10. MISI CUPCAKE BERHASIL

476 96 575
                                    

🍭🍭🍭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍭🍭🍭

Jadwal latihan kali ini mungkin adalah jadwal paling menyenangkan bagi Seiza. Bagaimana tidak, karena dia akhirnya bisa satu ruangan kembali dengan Yugo.

Biasanya mereka nendapatkan jadwal yang berbeda karena selama dua minggu terakhir Sadam membagi jadwal berdasarkan lagu yang akan dibawakan.

"Guys, Pak Bimo gak bisa datang buat bimbing kita, tapi beliau kasih info ke gue, kalau mulai hari ini kita latihannya jadi 3 kali seminggu yah. Selasa sore, Rabu sore, sama Sabtu pagi," ucap Sadam setelah selesai latihan.

Ketika yang lain sibuk membereskan alat musiknya, berbeda dengan Delia. Tidak ada yang mengetahui bahwa tatapannya tak beralih dari sosok Arga yang tengah santai duduk di belakang kumpulan drum.

Entah apa yang membuat Delia begitu mengagumi sosok Arga yang terkenal playboy, apakah mungkin karena ketampanan pria itu? Karena siapa pun akan kagum dengan pemilik wajah tampan bak kaisar kerajaan dengan tubuhnya yang kokoh.

"Delia, kamu gak istirahat dulu?" Seketika pandangan Delia berpaling saat suara lembut menginterupsi dari sebelah kanannya.

"Eh, Kak Seiza. Iya aku mau istirahat kok. Aku mau ke kantin dulu beli minum. Mau bareng?"

"Delia beli minum sama aku aja. Sekalian aku mau COD  di kantin." Tiba-tiba Tita datang menawarkan.

"Manda, lo mau balik bareng kita gak? Gue cuma berdua sama Bobby," ajak Sadam yang sudah menyampirkan tas dan merangkul bahu Bobby.

"Emang Yugo kemana?" tanya Manda.

"Yugo ada kelas pengganti."

Setelah itu mereka keluar meninggalkan ruang seni musik dan tinggalah Seiza sendiri.

Setelah Seiza mengunci pintu dan menyimpannya ke pos satpam, dia berjalan dengan senyuman yang mengembang dan menyusuri koridor menuju gedung C. Sengaja mengulur waktu, dia berjalan menaiki tangga agar sampai ke lantai 2 untuk menuju jurusan teknik informatika, jurusannya Yugo. Ya, rencana kali ini dia akan menunggu Yugo sampai selesai kelas penggantinya.

Satu jam menunggu, akhirnya pintu kelas Yugo terbuka dan dosen laki-laki paruh baya keluar serta diiringi mahasiswa yang ikut berhamburan. Namun, Seiza tak melihat kehadiran Yugo di pintu itu. Dan dengan keberanian yang tinggi, dia berjalan mendekat ke arah kelas Yugo.

Saat sudah di depan kelasnya, Seiza tak berani masuk karena takut mengganggu orang yang ada di dalam. Dia memutuskan untuk bersandar pada tembok di sebelah pintu.

"Hai." Suara sapaan itu membuat Seiza tersentak dari lamunannya. "Cari siapa?"

"Hmm, aku lagi tunggu─"

"Oh, lo pasti lagi tunggu gue, kan?" Tiba-tiba dari arah pintu muncul suara bariton yang menjawab dengan sekenanya dengan penuh percaya diri.

"B-bu─"

SUGARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang