***
Pagi ini Kota Pinang serasa sejuk sekali. Hal itulah yang membuatku nyaman untuk terus berada di kasur ku. Seolah kasur ku berkata "Jangan kemana mana mas di luar dingin, mending sini sama aku aja". Godaan untuk tetap rebahan sangatlah kuat, layaknya ada tarikan magnet dari kasur yang membuatku tak tega untuk meninggalkan kasurku sendirian.
"RAVI OKTARIO !! Ya ampun kamu jam segini masih tidur-tiduran?" teriak ibu dari depan pintu kamar yang melihatku masih bermesraan dengan kasur,bantal dan guling kesayangan.
"Bentar bu, ini lagi mau mandi kok" jawabku sambil menutup wajah ku dengan bantal.
"Oh udah mau mandi ya? mau ibu guyur sekalian?" kesal terlihat dari raut wajah ibu yang bergegas masuk kamar mandi dan mengambil air segayung.
byuuur
"Dingiiin buuu...."
Begitulah pagiku, hampir setiap harinya seperti itu. Sarapan pun hanya dengan lauk sisa semalam di tambah dengan teh hangat.
•••
Tepat pukul 06.40 aku sudah sampai di kelas yang tak berapa lama pun Lidya juga tiba di kelas dan langsung duduk di sampingku.
"A whole new world...A new Funtastic point of view" lagu yang masih terngiang ngiang di kepala ku walaupun belum ku tonton filmnya di bioskop.
"Lid, kamu tau lagu aladdin?"
"hmm aladdin teh saha?" tanya Lidya dengan polosnya sambil mengerutkan dahi yang membuatnya tampak menggemaskan.
"eh itu loh yang jualan mie ayam depan gerbang sekolah" Jawabku sambil bercanda
"Ha? emangnya ada mamang aladdin? enak ga mie ayamnya?" Ucap Lidya yang membuat ku tertawa terbahak-bahak.
"Film aladdin itu loh. yang dia nemu lampu ajaib dan dia bersekutu dengan jin" Jelasku.
"Astaghfirullah. bersekutu dengan jin? ah males lah bahas yang gituan" Jawab Lidya sambil memanyunkan bibir.
"Mending sekarang kamu bikin PR Fisika dulu, nih liat punya ku aja. pasti kamu belum bu..." Lidya terkejut karna melihat aku sudah mengeluarkan buku PR Fisika yang telah selesai aku kerjakan semalaman.
Dengan sombongnya aku mengeluarkan ekspresi ke Lidya. sebuah ekspresi yang ketika aku sendiri melihatnya pun tampak kesal juga.
"ooh sombong. oh Pio udah bisa sombong. Aku mah orangnya simple tapi past tense, kalau kamu sombong ya aku sombong juga, fufufu" jelas Lidya tak kalah sombong nya. Aku pun langsung menoyor Lidya yang cara bicaranya bikin kesal.
"Aduh sakit Pio!!"
"Abisnya ngeselin banget ngomong nya gitu hahaha"
"Eh Pio malam minggu ini ada acara ? mau nemenin aku gak?" ajakkan Lidya yang tiba-tiba membuat aku tersedak jakun ku sendiri.
"Hah kemana?"
"Ya jangan nge gas dong Pio, biasa aja kali. Mau gak?" Tanya Lidya.
"Yaudah Hayuk hehehe. mau kemana emang?"
"Hmm aku mau jalan-jalan sama kamu, mau?" ucap Lidya
"Ya ampun Lidya. masih pagi udah bikin deg-degan aja. pokoknya kalau aku baper kamu harus tanggung jawab" diriku membatin.
"Yaudah hayuk aja aku mah hehe"
"Haduh baru jam 06.53, malam minggu masih lama lagi" diriku membatin.
------------------------------------------------------
"Percaya atau tidak, kamu ibarat mitos, walau sulit di percaya namun ceritamu tetap ku nikmati"
-PIO
-Bersambung-