Sunday [ More Years Later ]

3.7K 457 18
                                    

I thank God for every single day

I spent with you.

🦁

"Kak, sana panggil anak-anakmu. Nanti keburu telat kita ke gerejanya."

"Kamu aja Hyuck."

"Kebiasaan. Udah tau anak-anak nurutnya sama kamu. DANIEEELLLL... DEBORAAAAA. CEPET TURUN, TINGGAL NIH YAA."

"JANGAAAN IHHH BUND. BENTAR DONG BENTARRR, INI SUDAH SELESAI."

Mark ketawa ngeliat Donghyuck yang manggil anak-anak mereka pakai teriakan. Ngerangkul pinggang yang lebih muda, Mark nyium bibir istrinya, ditambah sedikit lumatan pelan.

"Kenapa suka teriak-teriak sih?"

"BUNDAAAA / AYAAAAHH, AKU JUGA MAU DICIUM." Gantian Donghyuck ketawa denger kalimat dua balita kembar di depannya yang ngeliatin dia. Satu ngulurin tangannya, minta digendong, juga minta dicium seperti ayahnya. Satunya naruh tangannya di pinggang. Sama minta dicium juga dia.

"Nanti dicium kalau gak ketiduran pas denger pak pendeta khotbah ya."

"Ayaaaahhhh...."

"Kalian denger apa kata Bunda."

"Ugh. Okay."

Thankyou for complete

the incomplete me

🌻

***

It's a truly

End

See you on another
piece of my story :3

Sticky Notes [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang