🌹8

1.4K 114 1
                                    

Hari sudah mulai sore, seorang gadis tengah berjalan santai sendirian, terlihat sepasang earphone menempel dikedua telinganya

"Ne oppa. Aku didepan cafe yg ada di sebrang kampus" ia tengah menerima telpon dari seseorang

"Arrasseo, oppa berangkat sekrang. Tunggulah didalam, diluar panas" katanya dengan nada khawatir

"Kwenchana oppa, aku akan menunggumu di luar" jawabnya santai

"Andwaemasuklah. Oppa khawatir kau menjadi hitam, nanti siapa yg akan melirikmu? Kau putih dan cantik saja tetap tidak ada yg mau mengencanimu apalagi jika kau hitam" tawanya tergelak merasa puas dengan ledekannya. Ia bisa membayangkan gadis itu mempoutkan bibirnya dengan pipi yg ia kembungkan dan muka manjanya. Ah, sangat disayangkan ia tidak bisa melihatnya sekarang

"Ya oppa. Tunggu sampai kau tiba, aku akan membuatmu menyesal meledekku" Rosé mendengus kesal
Terdengar gelak tawa semakin kencang di sebrang sana
"Aku tidak jadi mampir ke apartementmu" acamnya

"Ah, mianhae. Baiklah, terserah kau saja. Lagipula meskipun kau hitam legam sekalipun aku akan tetap menyayangimu" kali ini ia mencoba menggodanya, ia bisa bayangkan bagaimana gadis itu saat marah, ia akan terlihat seperti anak kecil yg gagal mendapatkan permen yg ia inginkan

Chanyeol laki² yg tengah mengobrol bersama Rosé di telpon itu. Yah, kata akan selalu menyayanginya dan tentu saja begitu, bahkan bukan sekedar menyayangi, tapi mencintai. Hanya saja keberaniannya tidak sebesar itu untuk mengatakan bahwa ia mencintai gadis itu

"Jangan coba merayuku, itu tidak akan berhasil. Lebih baik kau cepat datang atau aku pulang" balasnya lagi, masih dengan nada persis anak kecil yg tengah merajuk
Itulah Rosé, ia akan berani bersikap manja, rewel, cerewet, bahkan lemah sekalipun jika sudah di depan chanyeol. Jika mungkin sahabat²nya dan orang² di sekitarnya mengira ia gadis ceria, tegar dan kuat, di depan chanyeol ia justru lebih terbuka

Chanyeol sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri, sehingga ketika ia bersama laki² itu, ia akan benar² memperlihatkan sikap aslinya sebagai mana sikapnya di depan Alice

"Ne princes, aku hampir sampai, bersabarlah sedikit" menyikapi sifat Rosé yg cukup unik, membuat chnyeol semakin menyayanginya. Mengingat bagaimana sikap Rosé padanya selalu saja sukses membuatnya luluh, bahkan sekalipun gadis itu tengah marah, alih² merasa jengah dengan sikapnya ketika marah chanyeol justru merasa lucu melihatnya

Hanya butuh waktu sekitar 15 menit dari tempat chanyeol makan siang ke tempat Rosé menunggunya kini. Sebenarnya butuh waktu yg lebih dari setengah jam jika dari apartemennya, tapi kebetulan, siang ini chanyeol pergi makan siang bersama temannya, dan itu berada tidak jauh dari kampus tempat Rosé belajar sekarang

Terlihat sebuah mobil Mercedes-Benz GLC berwarna hitam berhenti tepat didepan Rosé. Gadis itu sudah tahu siapa orang di dalamnya, sehingga tanpa perlu di minta pun ia langsung mendekat

Chanyeol menurunkan kaca penumpang di sebelahnya "apa ku menunggu lama?" Tanyanya

"Tentu saja, tapi sayangnya tebakan anda meleset tuan Park. Lihat, buktinya aku tidak berubah menjadi hitam seperti yg kau katakan" serunya

Chanyeol membungkuk, mencoba meraih pintu penumpang dan membukanya "masuklah sebelum apa yg ku katakan menjadi kenyataan" timpalnya di iringi tawa. Menggoda Rosé memang sudah menjadi hobby chanyeol sejak dulu, bahkan sejak ia sudah mulai bisa merangkak dan berbicara sepertinya

Rosé tidak menggubris ucapannya, ia memilih masuk tanpa suara, dan tentunya dengan wajah yg sudah ia lipat² hingga kusut
.
Cukup memakan waktu untuk mereka bisa sampai di apartement chanyeol, dan kali ini mereka sudah berada di sana

Blind Because Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang