6

11.4K 1.2K 163
                                        

Original Story by KageMizukii
Remake by Haepumdal



Sorry for typo(s)



“Kau akan membawaku kemana?”

“Ikuti saja.”

Jaemin hanya bisa memandang punggung lebar Jeno yang berjalan didepannya dengan penasaran, pria tampan itu menarik lengan kanannya agar berjalan lebih cepat menyusuri lorong rumah lantai satu.

Seperti biasa pemilik mata violet ituㅡtanpa-permisi-terlebih-dahuluㅡ masuk begitu saja ke kamar dan langsung menariknya keluar. Hari ini minggu pagi dan Jeno berkata akan membawanya ke suatu tempat ㅡentah bagian mana lagi dari rumah iniㅡ yang menarik, rumah sebesar istana ini tentu memilik banyak tempat menarik. Dan Jaemin seperti biasa pula hanya dapat pasrah mengikuti apapun kemauan pangeran bermata violet ini.

“Sampai. Ini kebun belakang rumahku, tempat yang paling banyak ditumbuhi bunga, bagaimana?”

Indah

Tempat yang menarik. Yah, sangat menarik. Jaemin tak bisa untuk tidak tercengang melihat apa yang terhampar dihadapannya. Tak tahu pasti berapa luas halaman ini, yang pasti sangat luas. Penuh dengan bunga daisy putih, hampir tak ada sedikit pun warna hijau, membuat taman ini seperti awan.

“Bunga Daisy adalah bunga kesukaan Yangyang, karena itu aku menanamnya banyak seperti ini. Ayunan waktu itu juga, itu mainan Yangyang dulu.”

Tak menanggapi ucapan Jeno,  matanya mengikuti arah kemana seekor kupu-kupu berwarna kuning terbang. Ke tengah taman dan menemukan beberapa ekor kupu-kupu lainnya, bukan hanya warna kuning tapi biru, putih dan orange. Jeno hanya ikut tersenyum saat melihat senyum telah terlukis di bibir apel Jaemin.

Cantik.

“Kemari. Ikuti aku.”

Menarik lagi lengan kanan Jaemin, membawa agen cantik itu berjalan di pinggir taman dimana kaki mereka sesekali bersentuhan dengan kelopak bunga yang tak terhitung jumlahnya itu.

“Aku tidak melihat Yangyang sejak tadi. Apa dia masih tidur?”

“Tidak, aku sudah mengusirnya agar dia tak mengganggu kita.” gurau Jeno dan langsung tertawa saat melihat Jaemin memicingkan mata menatapnya. “Aku bercanda. Saat ini dia pasti sedang bersenang-senang mengurangi jumlah tabungannya untuk membeli CD Game dan pernak-pernik One Piece kegemarannya.”

Jaemin hanya mengangguk sambil berdengung singkat. Jeno memang terlihat berbeda tiap kali membicarakan adik satu-satunya itu. Terlihat bahagia, dengan senyum yang membuat mata teduhnya mengempis.

Getar-getar halus menyerang hati Jaemin, berkali-kali mengatakan tidak. Tidak dan tidak. Tapi setiap waktu yang ia lewati bersama pria tampan ini membuat sesuatu yang ia rasakan semakin jelas. Sesuatu yang menyenangkan namun juga menyedihkan, sesuatu yang indah namun juga menyakitkan. Dan meski mengetahuinya, Jaemin bahkan tak sanggup untuk menyebutkannya.

“Kupu-kupu berdatangan lebih banyak saat musim semi, sayangnya sekarang sedang musim dingin, jadi kau tak bisa melihatnya.”

Membawa agen cantik itu berjalan menapaki jalan setapak batu bata merah yang sengaja di buat ditengah taman, juga dari arah kanan dan kiri dan membagi taman menjadi empat bagian. Jaemin benar-benar merasa berada diatas awan, senyum tak pernah pudar dari wajah cantiknya dengan sepasang matanya yang terus mengamati lautan bunga daisy putih disekelilingnya.

“Eugh.” gumamnya pelan saat menunduk dan tanpa sengaja menemukan setangkai, hanya setangkai bunga lain di salah satu sudut taman. Mawar putih yang telah layu. “Tunggu,”

The Chiaroscuro ¦ nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang