Chapter 2

51 8 0
                                    

Keesokan harinya.

"Mama Clarissa berangkat kesekolah yahh" pamitku dengan terburu-buru.

"Eh, kok buru-buru sayang?" Tanya Ibuku.

"Clara nggak mau terlambat Ma" jawabku.

"Ini baru jam 7.35".

"Iya mama, tapi kan sekolah Clara agak jauh, belum lagi Clara harus nunggu angkot didepan" jelasku.

"Ya udah hati-hati dijalan yah" pesan Ibuku.

"Iya Ma".

Akupun melangkahkan kaki ku dengan cepat keluar dari rumah menuju ke pertigaan jalan untuk menunggu angkot.

"Hmm" terdengar suara deheman seseorang.

Akupun menambah kecepatan jalanku dan tak memperdulikan sumber suara itu.

Begitu sampai di pertigaan untung saja ada angkot yang lewat dan aku langsung naik.

*

Sesampainya disekolah, aku langsung berjalan menuju kekelas.

"Sa, Tungguin gue" panggil seseorang.

Akupun tetap melanjutkan perjalanan ku tanpa memperdulikan suara yang baru saja memanggilku.

Tiba-tiba ada tangan yang memegang bahuku.

"Clarissa".

"Ehh siapa loh pegang-pegang gue!" Bentakku dan langsung menoleh kebelakang.

"Arya, Ngapai loh?" Tanyaku.

"Gue panggil-panggil loh dari tadi, tapi loh nggak nyahut" jelas Arya.

"Ada apa panggil gue?".

"Nggak kok," ucapnya sambil tersenyum bodoh.

"Ohh" jawabku malas.

"Sa, abis sekolah jalan yuk " ajak Arya.

"Nggak deh Rya," tolakku halus.

"Kenapa nggak mau, Sa.?".

"Gue lagi males".

"Kita jalan-jalan ketaman kek, ke Mall atau ketempat yang romantis gitu, Sa". Tawar Arya.

"Maaf Arya, gue nggak bisa" tolakku lagi.

"Kenapa sih ?".

"Yahh nggak mau aja" ucapku.

"Sa, kenapa loh jadi cuek gini?" tanya Arya.

"Nggak tau".

"Jawab Clarissa!" Ucapnya sedikit membentak.

Akupun terdiam.

"Sa, jujur gue pengen perbaiki hubungan kita lagi" jelas Arya sambil memegang kedua telapak tanganku.

"Maaf Arya, gue nggak bisa" jawabku yang kemudian melepaskan pegangan tangan Arya.

"Kenapa?" Tanya Arya.

 Rumit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang