MENGENAL

52 7 0
                                    

***

"teng neng nong neeeng...neng neng nong neeeeeng"

Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi, aku pun langsung bergegas pulang untuk melakukan suatu tugas yang amat berat, tugas yang menentukan keberhasilan ku malam mingguan bersama Lidya nanti.

"eh buru-buru amat Pio?" tegur Lidya yang membuat ku kaget.

"i..iyaa nih lagi buru-buru, udah di jemput soalnya hehe"

"Aku duluan ya Lidya" aku pamit kepadanya sambil tersenyum manis. Dan Lidya pun membalas senyuman ku dengan lesung pipi yang menambah manisnya senyum itu.

•••

"Bu ayolaah, cuman sekali doang kok bu..."

"Kalau ibu bilang nggak, iya nggak" jawab ibu dengan santai.

"cuman minjam motor bentar bu buat malam mingguan nanti masa gak boleh sih? pliiis ibunda ku tercinta..." Ucapku sambil mengeluarkan wajah paling melas yang aku miliki.

"emangnya kamu mau kemana? jalan sama siapa?" tanya ibu dengan mata penuh curiga.

"eh..Vio mau jalan sama orang bu" jawabku gugup.

"ya orang na teh sahaa??" tanya ibu karna kesal dengan jawabanku tadi.

sok sunda ih ibu...

"eeh yaah mau jalan sama cewek lah bu, emangnya kenapa sih bu? kayak gak pernah pacaran aja"

"hmm"

wtf?!!

"Ibu jangan kayak nissa sabyan gitu dong, pake hmm hmm segala" ucap ku sedikit kesal.

"gini aja, sekarang kamu telpon ayah. kamu loudspeaker suara HP mu, kalau nanti ayah ngizinin kamu keluar malam minggu, ya nanti ibu juga bakal izinin, gimana?" Ucap Ibu bernegosiasi denganku.

"hmm okey"

aku pun langsung mengeluarkan HP dari saku celana ku, lalu mencari kontak ayah.

tuut...tuuut

"halo assalamualaikum, ada apa nak?"

"waalaikumsalam yah, Vio mau minta izin yah, Ibu pelit soalnya, vio boleh malam mingguan gak nanti? sama cewek gitu hehe"

"BOLEH !"

"Beneran yah?"

"Bener. Sekalian kamu pakai motor ayah yang biasa ayah pakai kalau di rumah, jangan bilang-bilang ibu ya kalau ayah langsung ngizinin kamu, bilang aja kamu berdebat panjang lebar dulu sama ayah, baru ayah ngizinin, gimana?"

"Siap komandan. nah tu Bu, ayah aja ngizinin masa ibu nggak" ledekku kepada ibu, merasa aku seperti pemenang lomba olimpiade atau semacamnya.

"Loh ada ibu di sampingmu vio?"

"Hmmmmmm" jawab ibu kesal karena ayah langsung mengizininkan vio begitu saja.

PIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang