[10] Demon Attack on Theolin

46 12 9
                                    

"Ayers, terima kasih sudah menunggu dan terus mengamati putri Zoe selama ini."

"Tenang saja dewa Rezor. Ini sudah menjadi perintah terakhir Chevie." Jawab Ayers yang sekarang bersama dua dewa ada di tempat jauh dari makhluknya.

"Karena iblis sudah lama mengincar anak-anaknya maka hal buruk jangan sampai terjadi apalagi tugasmu sudah berlaku lagi, Ayers." Dewa Shamus datang dan duduk di sebelah hewan milik Zoe.

"Aku akan menyerahkan semampuku untuk melindunginya dan sudah menjadi kewajibanku karena mereka anak-anak Chevie."

"Sebentar, kita harus ke kerajaan Theolin. Dewi Serenity menyuruh kita segera datang." Ketiganya langsung berteleportasi pergi dan sampai di lokasi yang dikirimkan dewi Serenity.

🌿🌿🌿

Di ruang pertemuan antara kerajaan semua orang sudah berkumpul. Aurora yang sewaktu dibuat Zoe sebagai pelatihannya bersama Valiant kembali muncul. Awalnya memang tidak ada namun mereka salah kira jika aurora tersebut kembali muncul. Anehnya lagi berubah menjadi warna kelabu. Jika Zoe sadar, dia akan mengira aurora itu mirip seperti mimpi bersama Ayahnya. Dewa Shamus berjalan ke arah jendela dan diekori dewa Rezor bersama Ayers. Suasana kerajaan ikut berubah dari biasanya. Dewa Shamus semakin panik mengetahui sesuatu dibalik aurora itu.

"Lakukan penjagaan dua kali lipat. Dewi Serenity dan putri Aricha, jaga putri Zoe dan jangan lepas penjagaan terhadapnya. Di mana pangeran Arshavin?"

"Dia ada di kamarnya masih beristirahat." Jawab Aricha gugup.

"Dewa Rezor dan dewi Ilianna jaga pangeran Arshavin. Sisanya menyamar menjadi prajurit kerajaan."

Seluruh penghuni kerajaan dibuat sibuk. Beberapa prajurit sudah berkumpul di titik yang diperintah sang jenderal. Sebagian menjaga di depan kamar Zoe dan sisanya di sekeliling bangunan. Valiant sangat memahami kondisi Zoe. Jadi, dia lebih menyuruh prajurit berjaga di sekitar kamar putri tersebut. Firasat Valiant dan dewa Shamus mengatakan jika penyerangan mendadak mengincar Zoe karena tubuhnya yang lemah memungkinkan dirinya lebih mudah didapatkan.

"Sisanya menjadi manusia biasa?" Tanya dewi Arehta masih tidak mengerti perintah dari beberapa yang menyuruhnya.

"Putri Aricha, kita berdua akan berjaga di kamar Zoe. Dewi Arehta, pangeran Valiant dan dewa Shamus menjaga paling depan. Berhatilah." Diangguki beberapa dewi yang masih bersama. Posisi mereka yang berpisah membuat bingung dewi Arehta, tapi yang jelas dia harus menjaga siapapun dan jangan sampai terjadi hal buruk pada salah satu anak kembar tak seiras.

Dewa Shamus, dewi Arehta dan Valiant bertugas di halaman utama kerajaan. Dewa Rezor bersama dewi Ilianna di kamar Arshavin. Terakhir, dewi Serenity dan Aricha menjaga Zoe di kamarnya. Semua sudah bersiap takut jika terjadi penyerangan mendadak. Baru menyusun strategi, kerajaan terasa goncangan membuat beberapa benda langit berjatuhan. Dalam keadaan seperti ini, Zoe masih tidak sadarkan diri, luka sayat yang didapatkan dari pelatihan tumbuhan perlahan menghilang. Karena memiliki kekuatan penyembuh tubuhnya membaik dengan sendirinya.

Dewi Serenity membuat pelindung di sekitar kamar Zoe. Dentuman keras terdengar dari halaman depan, Aricha menggenggam jemari Zoe kuat, walaupun mempunyai kekuatan sepadan Valiant, dirinya masih takut untuk menghadapi sendirian. Dewi yang bersamanya bergumam jika orang yang akan mengincar Zoe sudah ada di sekitar kerajaan entah itu iblis atau penyihir. Ledakan berasal dari halaman utama. Banyak prajurit berguguran, dewa Shamus baru muncul setelah mengecek belakang kerajaan. Dewi Arehta terkejut saat ledakan tersebut mengincar para prajurit lebih dulu.

The Darkness Of The Aurora SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang