10

8.6K 985 84
                                    

Original Story by KageMizukii
Remake by Haepumdal

Sorry for typo(s)

Pagi yang cerah untuk pria bermarga Na yang lebih tua yang saat ini tengah berdiri didepan televisi, lebih tepatnya didepan rak tempat menyimpan note dan buku telepon yang ada disamping TV. Pada bagian paling atas rak tersebut, berdirilah dengan cantik sebuket mawar putih dalam vas kaca transparan berwarna biru laut. Kedua alisnya saling bertaut, mata tipisnya menatap tajam pada vas berisikan mawar putih tersebut.

“Nana, ini apa?”

“Apanya?”

“Tumben sekali memajang mawar putih dirumah.”

“Oh. Tenang saja, kupastikan tidak ada serangga didalamnya.”

Hendery menghela nafas lega dan membatalkan niatnya untuk membuang saja bunga itu, memandang lagi mawar putih didepannya sambil mendengus sebelum beranjak dari sana menuju meja makan untuk sarapan. Roti tawar dan beberapa pilihan selai telah tersaji dimeja makan, mereka memang selalu berganti menu sarapan, tidak selalu nasi. Hendery mengambil selai kacang lalu mengoleskannya pada permukaan roti.

“Terserah saja selama tidak ada serangganya.”

Menumpuk selembar roti tawar polos diatasnya sebelum mengigitnya, mengunyahnya dengan cepat lalu meneguk susu coklatnya agar lebih mudah menelan sarapannya.

“Kau yakin tidak mau makan nasi, hyung?” duduk dihadapan Hendery sambil memegang gelasnya yang juga berisikan susu coklat, “Masih ada satu jam lagi, sup kemarin masih sempat kupanaskan.”

“Tidak usah, aku sudah janji pada Renjun untuk datang lebih awal, kami ingin memeriksa sesuatu.”

“Sesuatu?”

Hendery menelan isi mulutnya sebelum menghabiskan susu digelasnya, mengusap mulutnya dengan tissue untuk membersihkan sisa remah roti disana. Hingga kedua matanya menatap adik cantik dihadapannya lurus dan tajam disertai senyum penuh arti yang terlukis di bibirnya.

Black Altair.”

“A-apa?”

“Aku dan Renjun akan menyelidiki organisasi Black Altair.”

🔫🔫🔫

Entah kenapa siang ini jarum jam sepertinya berputar sangat lambat bagi Jaemin, seluruh pekerjaannya didepan komputer telah selesai sejak dua puluh menit lalu tapi waktu makan siang tak kunjung tiba. Berkali-kali melihat jam dinding diatas pintu, posisi jarum jam sepertinya sama sekali tidak berubah.

“Aku lapaaaaar..”

Menjatuhkan kepalanya diatas meja dengan posisi pipi kiri menyentuh permukaan meja, terasa dingin. Tidak beruntung sekali cadangan cemilannya habis, biasanya Renjun akan memberinya sebatang coklat atau sebungkus roti untuk pengganjal perut, tapi untuk hari ini sepertinya Jaemin tak akan mendapatkan apapun karena Renjun dan kakaknya tengah bertugas di luar kantor setelah mendapatkan informasi mengenai transaksi jual beli senjata illegal yang akan di lakukan oleh Black Altair di bawah jembatan besar Myoungyeol di pinggiran kota Seoul.

“Istirahat siang cepatlah datang. Sendirian itu membosankan.”

Menghela nafas singkat sambil memegangi perut kosongnya, sepertinya memikirkan Hendery dan tugasnya kali ini berguna untuk melupakan rasa laparnya sejenak. Sebenarnya kalau bisa, Jaemin ingin agar Hendery tak berurusan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan Black Altair. Namun sulit, entah kenapa hyung-nya itu terosebsi sekali pada organisasi gelap nomor satu di Korea itu.

The Chiaroscuro ¦ nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang