Original Story by KageMizukii
Remake by HaepumdalWarning : hampir 4k words, jangan gumoh ya
Sorry for typo(s)
Jeno berjalan agak cepat menyusuri lorong rumahnya yang sebesar istana itu dengan dikawal beberapa pria berpakaian hitam dibelakangnya. Sepatu kulit hitam di kakinya beradu dengan lantai marmer yang dipijaknya, menghasilkan bunyi nyaring dan menggema. Jeno terus berjalan hingga berhentilah ia didepan sebuah pintu kayu yang sama mewahnya dengan pintu-pintu lain di rumah ini dan terdapat dua orang berpakaian hitam yang berdiri didepannya.
Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, pemilik mata teduh itu memerintahkan anak buahnya untuk membuka gembok kunci dan begitu pintu terbuka, ia langsung memasukinya.
"Apa semalaman dia terus tidur seperti itu?" Ia lantas melangkah memasuki kamar itu lebih dalam, menghampiri sesosok lelaki cantik bertubuh ramping yang tengah tertidur lelap diatas permadani ditemani beberapa bantal berukuran sedang.
Jeno mengernyit bingung. Apa kasur yang berada tepat disebelahnya itu sama sekali tidak nyaman dan empuk untuk di tiduri? Padahal ia yakin jika kasur dan seprai yang digunakan adalah kualitas terbaik.
Tak ingin berpikir lama-lama, Jeno segera mengangkat tubuh ramping yang ternyata sangat ringan itu layaknya sepasang pengantin baru. Senyum simpul terlukis di bibir tipisnya saat menatap paras cantik yang tampak tenang dalam tidur lelapnya.
Cantik
Namun belum puas ia memandanginya, sepasang mata bulat bersudut tajam yang tadinya terpejam itu tiba-tiba mengerjap pelan.
"Tidurmu nyenyak?"
Sepertinya suara Jeno bagaikan peringatan tanda bahaya ditelinga Jaemin yang langsung memberi instruksi pada otaknya untuk segera membuka mata lebar-lebar. Dan benar saja, Jaemin terbelalak kaget saat mendapati wajahㅡyang lagi-lagi sialnya ia akui sangat tampan ituㅡ tepat didepan batang hidungnya.
"Mau apa kau?!!"
'BRUGH'
Terjatuhlah Jaemin saat ia berusaha meronta karena keterkejutannya yang Jeno rasa sungguh sangat berlebihan. Apa ia terlihat hendak melahap Jaemin hidup-hidup?
Oke, ia akui jika Jaemin ini memang sedikit... err... sangat 'menggiurkan'. Tapi terlepas dari semua itu, Jeno yang merasa sama sekali tidak bersalah hanya diam saja berdiri tanpa berniat sedikitpun untuk membantu agen cantik itu berdiri.
"Aww hidungku...sakit!"
Jeno menahan tawa gelinya saat melihat Jaemin memegangi hidungnya yang memerah dengan lucunya, agen cantik itu jatuh tertelungkup hingga mencium lantai. Tak tega juga melihat Jaemin setengah menangis karena sepertinya hidungnya benar-benar kesakitan, Jeno sedikit membungkukkan tubuh seraya mengulurkan tangan bermaksud membantu agen cantik itu untuk bangkit dan berdiri tegap. Namun dengan kesal, Jaemin segera menepis tangan Jeno sambil melayangkan tatapan pembunuhnya pada pemilik mata teduh itu.
"Jangan sentuh aku!" katanya setengah membentak, tangan kanannya masih setia menutupi hidungnya yang memerah.
"Hei, aku hanya mencoba membantumu berdiri."
"Tidak perlu, aku bukan nenek-nenek."
"Tidak ada yang berkata begitu."
Raut wajah Jaemin mengatakan dengan jelas ㅡaku-membencimu-setengah-matiㅡ pada Jeno yang sepertinya menyadari hal itu, namun pria tampan itu hanya mengangkat kedua bahunya singkat sambil tersenyum ringan, hal itu membuat kekesalan Jaemin semakin menjadi-jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chiaroscuro ¦ nomin
Fiksi Penggemar[REMAKE ¦ COMPLETED] ↪ 이제노, 나재민 Chiaroscuro adalah daerah pertemuan gelap terang yang sangat kontras. Ada peperangan antara cahaya dan bayangan yang tak pernah berakhir. Aku merasa telah melupakan sesuatu. Sesuatu yang sangat penting. Sesuatu yang t...