Original Story by KageMizukii
Remake by Haepumdal
Sorry for typo(s)
"Sakit! Berhenti! Berhenti memukulku!"
"Kenapa baru segini saja kau sudah merengek begitu, Jaemin? Kau bilang ayahmu polisi, tapi kau lemah! Lemah!"
"Aku tidak lemah! Kalian membawa batu sedangkan aku tidak membawa apapun! Kalian curang!"
"Dasar tukang mengeluh!"
Jaemin kembali melindungi kepalanya dengan tangan ketika anak-anak lainnya kembali melemparinya dengan baru kerikil. Meski hanya kerikil, tapi tetap terasa sakit saat menyentuh kulitnya.
"Kenapa kalian suka sekali menindasku? Hentikan, aku mohon."
Memohon lagi dan memohon lagi, hanya itu yang dapat ia lakukan. Mungkinkah satu orang akan menang melawan tiga orang? Tidak! Pemikiran polos Jaemin mengatakan dirinya tidak akan menang. Lagipula apa anak kecil tahu caranya berkelahi? Bukankah mereka hanya mengetahui bagaimana caranya menindas yang lemah?
Jaemin mulai terisak, salah satu batu kerikil sempat mengenai bagian bawah matanya dan rasanya sangat perih, hingga tak tahan untuk tidak menangis. Yah, anak kecil memang hanya bisa menangis.
"Karena kau lemah dan cengeng!"
Lemah dan cengeng. Jaemin sudah biasa mendengar olok-olok itu ditelinganya, hampir setiap hari ia mendengarnya, anggap saja obat pahit yang harus ia telan. Tapi setidaknya jika ia pulang sekolah melewati jalan memutar, ia tak kan bertemu anak-anak ini dan mengalami penindasan kembali.
"A-ampuni aku..."
Pandangannya mulai kabur akibat genangan air dipelupuk matanya, atau karena sebentar lagi ia akan pingsan? Entahlah, Jaemin hanya dapat merasakan bahwa kini salah satu dari mereka telah memukulinya dengan sebatang ranting.
Ah... Jika saja ia lebih kuat dan besar.
"HEI, KALIAAAAAANNN!"
Teriakan melengking itu ia mengenalnya, sangat tidak asing lagi. Juga suara derit rantai sepeda berkarat yang terdengar semakin mendekat.
'Ckiittt!'
Jaemin membuka kedua matanya lebar-lebar saat sebuah sepeda melintas tepat didepannya dengan cepat, sepertinya sengaja mengarah pada anak-anak yang memukulinya tadi agar mereka menjauhinya, Jaemin sempat melihat salah satu dari mereka terjatuh.
"Hyu-hyung." Ucap Jaemin pelan saat melihat siapa pengendara sepeda yang telah berhenti tak jauh dari mereka, hanya sekitar satu meter.
Hendery turun dari sepedanya, tapi karena standar sepedanya rusak, ia terpaksa menjatuhkannya begitu saja dengan kasar karena sedikit marah. Ia lalu berjalan cepat menghampiri tempat Jaemin berada sambil terus memasang tampang marah yang sangat tidak kontras dengan paras uniknya. Semua yang ada disana terkejut saat Hendery mengeluarkan benda yang ia sembunyikan di balik punggungnya, sebuah sapu. Dan lebih terkejut lagi saat bocah unik itu mulai memukuli mereka ㅡkecuali Jaeminㅡ satu persatu dengan brutal.
"Pergi! Pergi! Pergi kalian! Jangan ganggu adikku lagi, bodoh!" bentaknya marah. Hingga akhirnya satu persatu dari mereka pergi sambil tak henti-hentinya berteriak dan mengatai jika Hendery itu gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chiaroscuro ¦ nomin
Fanfiction[REMAKE ¦ COMPLETED] ↪ 이제노, 나재민 Chiaroscuro adalah daerah pertemuan gelap terang yang sangat kontras. Ada peperangan antara cahaya dan bayangan yang tak pernah berakhir. Aku merasa telah melupakan sesuatu. Sesuatu yang sangat penting. Sesuatu yang t...