4.kesempatan

39 7 1
                                    

Waktu menunjukkan pukul 10 pagi, rizal masih tertidur pulas dengan gaya tengkurap di kasur king size berwarna hitam putih miliknya. Tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu menindihi punggungnya, yang membuat Rizal terusik.

"Akhh, apaan sih. Hari Minggu juga" keluh Rizal dengan suara serak khas bangun tidur.

"Yaelah zal, bangun ngapa. Dah jam 10 nih, gue mau ngajak lo jalan." Jawab Retta.
Ya, Retta adalah sepupu perempuan Rizal.

"Nggak, males gue mau tidur lagi. Pergi ah sana, hus hus!" Ucap Rizal ketus ditambah nada mengusir yang membuat sepupunya itu mendengus kesal.

"Yaudah deh. Btw lo ada apa sama sabrin?" Tanya retta pada Rizal yang mulai menutup matanya kembali. Tapi setelah mendengar dan mencerna baik-baik apa yang retta tanyakan, Rizal langsung bangun dalam posisi duduk.

"Adadeh, dasar kepo!" Jawab Rizal yang setelahnya tertawa terbahak-bahak.

"Gue, nggak ngerestuin lo sama sabrin" ucap Retta dengan ekspresi datar. Belum sempat Rizal menjawab Retta melanjutkan ucapannya. "Gue nggak ngelarang lo mainin cewek, tapi please jangan sabrin. Dia belum pernah ngerasain pacaran dan cinta. Kalo lo bikin dia cinta sama lo dan lo ninggalin dia, berarti lo ngerusak kehidupan dia selamanya." Ucap Retta panjang.

Tahu tentang arah pembicaraan Retta, Rizal langsung berdiri untuk menuju kamar mandi. Ia tak ingin membahas hal itu saat ini. Rizal ingin melupakan masa lalunya dan berniat untuk memulainya kembali dengan sabrin. Tapi apakah ia bisa? Entahlah Rizal Sangat terbebani dengan pikiran di otaknya.

⏺️⏺️⏺️

Di lain tempat, sabrin justru sedang menikmati popcorn dan menonton drama Korea. Kebiasaan hari Minggu yang sering sabrin sebut "surga dunia".

"Ihh yaampun, song jong ki ganteng banget ihh!" Kata sabrin dengan nada sedikit berteriak mengagumi artis idolanya itu yang sedang berlaga.

Ditengah-tengah asik menonton drakor, handphone sabrin berbunyi, tanda ada notifikasi baru. Sabrin langsung membuka handphonenya dan betapa terkejutnya ia melihat chat LINE yang dikirim oleh Rizal. Sabrin memang punya kontak line Rizal, karena Rizal meminta id line sabrin dengan paksa saat di sekolah.

"Arizalpratatama_ : hola salsaa☺️"

"Salsabilasabrin.A : nama gue sabrin, mau apa Lo?"

"Arizalpratama_ : jutek bgt neng? Lagi ngapain minggu ini?"

Sabrin hanya membaca chat terakhir dari Rizal, karena memang menurut sabrin tidak penting juga menanggapi chat seperti itu apalagi orang seperti Rizal. Salsa lebih memilih untuk melanjutkan menonton drama korea.

"Arizalprata_ : kok cuma di read aja salsaaa?:(("

"Arizal pratama_.: Eh sabrin maksudnya hehe"

"Arizalpratama_ : woyyy, masih idup kan?"

"Arizalpratama_ : auah dark!"

Karena merasa terganggu dengan suara notifikasi handphonenya, sabrin dengan sebal membuka benda pipih berbentuk kotak itu. Kaget, sabrin melihat rentetan chat dari Rizal. Rizal benar-benar penghancur surga dunia sabrin. Sungguh menyebalkan.
Mau tak mau, sabrin membalas chat dari Rizal agar laki-laki itu tidak cerewet seperti ini.

"Salsabilasabrin.A : apaan sih berisik banget lo!"

"Arizalpratama_ : Alhamdulillah dibales:)"

Dan lagi-lagi jawaban chat Rizal memang tidak penting sekali bagi sabrin. Sabrin hanya bisa membaca dan pasrah jika Rizal akan ngespam dirinya lagi. Tapi tidak, Rizal ternyata tidak chat lagi. Sabrin lantas bernafas lega.

⏺️⏺️⏺️

Ruang makan bernuansa modern sedang terisi oleh saudara sepupu. Rizal dan Retta sedang menikmati sarapan mereka yang tadi pagi tertunda karena Rizal telat bangun. Hanya tersisa mereka berdua, karena kedua orang tua Rizal sudah pergi bekerja sejak tadi pagi.

Saat menikmati sarapan mereka, Retta melihat Rizal yang tersenyum-senyum sendiri sambil menatap layar ponselnya. Lantas Retta langsung mengambil alih handphone Rizal karena sangat penasaran, sebenarnya apa yang sedang sepupunya lihat?.

" Oh lagi chat sama sabrin." Ucap Retta dan langsung mengembalikan handphone itu pada Rizal.

" Gue perlu tahu lebih banyak dari sabrin sama lo, kasih tau gue dong" kata Rizal sambil mengangkat dan menurunkan alisnya.

"Nggak! Gue nggak mau sahabat gue sakit." Ucap retta dengan nada sedikit membentak dan langsung pergi meninggalkan Rizal yang masih duduk terdiam sambil menatap kepergiannya.

"Gue pengen ngelupain semuanya. Gue pengen berubah. Gue pengen cerita baru, kehidupan baru, dan itu semua pengen gue lakuin sama salsa. Beri gue kesempatan rett." Batin Rizal.

Rizal tak ingin berlarut-larut dalam memikirkan masalah ini. Ia lantas menghampiri sepupunya yang sedang duduk di kursi kamarnya.

"Beri gue waktu" ucap Rizal serius yang membuat Retta mendongak menghadap wajah Rizal.

"Buat apa? Lo selalu nipu diri lo sendiri. Gue nggak bisa jamin sabrin bahagia sama lo" jawab Retta.

"Gu- gue pengen ngerubah masa lalu gue. Dan gue pengen mulai cerita baru di kehidupan gue bareng sabrin rett" ucap Rizal dengan nada menurun.

"Janji lo apa sama dia zal! Jangan jadi cowok munafik!" Bentak Retta

" Gue dah bosen nunggu dia rett!, gue capek. Gue harap saat dia bangun, dia bisa lupain gue dan gue juga bahagia sama sabrin" jawab Rizal.

"Oke, tapi inget! Kalo ternyata dia bangun kembali dan lo nyakitin perasaan sabrin, gue nggak akan pernah maafin Lo!. Dan inget satu lagi, lo nyakitin sabrin sama aja lo nyakitin Anissa! Gue cabut ada urusan" jelas retta dan langsung melenggang pergi.

"Gue janji" ucap rizal lirih.

⏺️⏺️⏺️

Holaaa:))

Arizal Pratama balik lagii!!

Dan jangan lupa abis baca tinggalin jejak, tq💗

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang