Hampir sebagian penghuni kerajaan berkumpul dan menunggu di depan kamar Ratu. Setiap katanya diberikan penekanan menahan rasa sakit yang langsung disekujur tubuhnya. Anak kembar berbeda kelamin sekaligus kehamilan pertama yang menurutnya sangat sakit melebihi apapun, padahal Ratu dari kerajaan lain tidak sampai seperti ini. Kekuatan apa yang dimiliki dua anak di dalam perut hingga membuat Bundanya kesakitan.
"Kumohon jangan! Kita bisa meminta kepada dewi untuk ini semua. Kau pasti bisa menahan sebentar lagi." Raja di sampingnya terus memohon untuk mendengarkan sarannya agar ketiganya tetap selamat.
"Maaf Raja, kumohon segera memutuskan proses kelahiran ini." Tabib perempuan memintanya agar lebih cepat lebih baik namun posisi ini menyulitkannya. Ratu menatap manik mata Rajanya lalu seulas senyum hingga merekahnya senyuman itu.
"Tidak apa jika aku tidak ada tapi kamu bisa menjaganya, bukan? Setelah di umur si kembar cukup maka carilah penggantiku, tidak baik berlinang duka dalam waktu lama." Melirik pengawal sambil tangannya mengusap pipi sang Raja untuk terakhirnya.
Sesaat Ratu langsung memberi perintah terakhirnya dan membuat Raja ditarik paksa sampai ke luar bahkan pelayan Ratu bersama-sama menggunakan kekuatannya untuk menahan pintu yang ingin dibuka paksa Raja. Karena hatinya benar-benar rapuh, Raja kewalahan dan tidak fokus memusatkan kekuatannya.
Hingga beberapa erangan serta jeritan terakhir terdengar setelahnya tangisan kembar meruak ke lorong kerajaan dan jendela yang terbuka semua membuat suara akan tangis bayi terdengar sampai ke telinga rakyat wilayahnya. Yang mendengar tangisan bayi segera ke luar dan berkumpul di depan gerbang kerajaan dengan sorakan bahagia sekaligus haru padahal mereka tidak tahu jika saat itu seorang Ratu meninggalkan tugasnya.
"Kuharap tidak sepenuhnya Ratu Oxana meninggalkan dunia ini." Ucapannya lalu Raja meniupkan sesuatu dan sampai di kening Ratu muncul cahaya titik kecil kemudian hilang tanpa disadari tabib yang bersama Ratu tersebut.
🌿🌿🌿
Selesai melakukan pemakaman Ratu dengan tenang. Raja meminta kepada penasihat setianya untuk mengumpulkan semua menteri kerajaan sekaligus penguasa setiap wilayah bersama pangerannya. Pada peraturan kerajaan jika anak yang telah lahir harus sudah dibuat pilihan dari kesepakatan penguasa setiap wilayah. Biasanya yang hanya menerima takhta adalah anak lelaki namun karena ini kembar membuat Raja bingung yang berarti keduanya yang akan meneruskan kerajaan.
Penasihat datang dan berkata dalam beberapa menit semuanya akan bertemu di aula rapat kerajaan.
Angin di pagi hari sangat sejuk bersamaan kicauan burung yang bermain di sekitar bangunan. Anak kembar tak seiras selalu bersama pengasuhnya dan jika bermain hanya mengelilingi kerajaan karena takut terjadi sesuatu apabila Raja tidak sempat datang nanti.Menunggu semuanya hadir, sebagian sudah ada di kursinya dan masih menunggu sisanya untuk memulai pembicaraan penerus takhta kerajaan Oxana. Raja menghitung sampai lima dan mendadak semuanya sudah lengkap padahal tidak ada perintah apapun untuk dipercepat. Penasihat kerajaan Oxana menyampaikan tujuannya mengapa mereka semua dipinta berkumpul.
"Salam hormat dan kelembutan kerajaan Oxana, terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membahas penerus takhta kerajaan ini." Ucap Raja kembali duduk dan mendapat sapaan satu per satu dari orang yang ada dalam pembahasan tersebut.
"Salam penguasa Oxana. Kami dari berbagai wilayah di penjuru Bangsa Alpharo senang mendengar kabar kelahiran penerus Kerajaan Oxana."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness Of The Aurora Sky
Fantasy[Revisi yaw] Ketenangan pada satu kerajaan ini berakhir di tengah malam, setiap orang yang sedang tertidur nyenyak dengan berbagai macam mimpi mulai mendengar jeritan seorang pelayan abdi Ratu yang berlarian ke setiap lorong membangunkan semua orang...