimakasih banyak.
Aku termasuk orang yang sangat sensitive terhadap komen/pesan inbox yang sedikit - - 🤧 . makanya dari dulu aku takut sebenarnya menulis sebuah cerita. tapi kalian yang mendukung aku membuat aku semangat lagi melanjutkan cerita2ku disini.
Jadi saya tidak memaksa kalian untuk suka dengan cerita ini. setidaknya ceritaku sediiiiikiiiitttt menghibur untuk kalian semua. 😊😊
Selamat membaca All... 🤗😚
------------------------------------
Mario Menatap langit-langit kamarnya dengan hati berdebar-debar. ia tahu apa yang ia lakukan saat itu sungguh-sungguh bodoh karena ia memang sengaja mengeluarkan cairannya di dalam tubuh leonil tanpa memasang pengaman apapun.
Dengan kata lain, Mario memang sengaja menginginkan leonil untuk hamil anaknya.
Hatinya sungguh bahagia saat ia mendengar leonil hamil tadi pagi. ia memang sudah menduganya belakangan ini.
Tapi saat melihat Sorot mata khawatir dan sedih yang di tampakan dari leonil tadi siang. membuat mario langsung merasa bersalah pada kekasih dan juga adik dari sahabat baik nya itu.
Bagimana kalo leonil malah meminta untuk menggugurkan kandungannya. dalih-dalih menyuruhnya untuk bertanggung jawab.
TIDAK. . . Jangan sampai leonil malah meminta untuk mengugurkan anak mereka.
"Shitt...... "
Mario langsung bergegas bangun dari atas kasur dan mengambil kunci mobilnya dengan cepat.
-----------------------------
"Rio .... Ngapain lu malem-malem begini ke rumah gue?"
"Gue mau ngomong sesuatu sama lu pito." Mario mengabaikan pertanyaan dari pito dan malah berucap balik pada sahabatnya itu.
Pito Menatap mario dengan alis mengerut menjadi satu. "Masuk dulu Kalo begitu." Ajak pito membuka lebar pintu mansionnya.
Mario masuk kedalam dan langsung berjalan masuk kedalam ruangan kerja sahabatnya itu. ia duduk di atas sofa di ikuti pito langsung dan membiarkan sahabat sekaligus kakak dari kekasihnya itu menatapnya dengan pandangan bertanya sekaligus bingung yang begitu kentara di wajahnya.
"Lu gak perlu pura-pura lagi!! Gue tau lu udah tahu tentang hubungan gue dengan leonil." Ucap mario menatap pito.
Pito Mendengus kasar dan mengangguk dengan singkat. ia menyatukan kedua tangan nya di atas lutut dan menatap Mario sahabatnya dengan pandangan garang layaknya seorang kakak yang mengintimindasi calon kekasih baru adiknya.
"Kalo lu udah tahu, Kenapa lu masih berhubungan dengan Leonil! Lu tahu dia masih SMA rio. masa depan dia masih panjang."
"Gue tau masa depan leonil masih panjang. gue juga tidak akan melarang dia untuk tetap melanjutkan kuliahnya nanti."
Pito menggeleng."Tidak rio, Gue tau sifat buruk lo yang selalu posesiv dengan apa yang lo miliki. jika seandainya adik gue bersama lo, dia tidak akan fokus pada pelajaranya dikampus maupun luar kampus."
Mario menyipitkan matanya dengan tajam. "Maksud lo...!! gue membawa hal buruk buat leonil begitu?" Geram mario menatap tajam pada pito.
Pito menghela nafasnya dengan berat.
"Ini yang gue nggak suka dari elo Ri, Lo mudah marah dalam hal pembicaraan yang menyangkut pautkan hal yang menurut lo sudah hak milik lo padahal itu bukan hak lo. ditambah lagi adek gue hanya berhubungan tanpa status sama lo. mungkin, atau siapa tau adek gue cuman cinta monyet sama lo kan."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONIL
Short StorySHORT STORY 21+.... Ketika leonil gadis muda yang sangat cantik dan juga masih duduk di bangku SMA sangat mencintai sahabat kakak kandungnya yang berbeda usia Lima belas Tahun dengan dirinya.